27 February 2024

Sejarah pemetaan di Indonesia. -------------------------------------------------- dimulai sejak 8 Abad yang lalu yaitu saat pemerintahan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1292 M. Ditemukan bukti adanya peta administratif pada masa pemerintahan Raden Wijaya. Dalam artikel tulisan C.J Zandvliet pada Holland Horizon Volume 6 Nomor 1 Tahun 1944, yang isinya “Pada catatan sejarah Cina yang disusun pada tahun 1369 M dan 1370 M ditulis bahwa pada penyerbuan tentara Yuan ke Jawa tahun 1292-1293 M, Raden Wijaya menyerahkan peta administratif Kerajaan Kediri kepada penyerbu sebagai tanda menyerah”. Setelah pembuatan peta navigasi pertama oleh Laksamana Cheng Ho, pada abad 15 bersamaan saat Portugis melakukan ekspedisi mencari rempah-rempah ke Pulau Jawa dan Kepulauan Maluku, seorang kartografer yang ikut ekspedisi yaitu Francisco Rodrigues membuat peta perairan dan kepulauan yang dikunjungi. Pada tahun 1540 tercatat dua bangsa Jerman yaitu Sebastian Münster (1488-1550) seorang kosmografer dan pembuat karya geografi ilustrasi paling popular abad 16 bersama pelukis dan pembuat cetakan yaitu Hans Holbein the Younger (1497-1543) mempublikasikan pertama kali Peta Sumatera (Taprobana) termasuk didalamnya Java Minor sebagai Borneo yang terletak di utara Jawa ( Java Mayor). Selanjutnya, pada tahun 1548, bangsa Italia yaitu Cornelio Castaldi dan Girolamo Ramusio juga mempublikasikan peta Borneo yang posisinya lebih mendekati kebenaran dibandingkan peta Java Minor yang dibuat oleh Münster. Pada tahun 1561 terbit peta Pulau Jawa yang dikenal Java Insula buah karya Johannes Honter asal Hongaria dan Kronstad asal Norwegia. sumber http://saig.upi.edu/sejarah-perpetaan-di-indonesia/ https://www.facebook.com/100065726970145/posts/574286581438903/?app=fbl

 Sejarah pemetaan di Indonesia.

-------------------------------------------------- 

dimulai sejak 8 Abad yang lalu yaitu saat pemerintahan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1292 M. Ditemukan bukti adanya peta administratif pada masa pemerintahan Raden Wijaya. Dalam artikel tulisan C.J Zandvliet pada Holland Horizon Volume 6 Nomor 1 Tahun 1944, yang isinya “Pada catatan sejarah Cina yang disusun pada tahun 1369 M dan 1370 M ditulis bahwa pada penyerbuan tentara Yuan ke Jawa tahun 1292-1293 M, Raden  Wijaya menyerahkan peta administratif Kerajaan Kediri kepada penyerbu sebagai tanda menyerah”.



Setelah pembuatan peta navigasi pertama oleh Laksamana Cheng Ho, pada abad 15 bersamaan saat Portugis melakukan ekspedisi mencari rempah-rempah ke Pulau Jawa dan Kepulauan Maluku, seorang kartografer yang ikut ekspedisi yaitu Francisco Rodrigues membuat peta perairan dan kepulauan yang dikunjungi.


Pada tahun 1540 tercatat dua bangsa Jerman yaitu Sebastian Münster (1488-1550) seorang kosmografer dan pembuat karya geografi ilustrasi paling popular abad 16 bersama pelukis dan pembuat cetakan yaitu Hans Holbein the Younger (1497-1543) mempublikasikan pertama kali Peta Sumatera (Taprobana) termasuk didalamnya Java Minor sebagai Borneo yang terletak di utara Jawa ( Java Mayor).


Selanjutnya, pada tahun 1548, bangsa Italia yaitu Cornelio Castaldi dan Girolamo Ramusio juga mempublikasikan peta Borneo yang posisinya lebih mendekati kebenaran dibandingkan peta Java Minor yang dibuat oleh Münster.  Pada tahun 1561 terbit peta Pulau Jawa yang dikenal Java Insula buah karya Johannes Honter asal Hongaria dan Kronstad asal Norwegia.


sumber http://saig.upi.edu/sejarah-perpetaan-di-indonesia/

https://www.facebook.com/100065726970145/posts/574286581438903/?app=fbl

No comments:

Post a Comment