28 February 2024

Saran Plesiran a la Buku Saku Panduan Dolan - Dolan van Stockum ke Magelang pada 1930 Memasuki dekade 1930an, banyak kota - kota di Hindia yang mulai membuka dirinya dengan menambah fasilitas baik infrastruktur dan akomodasi bagi para pelancong yang hendak menghabiskan waktunya menikmati daya tarik wisatanya. Kejelian dalam melihat fenomena bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara membuat banyak orang untuk berusaha membagikan tips dan saran tentang bagaimana para pelancong bisa menikmati daerah yang ingin dikunjungi dengan asyik dan nyaman. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerbitkan "travellers' handbook" atau buku saku panduan pelancong yang dibuat oleh van Stockum yang terbit pada 1930. Dalam buku panduan setebal 700an halaman ini, Magelang menjadi salah satu daerah yang disarankan untuk dikunjungi dari puluhan kota - kota yang ada di Hindia Belanda. Lantas, apa yang dikatakan oleh buku tersebut mengenai kondisi Magelang pada tahun 1930? Mari kita simak bersama. Dalam halaman 228, Magelang disebutkan dihuni oleh 42.447 penduduk dengan 3362 diantaranya adalah masyarakat Eropa. Berada pada ketingguan 400mdpl, Magelang disebutkan memiliki iklim yang sejuk dan menyenangkan. Jarak pusat kota Magelang dengan Candi Borobudur tidaklah begitu jauh (16,5km), yaitu 30 menit dengan mobil dan 1,5 jam dengan kereta kuda (dokar). Para pelancong bisa menginap di hotel - hotel ternama seperti Hotel Kalibening yang berada di sebelah utara pusat kota Magelang. Hotel dengan pemandangan kolam renang alami ini dilengkapi total 20 kamar dengan harga mulai fl 7 - fl 10 untuk single bedroom dan fl 12.50 - fl 15 untuk double bedroom. Bagi pelancong yang lebih memilih untuk menikmati suasana kota Magelang, mereka bisa menginap di Hotel Loze yang berada di sebelah timur aloon - aloon dengan 20 kamar yang tersedia. Harga untuk single bedroom berada dikisaran fl 6 - fl 7 sedangkan double bedroom berada dikisaran fl 11 - fl 13.50. Selain Hotel Loze, terdapat juga Hotel Montagne yang dimiliki oleh Tuan Swanck yang lokasinya ada di Groote Weg Noord dengan 15 kamar. Harga yang ditawarkan untuk single bedroom adalah fl 8 - fl 9 sedangkan double bedroom diangka fl 14 - fl 17.50. Bagi para pelancong yang menyukai suasana alam pegunungan, buku panduan ini juga memberikan saran Hotel Merbaboe yang berada di Kopeng (1500mdpl) dengan 24 kamar dengan tarif single bedroom diharga fl 8 - fl 10 dan fl 14 - fl 17.50 untuk double bedroom. Hotel Merbaboe adalah clubhotel milik Java Motor Club (JMC), sebuah klub kendaraan bermotor prestisius di Jawa. Selain itu, terdapat juga Hotel Borobudur yang memiliki 10 kamar dengan tarif mulai fl 7.50 - fl 8.50 untuk single bedroom dan fl 12.50 - fl 15.50 double bedroom dengan diskon antara 15% - 20% jika menginap lebih lama. Sama halnya dengan Hotel Merbaboe, Hotel Borobudur juga merupakan Clubhotel dari JMC. Bagi para pelancong yang menghendaki tinggal di daerah pedesaan, mereka bisa memilih untuk menginap di Passanggrahan yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten seperti pesanggrahan Kaliangkrik di lereng Sumbing, Pagergunung di lereng Merbabu dan Borobudur. Selain fasilitas hotel, beberapa akomodasi lain yang bisa dinikmati pelancong diantaranya seperti, fasilitas perbankan Ned-Indie Escompto Maatschappij, sarana hiburan seperti bioskop Alhambra, Apotek van Gorkom & Co serta rumah sakit umum seperti Military Hospitaal, Magelang Kliniek dan Krankzinningengestucht Kramat (RSJ). Para pelancong yang menghendaki menyewa mobil, buku ini menyebutkan beberapa pihak yang menawarkan jasa rental mobil sebut saja, pengusaha Eropa kawakan van Eyck dan Hesselink, Go Oen Tong, The Hong Kie, The Tjang Hway, Tjong A Djom dari kalanagn Tionghoa, Hardjopranoto, Mitrohardjo dan Wongsodidjojo dari masyarakat bumiputra serta satu lagi usaha rental Kawatan. Setidaknya, inilah beberapa hal yang disebutkan dalam buku saku panduan melancong karya van Stockum tentang hal - hal apa saja yang bisa dijadikan pertimbangan bagi para wisatawan ketika berkunjung ke Magelang. - Chandra Gusta Wisnuwardana -

 Saran Plesiran a la Buku Saku Panduan Dolan - Dolan van Stockum ke Magelang pada 1930

Oleh : Chandra Gusta Wisnuwardhana




Memasuki dekade 1930an, banyak kota - kota di Hindia yang mulai membuka dirinya dengan menambah fasilitas baik infrastruktur dan akomodasi bagi para pelancong yang hendak menghabiskan waktunya menikmati daya tarik wisatanya. Kejelian dalam melihat fenomena bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara membuat banyak orang untuk berusaha membagikan tips dan saran tentang bagaimana para pelancong bisa menikmati daerah yang ingin dikunjungi dengan asyik dan nyaman. 


Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerbitkan "travellers' handbook" atau buku saku panduan pelancong yang dibuat oleh van Stockum yang terbit pada 1930. Dalam buku panduan setebal 700an halaman ini, Magelang menjadi salah satu daerah yang disarankan untuk dikunjungi dari puluhan kota - kota yang ada di Hindia Belanda. Lantas, apa yang dikatakan oleh buku tersebut mengenai kondisi Magelang pada tahun 1930? Mari kita simak bersama.


Dalam halaman 228, Magelang disebutkan dihuni oleh 42.447 penduduk dengan 3362 diantaranya adalah masyarakat Eropa. Berada pada ketingguan 400mdpl, Magelang disebutkan memiliki iklim yang sejuk dan menyenangkan. Jarak pusat kota Magelang dengan Candi Borobudur tidaklah begitu jauh (16,5km), yaitu 30 menit dengan mobil dan 1,5 jam dengan kereta kuda (dokar).


Para pelancong bisa menginap di hotel - hotel ternama seperti Hotel Kalibening yang berada di sebelah utara pusat kota Magelang. Hotel dengan pemandangan kolam renang alami ini dilengkapi total 20 kamar dengan harga mulai fl 7 - fl 10 untuk single bedroom dan fl 12.50 - fl 15 untuk double bedroom. Bagi pelancong yang lebih memilih untuk menikmati suasana kota Magelang, mereka bisa menginap di Hotel Loze yang berada di sebelah timur aloon - aloon dengan 20 kamar yang tersedia. Harga untuk single bedroom berada dikisaran fl 6 - fl 7 sedangkan double bedroom berada dikisaran fl 11 - fl 13.50. Selain Hotel Loze, terdapat juga Hotel Montagne yang dimiliki oleh Tuan Swanck yang lokasinya ada di Groote Weg Noord dengan 15 kamar. Harga yang ditawarkan untuk single bedroom adalah fl 8 - fl 9 sedangkan double bedroom diangka fl 14 - fl 17.50. 


Bagi para pelancong yang menyukai suasana alam pegunungan, buku panduan ini juga memberikan saran Hotel Merbaboe yang berada di Kopeng (1500mdpl) dengan 24 kamar dengan tarif single bedroom diharga fl 8 - fl 10 dan fl 14 - fl 17.50 untuk double bedroom. Hotel Merbaboe adalah clubhotel milik Java Motor Club (JMC), sebuah klub kendaraan bermotor prestisius di Jawa. Selain itu, terdapat juga Hotel Borobudur yang memiliki 10 kamar dengan tarif mulai fl 7.50 - fl 8.50 untuk single bedroom dan fl 12.50 - fl 15.50 double bedroom dengan diskon antara 15% - 20% jika menginap lebih lama. Sama halnya dengan Hotel Merbaboe, Hotel Borobudur juga merupakan Clubhotel dari JMC.


Bagi para pelancong yang menghendaki tinggal di daerah pedesaan, mereka bisa memilih untuk menginap di Passanggrahan yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten seperti pesanggrahan Kaliangkrik di lereng Sumbing, Pagergunung di lereng Merbabu dan Borobudur.


Selain fasilitas hotel, beberapa akomodasi lain yang bisa dinikmati pelancong diantaranya seperti, fasilitas perbankan Ned-Indie Escompto Maatschappij, sarana hiburan seperti bioskop Alhambra, Apotek van Gorkom & Co serta rumah sakit umum seperti Military Hospitaal, Magelang Kliniek dan Krankzinningengestucht Kramat (RSJ).


Para pelancong yang menghendaki menyewa mobil, buku ini menyebutkan beberapa pihak yang menawarkan jasa rental mobil sebut saja, pengusaha Eropa kawakan van Eyck dan Hesselink, Go Oen Tong, The Hong Kie, The Tjang Hway, Tjong A Djom dari kalanagn Tionghoa, Hardjopranoto, Mitrohardjo dan Wongsodidjojo dari masyarakat bumiputra serta satu lagi usaha rental Kawatan.


Setidaknya, inilah beberapa hal yang disebutkan dalam buku saku panduan melancong karya van Stockum tentang hal - hal apa saja yang bisa dijadikan pertimbangan bagi para wisatawan ketika berkunjung ke Magelang. 


- Chandra Gusta Wisnuwardana -

No comments:

Post a Comment