17 February 2024

Menguak Riwayat Fakfak dalam Kekuasaan Majapahit, Jejak Ekspedisi Jawa di Tanah Papua ________________________________________________ MAJAPAHIT merupakan kerajaan terbesar yang pernah menguasai Nusantara. Wilayah kekuasaan kemaharajaan Hindu-Buddha tersebut bahkan sampai semenanjung Malaya dan Kepulauan Sulu, Filipina. Fakfak di Papua Barat juga masuk dalam cengkraman kerajaan yang didirikan Raden Wijaya pada 1293 Masehi. Fakfak sangat masyhur dengan pala sehingga dijuluki juga sebagai Kota Pala. Fakfak disebutkan dalam kitab klasik Negarakertagama (1365 M) sebagai daerah yang terletak di bagian timur Indonesia yakni nama Wwanin, Sran dan Timur. Wwanin, menurut ahli Jawa Kuno adalah nama lain daerah Onin (Jazirah Onin) di Fakfak yang hingga kini menjadi kabupaten tertua di Papua Barat. Menurut Johszua Robert Mansoben dalam penelitiannya yang berjudul "Sistem Politik Tradisional di Irian Jaya", jauh sebelum penegakan pemerintah Kolonial Belanda di Papua, dan Papua Barat di daerah pantai barat Papua terdapat beberapa daerah kerajaan pada awalnya di Semenanjung Onin. Wilayah pantai Barat Papua terdapat tiga kerajaan tradisional, yaitu Kerajaan Rumbati, Kerajaan Fatagar, dan Kerajaan Atiati. Di mana kerajaan Fatagar merupakan Kerajaan Islam yang didirikan klan Uswanas yang berada di sebelah timur Distrik Fakfak, Papua Barat. Kerajaan atau Petuanan Fatagar ini memiliki wilayah adat di Distrik Fakfak dan Pariwari. Terdapat dua asal muasal Kerajaan Fatagar, yang salah satunya menyatakan penguasa Ugar merupakan asal muasal leluhur Raja Fatagar. Dalam publikasinya salah satu wilayah dalam pengaruh Kerajaan Majapahit adalah Onin yang dicatat sebagai Wwanin atau Wanin. Ekspedisi pada tahun 1937 dilakukan, oleh Leo Frobenius menemukan adanya bukti permukiman di Ugar. Sehingga bisa dipastikan benar adanya penguasa di Ugar. Berdasarkan publikasi tersebut juga disebutkan pula kisah penduduk lokal di antara Teluk Patipi dan Rumbati tentang ekspedisi Jawa pada abad ke-15. Hal ini kemudian diperkuat oleh adanya penyebutan nama di Kitab Klasik Negarakertagama (1365 M), seperti berikut: “Ikang sakasanusanusa Makassar Butun Banggawai Kuni Ggaliyao mwang I (ng) Salaya Sumba Solot Muar Muwah tigang i Wandan Ambwan athawa Maloko Wwanin ri Sran in Timur ning angeka nusatutur,” Dalam kitab ini, khususnya ditemukan nama-nama tempat di Pulau Papua bagian barat yang dianggap sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Negara Nusa Majapahit, seperti Wwanin (sama dengan Onin, dekat Fakfak), Sran (sama dengan Kowiai, nama tempat yang letaknya dekat Kaimana), dan Wandan (suatu tempat di Pulau Papua). Dengan disebutkannya nama-nama wilayah di Pulau Papua bagian barat di dalam Kitab Negarakertagama itu merupakan suatu bukti tentang adanya kontak penduduk Papua dengan penduduk wilayah barat Nusantara pada masa pemerintahan Majapahit.

 Menguak Riwayat Fakfak dalam Kekuasaan Majapahit, Jejak Ekspedisi Jawa di Tanah Papua

________________________________________________



MAJAPAHIT merupakan kerajaan terbesar yang pernah menguasai Nusantara. Wilayah kekuasaan kemaharajaan Hindu-Buddha tersebut bahkan sampai semenanjung Malaya dan Kepulauan Sulu, Filipina. Fakfak di Papua Barat juga masuk dalam cengkraman kerajaan yang didirikan Raden Wijaya pada 1293 Masehi.


Fakfak sangat masyhur dengan pala sehingga dijuluki juga sebagai Kota Pala. Fakfak disebutkan dalam kitab klasik Negarakertagama (1365 M) sebagai daerah yang terletak di bagian timur Indonesia yakni nama Wwanin, Sran dan Timur.


Wwanin, menurut ahli Jawa Kuno adalah nama lain daerah Onin (Jazirah Onin) di Fakfak yang hingga kini menjadi kabupaten tertua di Papua Barat.


Menurut Johszua Robert Mansoben dalam penelitiannya yang berjudul "Sistem Politik Tradisional di Irian Jaya", jauh sebelum penegakan pemerintah Kolonial Belanda di Papua, dan Papua Barat di daerah pantai barat Papua terdapat beberapa daerah kerajaan pada awalnya di Semenanjung Onin.


Wilayah pantai Barat Papua terdapat tiga kerajaan tradisional, yaitu Kerajaan Rumbati, Kerajaan Fatagar, dan Kerajaan Atiati.


Di mana kerajaan Fatagar merupakan Kerajaan Islam yang didirikan klan Uswanas yang berada di sebelah timur Distrik Fakfak, Papua Barat. Kerajaan atau Petuanan Fatagar ini memiliki wilayah adat di Distrik Fakfak dan Pariwari.


Terdapat dua asal muasal Kerajaan Fatagar, yang salah satunya menyatakan penguasa Ugar merupakan asal muasal leluhur Raja Fatagar.


Dalam publikasinya salah satu wilayah dalam pengaruh Kerajaan Majapahit adalah Onin yang dicatat sebagai Wwanin atau Wanin.


Ekspedisi pada tahun 1937 dilakukan, oleh Leo Frobenius menemukan adanya bukti permukiman di Ugar. Sehingga bisa dipastikan benar adanya penguasa di Ugar.


Berdasarkan publikasi tersebut juga disebutkan pula kisah penduduk lokal di antara Teluk Patipi dan Rumbati tentang ekspedisi Jawa pada abad ke-15.


Hal ini kemudian diperkuat oleh adanya penyebutan nama di Kitab Klasik Negarakertagama (1365 M), seperti berikut:


“Ikang sakasanusanusa Makassar Butun Banggawai Kuni Ggaliyao mwang I (ng) Salaya Sumba Solot Muar Muwah tigang i Wandan Ambwan athawa Maloko Wwanin ri Sran in Timur ning angeka nusatutur,”


Dalam kitab ini, khususnya ditemukan nama-nama tempat di Pulau Papua bagian barat yang dianggap sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Negara Nusa Majapahit, seperti Wwanin (sama dengan Onin, dekat Fakfak), Sran (sama dengan Kowiai, nama tempat yang letaknya dekat Kaimana), dan Wandan (suatu tempat di Pulau Papua).


Dengan disebutkannya nama-nama wilayah di Pulau Papua bagian barat di dalam Kitab Negarakertagama itu merupakan suatu bukti tentang adanya kontak penduduk Papua dengan penduduk wilayah barat Nusantara pada masa pemerintahan Majapahit.

No comments:

Post a Comment