12 April 2024

BALI, INDIA DAN JAWA..MAJAPAHIT Menurut catatan Jawa, sejumlah Brahmana Shaiva mungkin datang dari India ke Majapahit sebelum kejatuhannya pada tahun 1478 dan kemudian melarikan diri ke Bali. Para Brahmana Bali menelusuri keturunannya dari Padanda Pandit Vahu Eavuh. sebuah nama yang artinya, yang baru tiba. Lima subdivisi Brahmana yang ada di Bali konon merupakan keturunan beliau dan kelima istrinya. Agama Budha masih bertahan di Bali namun agama Hindu sedang naik daun. Pada pesta besar, seorang pendeta Buddha diundang untuk bergabung dengan empat pandit Shaiva. Ida adalah gelar Brahmana, leva adalah gelar Kshatriya, Glusti adalah gelar Waisya, sedangkan Sudra diberi nama kesopanan. Para pangeran ksatria Bali menelusuri garis keturunannya dari Deva A.gung~seorang pangeran Majapahit yang menetap di Bali. Sejak lama para kepala suku Bali tidak melupakan Jawa. Pulau Jawa bagian timur dan Bali bagian barat menjadi terpencil akibat peperangan yang terus menerus terjadi antara penduduk Muslim di Jawa dan Bali. Tidak berhasil di Jawa, para pangeran Bali menaklukkan beberapa pulau di timur, Lombok, dll. Hanya sebagian dari Weda yang bertahan di Bali. Brahmanda Purana mungkin sudah lengkap. Di bawah judul Tutur kami mempunyai berbagai kumpulan teks Sansekerta tentang hukum dan pemerintahan Hindu, Bajaniti, dll. Ini hampir semua literatur Sansekerta yang masih dimiliki Bali. Ramayana yang belum mendapat IJttara Banda ada di Bali dalam bahasa Kavi. Uttara Kanda membentuk sebuah karya tersendiri. Nama Mahabharata tidak dikenal di Bali tetapi enam parvanya ada dalam bentuk lengkap di Kavi. Sisanya tidak lengkap. Lalu ada kronik atau balada. e. G. Usana Jawa dan Usana Bali. Yang terakhir menyebut pulau Balianka. pangkuan orang-orang yang kuat dan gagah berani. sehingga dengan tepat mengekspresikan semangat berani dan suka berperang dari orang Bali. ....

 BALI, INDIA DAN JAWA..MAJAPAHIT


Menurut catatan Jawa, sejumlah Brahmana Shaiva mungkin datang dari India ke Majapahit sebelum kejatuhannya pada tahun 1478 dan kemudian melarikan diri ke Bali. Para Brahmana Bali menelusuri keturunannya dari Padanda Pandit Vahu Eavuh. sebuah nama yang artinya, yang baru tiba. Lima subdivisi Brahmana yang ada di Bali konon merupakan keturunan beliau dan kelima istrinya. Agama Budha masih bertahan di Bali namun agama Hindu sedang naik daun. Pada pesta besar, seorang pendeta Buddha diundang untuk bergabung dengan empat pandit Shaiva. Ida adalah gelar Brahmana, leva adalah gelar Kshatriya, Glusti adalah gelar Waisya, sedangkan Sudra diberi nama kesopanan.



Para pangeran ksatria Bali menelusuri garis keturunannya dari Deva A.gung~seorang pangeran Majapahit yang menetap di Bali. Sejak lama para kepala suku Bali tidak melupakan Jawa. Pulau Jawa bagian timur dan Bali bagian barat menjadi terpencil akibat peperangan yang terus menerus terjadi antara penduduk Muslim di Jawa dan Bali. Tidak berhasil di Jawa, para pangeran Bali menaklukkan beberapa pulau di timur, Lombok, dll. Hanya sebagian dari Weda yang bertahan di Bali. Brahmanda Purana mungkin sudah lengkap.


Di bawah judul Tutur kami mempunyai berbagai kumpulan teks Sansekerta tentang hukum dan pemerintahan Hindu, Bajaniti, dll. Ini hampir semua literatur Sansekerta yang masih dimiliki Bali. Ramayana yang belum mendapat IJttara Banda ada di Bali dalam bahasa Kavi. Uttara Kanda membentuk sebuah karya tersendiri. Nama Mahabharata tidak dikenal di Bali tetapi enam parvanya ada dalam bentuk lengkap di Kavi. Sisanya tidak lengkap. Lalu ada kronik atau balada. e. G. Usana Jawa dan Usana Bali. Yang terakhir menyebut pulau Balianka. pangkuan orang-orang yang kuat dan gagah berani. sehingga dengan tepat mengekspresikan semangat berani dan suka berperang dari orang Bali.

....

No comments:

Post a Comment