21 April 2024

ANTARA MAJAPAHIT,SUNDA DAN SAMUDRA PASAI. Mungkin anda seklian bertanya kenapa saya menulis judul seperti itu,karena ini mengacu pada kecurigaan saya perihal adu domba antara majapahit dg sunda kemudian majapahit dg samudra pasai,lho memang ada apa dg itu semua ? Kalian pasti mengetahui kejadian pabubat yang di tulis di pararaton kan? nah motif peristiwanya sama dg perang antara majapahit melawan samudra pasai dan di kurun waktu yang hampir sama juga antara tahun 135x,atau ketika hayam wuruk dan gajahmada memegang tampuk kekuasaan di Majapait . Bedanya pabubat di tulis di pararaton dan satunya di tulis di kitab hikayat raja raja pasai (coba bandingkan judul ke 2 kitab itu yang sebenar nya adalah sama),Motif nya yang sama , di waktu yang sama dan di kitab yang arti judul nya juga sama . sebenarnya apa motif nya ? berikut saya lampirkan kisah dari Kitab hikayat raja raja pasai mengenai peristiwa tersebut: Dikisahkan Sultan Ahmad Malik Az-Zahir membunuh putranya sendiri (Tun Abdul Jalil) dikarenakan sang sultan menyukai calon istri dari putranya yang berasal dari majapahit bernama Raden Galuh Gemerencang ketika rombongan Raden Galuh Gemerencang tiba di Samudera Pasai. Sang putri terkejut mendengar kabar dari orang-orang kepercayaannya Tun Abdul Jalil bahwa calon suaminya itu telah dibunuh atas perintah Sultan Ahmad Malik Az-Zahir. Raden Galuh Gemerencang yang jiwanya terguncang jelas sangat sedih. Ia lalu menenggelamkan diri ke laut di mana jenazah Tun Abdul Jalil dibenamkan sebelumnya. Rombongan pengawal yang mengiringi sang putri segera kembali ke Jawa untuk melapor kepada Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada tentang kejadian tragis tersebut. (Hikayat Raja Pasai bagian ketiga (Jones, 1999: 57-65). Mendengar laporan tersebut Hayam Wuruk pun murka dan memerintahkan Gajah Mada untuk segera menghimpun pasukan dan bergegas berangkat ke ujung barat sana. Slamet Muljana (2005:140) dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara menuliskan dengan cukup rinci serangan dan siasat Gajah Mada ke Samudera Pasai ini. Singkat cerita, pertempuran pun tak terhindarkan. Majapahit ternyata lebih unggul dari tuan rumah. Apakah suatu kebetulan antara kedua peristiwa tersebut? patut kita renungkan bersama apakah benar sejarah kita di tulis untuk mengadu domba di zaman ketika kolonial berkuasa ? ataukah ada fihak lain yang tidak suka jika nusantara ini bersatu ? satu lagi kesamaan ke dua kitab itu yaitu NASKAH aslinya sudah tidak ada (tidak di ketahui) .dan salinan tesebut sama sama dkeluarkan oleh belanda . #ref hikayat raja raja pasai

 ANTARA MAJAPAHIT,SUNDA DAN SAMUDRA PASAI.

Mungkin anda seklian bertanya kenapa saya menulis judul seperti itu,karena ini mengacu pada kecurigaan saya perihal adu domba antara majapahit dg sunda kemudian majapahit dg samudra pasai,lho memang ada apa dg itu semua ? 

Kalian pasti mengetahui kejadian pabubat yang di tulis di pararaton kan? nah motif peristiwanya  sama dg perang antara majapahit melawan samudra pasai dan di kurun waktu yang hampir sama juga antara tahun 135x,atau ketika hayam wuruk dan gajahmada memegang tampuk kekuasaan di Majapait . 



Bedanya pabubat di tulis di pararaton dan satunya di tulis di kitab hikayat raja raja pasai (coba bandingkan judul ke 2 kitab itu yang sebenar nya adalah sama),Motif nya yang sama , di waktu yang sama dan di kitab yang arti  judul nya juga sama . sebenarnya apa motif nya ? berikut saya lampirkan kisah dari Kitab hikayat raja raja pasai mengenai peristiwa tersebut:

Dikisahkan Sultan Ahmad Malik Az-Zahir membunuh putranya sendiri (Tun Abdul Jalil) dikarenakan sang sultan menyukai calon istri dari putranya yang berasal dari majapahit bernama Raden Galuh Gemerencang ketika rombongan Raden Galuh Gemerencang  tiba di Samudera Pasai. Sang putri terkejut mendengar kabar dari orang-orang kepercayaannya Tun Abdul Jalil bahwa calon suaminya itu telah dibunuh atas perintah Sultan Ahmad Malik Az-Zahir.

Raden Galuh Gemerencang yang jiwanya terguncang jelas sangat sedih. Ia lalu menenggelamkan diri ke laut di mana jenazah Tun Abdul Jalil dibenamkan sebelumnya. Rombongan pengawal yang mengiringi sang putri segera kembali ke Jawa untuk melapor kepada Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada tentang kejadian tragis tersebut. (Hikayat Raja Pasai bagian ketiga (Jones, 1999: 57-65).

Mendengar laporan tersebut Hayam Wuruk pun murka dan memerintahkan Gajah Mada untuk segera menghimpun pasukan dan bergegas berangkat ke ujung barat sana. Slamet Muljana (2005:140) dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara menuliskan dengan cukup rinci serangan dan siasat Gajah Mada ke Samudera Pasai ini. Singkat cerita, pertempuran pun tak terhindarkan. Majapahit ternyata lebih unggul dari tuan rumah.

Apakah suatu kebetulan antara kedua peristiwa tersebut? patut kita renungkan bersama apakah benar sejarah kita di tulis untuk mengadu domba di zaman ketika kolonial berkuasa ? ataukah ada fihak lain yang tidak suka jika nusantara ini bersatu ? satu lagi kesamaan ke dua kitab itu yaitu NASKAH aslinya sudah tidak ada (tidak di ketahui) .dan salinan tesebut sama sama dkeluarkan oleh belanda .


#ref hikayat raja raja pasai


No comments:

Post a Comment