23 March 2024

Rara Oyi (Roro Oyi atau Rara Hoyi) adalah seorang putri dari Demang Mangunjaya (nama Tionghoa: Ma Oen) asal Surabaya.Di gambarkan Rara Oyi memiliki wajah blasteran Cina Jawa, yang tentunya biasanya sangat cantik. Sunan Amangkurat I yang sedang berduka atas meninggalnya istrinya, Kanjeng Ratu Malang memberikan perintah kepada hulubalang kerajaan, Nayatruna dan Yudhakarti untuk mencari penggantinya. Keduanya kemudian pergi dan menemukan Rara Oyi yang masih berusia belia di Kali Mas, Surabaya. Rara Oyi kemudian diboyong ke Keraton Plered dan dititipkan oleh Amangkurat I kepada Ngabei Wirareja sampai Rara Oyi tumbuh dewasa untuk dirawat dan disiapkan untuk menjadi selir Amangkurat I. Suatu saat Pangeran Tejaningrat (Raden Mas Rahmat), putra Amangkurat I yang diangkat menjadi Adipati Anom (Putra Mahkota) diminta ayahnya (Amangkurat I) untuk menikah dengan putri Adipati Cirebon, tetapi Adipati Anom tidak ada hasrat kepadanya, suatu hari Adipati Anom berjalan2 ke kediaman Ngabei Wirareja dan bertemu Rara Oyi yang sudah beranjak dewasa, melihat kecantikan Rara Oyi Adipati Anom jatuh cinta dan meminta Ngabei Wirareja menyerahkannya, Ngabei Wirareja menolak untuk menyerahkan Rara Oyi karena Rara Oyi adalah calon selir yang akan dipinang oleh ayahnya. Cintanya tak terbalas Adipati Anom akhirnya sakit-sakitan karena tidak diijinkan mendapatkan Rara Oyi. Tidak tega melihat keponakannya sakit-sakitan Pangeran Pekik (sumber lainnya menyebut Pangeran Purbaya karena Pangeran Pekik sudah wafat pada tahun 1659) membantu Adipati Anom untuk mengambil Rara Oyi dan meminta Wirarejo untuk menyerahkan Rara Oyi kepada Adipati Anom dan akan bertanggung jawab sepenuhnya. Akhirnya Adipati Anom pun membawa lari Rara Oyi dan menikahinya diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya. Saat akan mengambil Rara Oyi Amangkurat I yang mengetahui bahwa Rara Oyi sudah diambil Adipati Anom kemudian menjadi murka, dan menghukum siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut. Wirareja dan keluarganya diasingkan di Ponorogo (namun dihabisi di tengah jalan). Adipati Anom harus memilih untuk hidup dengan Rara Oyi namun pada akhirnya tak bisa menjadi penguasa, atau membunuh Rara Oyi dan dapat menjadi penguasa. Pada akhirnya, Adipati Anom memilih untuk menghabisi Rara Oyi dengan cara menusukkan keris ke perut Rara Oyi, akhirnya Rara Oyi meninggal secara tragis dan dikubur ke tanah Lipura. Sementara menurut sumber lainnya, Rara Oyi dikebumikan di pemakaman Banyusumurup dengan nama Kanjeng Ratu Mangkurat. Kejadian tersebut terjadi pada 1668-1670 M. Noted : cerita diambil dari sumber-sumber yang ada (wikipedia dll, untuk kebenaran cerita diserahkan kepada masing2, karena tidak ada bukti sejarah yang kuat untuk membenarkan cerita tersebut.

 Rara Oyi (Roro Oyi atau Rara Hoyi) adalah seorang putri dari Demang Mangunjaya (nama Tionghoa: Ma Oen) asal Surabaya.Di gambarkan Rara Oyi memiliki wajah blasteran Cina Jawa, yang tentunya biasanya sangat cantik. Sunan Amangkurat I yang sedang berduka atas meninggalnya istrinya, Kanjeng Ratu Malang memberikan perintah kepada hulubalang kerajaan, Nayatruna dan Yudhakarti untuk mencari penggantinya. Keduanya kemudian pergi dan menemukan Rara Oyi yang masih berusia belia di Kali Mas, Surabaya. Rara Oyi kemudian diboyong ke Keraton Plered dan dititipkan oleh Amangkurat I kepada Ngabei Wirareja sampai Rara Oyi tumbuh dewasa untuk dirawat dan disiapkan untuk menjadi selir Amangkurat I.



Suatu saat Pangeran Tejaningrat (Raden Mas Rahmat), putra Amangkurat I yang diangkat menjadi Adipati Anom (Putra Mahkota) diminta ayahnya (Amangkurat I) untuk menikah dengan putri Adipati Cirebon, tetapi Adipati Anom tidak ada hasrat kepadanya, suatu hari Adipati Anom berjalan2 ke kediaman Ngabei Wirareja dan bertemu Rara Oyi yang sudah beranjak dewasa, melihat kecantikan Rara Oyi Adipati Anom jatuh cinta dan meminta Ngabei Wirareja menyerahkannya, Ngabei Wirareja menolak untuk menyerahkan Rara Oyi karena Rara Oyi adalah calon selir yang akan dipinang oleh ayahnya. Cintanya tak terbalas Adipati Anom akhirnya sakit-sakitan karena tidak diijinkan mendapatkan Rara Oyi. Tidak tega melihat keponakannya sakit-sakitan Pangeran Pekik (sumber lainnya menyebut Pangeran Purbaya karena Pangeran Pekik sudah wafat pada tahun 1659) membantu Adipati Anom untuk mengambil Rara Oyi dan meminta Wirarejo untuk menyerahkan Rara Oyi kepada Adipati Anom dan akan bertanggung jawab sepenuhnya. Akhirnya Adipati Anom pun membawa lari Rara Oyi dan menikahinya diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya.


Saat akan mengambil Rara Oyi Amangkurat I yang mengetahui bahwa Rara Oyi sudah diambil Adipati Anom kemudian menjadi murka, dan menghukum siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut. Wirareja dan keluarganya diasingkan di Ponorogo (namun dihabisi di tengah jalan). Adipati Anom harus memilih untuk hidup dengan Rara Oyi namun pada akhirnya tak bisa menjadi penguasa, atau membunuh Rara Oyi dan dapat menjadi penguasa. Pada akhirnya, Adipati Anom memilih untuk menghabisi Rara Oyi dengan cara menusukkan keris ke perut Rara Oyi, akhirnya Rara Oyi meninggal secara tragis dan dikubur ke tanah Lipura. Sementara menurut sumber lainnya, Rara Oyi dikebumikan di pemakaman Banyusumurup dengan nama Kanjeng Ratu Mangkurat. Kejadian tersebut terjadi pada 1668-1670 M.

Noted : cerita diambil dari sumber-sumber yang ada (wikipedia dll, untuk kebenaran cerita diserahkan kepada masing2, karena tidak ada bukti sejarah yang kuat untuk membenarkan cerita tersebut.

No comments:

Post a Comment