18 April 2024

Ragam cara diusahakan manusia untuk memperoleh sesuap nasi, dengan jalan halal tentunya. Seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini, potret grup “Ngamen Cokekan” di tahun 1983. Dengan berbekal instrumen karawitan sederhana, mereka berkeliling dari kampung ke kampung di Kota Semarang. Ada lima orang anggota dalam grup ini, yang terdiri dari dua wanita sebagai pesinden dan tiga orang laki-laki, masing-masing memegang Kendang, Siter dan gong (gong anggang-anggang). Dari setiap lagu (satu babak) grup ini memungut Rp 100;. Dalam sehari penghasilan rata-rata Rp 3000; yang nantinya akan dibagi berlima. Koleksi Layanan Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI Sumber : Kartika, 8 Januari 1983 halaman 1 kolom 1-5 (Skala Team) #ngamen #cokekan #karawitan #semarang

 Ragam cara diusahakan manusia untuk memperoleh sesuap nasi, dengan jalan halal tentunya. Seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini, potret grup “Ngamen Cokekan” di tahun 1983. Dengan berbekal instrumen karawitan sederhana, mereka berkeliling dari kampung ke kampung di Kota Semarang. Ada lima orang anggota dalam grup ini, yang terdiri dari dua wanita sebagai pesinden dan tiga orang laki-laki, masing-masing memegang Kendang, Siter dan gong (gong anggang-anggang). Dari setiap lagu (satu babak) grup ini memungut Rp 100;. Dalam sehari penghasilan rata-rata Rp 3000; yang nantinya akan dibagi berlima.



Koleksi Layanan Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI

Sumber : Kartika, 8 Januari 1983 halaman 1 kolom 1-5 (Skala Team)


#ngamen #cokekan #karawitan #semarang

No comments:

Post a Comment