23 March 2024

Nabi Yusuf As ( Yusuf bin Ya’qub ) Lahir : Padan-Aram, kerajaan kuno orang Aram, Mesopotamia 1745 SM. Diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM. Mukjizat : 1. Anak Yakub yang menjadi nabi, 2. Ditampakkan mimpi bulan, bintang, dan matahari bersujud padanya, 3. Memiliki wajah yang tampan, 4. Mampu menafsirkan mimpi, 5. Menyelamatkan Nabi Yakub dari kebutaan. Orang Tua : ♂️Nabi Yusuf As, ♀️Rahel. Saudara : ♂️Yehuda, ♂️Benyamin, ♂️Simeon, ♂️Lewi, ♂️Naftali, ♂️Isakhar, ♂️Zebulon, ♂️Ruben, ♀️Dina, ♂️Asyer, ♂️Gad, ♂️Dan bin Yakub. Istri : ♀️Ashenath, ♀️Zulaikha. Anak : ♂️Efraim, ♂️Manasye. Wafat : Kerajaan Mesir Kuno, Mesir 1635 SM. Makam : Sikhem, Kerajaan Israel, Israel. Keterangan : Dalam agama Islam, Yusuf (Arab: يوسف, translit: Yūsuf) adalah seorang tokoh yang disebutkan di dalam kitab suci Muslim Al-Qur'an. Selain itu, ia disebutkan pula dalam Alkitab dan Tanakh. Dia adalah putra dari Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dalam kitab agama samawi disebutkan bahwa Yusuf adalah sosok saleh yang terkenal akan ketampanannya. Dia dibuang oleh kakak-kakaknya yang iri padanya, kemudian dipungut kafilah yang lewat dan dijadikan budak. Dia akhirnya dijual pada salah satu pejabat Mesir. Secara bertahap, Yusuf akhirnya menjadi salah satu tokoh penting di Mesir setelah berhasil menafsirkan mimpi raja. Al-Qur'an menyebutkan perjalanan hidup Yusuf sebagai "kisah terbaik." Nama Dalam bahasa Ibrani, istilah Yusuf (Y-S-F) memiliki arti 'bertambah'. Nama ini diberikan oleh Rahel, ibu Yusuf, yang berdoa supaya Allah mengaruniakan seorang anak tambahan untuk dirinya. Ayat Al-Qur'an (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." — Qur'an Yusuf:4 Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya. — Qur'an Yusuf:7 Alkitab “ Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya, dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub. —Kejadian 49: 22–24b” Kisah Mimpi Nabi Yusuf Yusuf AS merupakan satu dari 12 anak Nabi Yaqub AS. Dan Yusuf AS adalah satu-satunya putra Nabi Yaqub yang memperoleh tugas kenabian dari Allah. Bermula dari mimpi yang dialami Nabi Yusuf ketika beliau masih kecil. Di dalam mimpinya, beliau melihat bulan, matahari, dan 11 bintang bersujud kepadanya. Para ulama menafsirkan bahwa bulan dan matahari dalam mimpi Nabi Yusuf mengisyaratkan kedua orang tuanya. Adapun 11 bintang merujuk kepada jumlah saudara Yusuf AS yang sebanyak sebelas orang. Ketika Nabi Yusuf terbangun dari tidurnya, beliau menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya, Nabi Yaqub. Dari sinilah, Yaqub AS mengetahui kalau Yusuf AS kelak akan menjadi orang yang berkedudukan tinggi serta punya derajat mulia di dunia dan akhirat, sampai-sampai kedua orang tua dan saudara-saudaranya pun akan tunduk kepada beliau. Mendengar mimpi itu, kemudian Nabi Yaqub pun berpesan kepada Yusuf AS untuk tidak menceritakan mimpi itu kepada 11 saudaranya. Pesan tersebut bermaksud supaya tidak muncul kedengkian di hati saudara-saudara Yusuf AS hingga mungkin mengantarkan mereka untuk melakukan kejahatan ataupun tipu daya terhadapnya. Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Dalam Sumur Melalui Surat Yusuf, Allah juga menceritakan bahwa saudara-saudaranya iri terhadap Yusuf AS dan saudara kandungnya, Bunyamin. Mereka dengki karena ayah mereka lebih perhatian kepada keduanya dibanding yang lain. Saudara-saudaranya beranggapan bahwa merekalah yang lebih berhak disayang dari pada Yusuf AS dan Bunyamin. Karena kedengkian itu, mereka berencana untuk membunuh Yusuf AS atau membuangnya ke tempat sangat jauh yang membuatnya tidak mungkin bisa pulang ke rumah. Demikian rencana mereka supaya kasih sayang Nabi Yaqub tercurah kepada mereka. Ketika saudara-saudara Yusuf AS sedang merencanakan tindakan mereka itu, salah satu dari mereka berkata, "Janganlah kalian membunuh Yusuf, tetapi masukkanlah ia ke dasar sumur supaya ia dipungut oleh beberapa orang musafir." Mendengar pendapat ini, mereka pun setuju. Tak lama mereka pun mendatangi ayah mereka, Nabi Yaqub untuk meminta izin agar bisa mengajak pergi Yusuf AS. Mereka beralasan akan membawa Yusuf AS bermain. Nabi Yaqub sebenarnya ragu untuk mengizinkan Yusuf AS diajak oleh anak-anaknya itu. Namun mereka terus meyakini Nabi Yaqub bahwa mereka akan mengawasi Yusuf AS dengan sungguh-sungguh. Dengan berat hati, akhirnya Nabi Yaqub memberi izin kepada mereka untuk membawa Yusuf AS pergi. Kala di perjalanan, saudara-saudara Yusuf AS mulai melancarkan rencana mereka. Mulanya mereka menghina dan mencaci-maki Yusuf AS dengan tindakan dan ucapan. Lalu saat melihat sebuah sumur yang cukup jauh dari rumah mereka, mereka pun memasukkan Yusuf AS ke dalamnya. Setelah berhasil memasukkannya ke dalam sumur, saudara-saudaranya mengambil baju Yusuf AS dan melumurinya dengan darah kambing. Kemudian mereka pulang ke rumah dan menemui Nabi Yaqub untuk melapor kejadian palsu. Mereka bersedih seraya menangis di hadapan ayah mereka dan menjelaskan bahwa Yusuf AS dimangsa serigala. Lalu mereka memperlihatkan baju Yusuf AS telah berlumuran darah sebagai pembuktian kepada ayahnya. Sebenarnya, Nabi Yaqub tidak pecaya begitu saja terhadap pengakuan anak-anaknya. Namun Yaqub AS hanya bisa berpasrah dan menyerahkan segala kepada Allah SWT. Kisah Nabi Yusuf Diperjualbelikan sebagai Budak Kala saudara-saudaranya telah pergi meninggalkannya, Yusuf AS duduk di dalam sumur sembari menunggu pertolongan Allah kepadanya. Beberapa lama kemudian datanglah para musafir ke sumur yang ada Yusuf AS di dalamnya. Musafir ini adalah rombongan pedagang dari Syam yang hendak menuju Mesir. Saat salah satu dari mereka mengambil air dari sumur dengan mengulurkan tali timba ke dalam lalu menariknya kembali ke atas, tiba-tiba Yusuf AS menggelantungkan diri pada tali timba itu. Musafir penarik tali timba melihat seorang anak yang tertarik bersama timbanya, lalu ia merasa senang karena bisa menjadikannya sebagai barang dagangan. Mereka hendak menjual Yusuf AS tepatnya sebagai budak ketika telah sampai di Mesir. Tiba di tempat tujuan, para musafir menjual Yusuf AS dengan harga murah kepada sepasang suami istri. Ternyata yang membeli Yusuf AS adalah orang yang terkenal dan terhormat. Dikatakan, ia adalah seorang menteri dengan jabatan tinggi. Suaminya dikenal dengan sebutan al-Aziz, sementara istrinya dikenal dengan nama Zulaikha. Kisah Nabi Yusuf Digoda oleh Istri Tuannya Setelah dibeli oleh sepasang suami istri, Yusuf AS tinggal di rumah mereka dan menjadi hamba sahaya yang melayani mereka. Hingga usianya dewasa dan ketampanannya bersinar, Yusuf AS tetap melayani tuan pejabat beserta istrinya tersebut. Pada suatu waktu, istri dari tuannya Yusuf AS merayu dan mengajak Yusuf AS untuk melakukan perbuatan yang tak pantas. Padahal istri tuannya adalah wanita cantik, kaya, masih muda, dan berkedudukan tinggi. Diceritakan, wanita itu menutup pintu kamar yang di dalamnya hanya ada dirinya dan Yusuf AS. Ia tertarik dan terus menggoda Yusuf AS lantaran penampilan dan ketampanannya yang menawan. Dalam kondisi ini, Yusuf AS memohon perlindungan Allah SWT dan coba menghindar serta pergi dari kamar itu. Yusuf AS kemudian lari menuju pintu untuk menjauh, dan istri tuannya mengejarnya sambil menarik baju Yusuf AS dari belakang hingga robek. Di saat yang sama, al-Aziz yang merupakan tuannya Yusuf AS tiba-tiba muncul dan memergoki mereka berdua. Istri tuannya kemudian menuduh Yusuf AS telah menggoda dirinya, dan mengaku sebagai korban. Istri tuannya terus membela diri dan menuduh Yusuf AS. Namun Yusuf AS berkata dirinya tak melakukan hal demikian. Beliau menjelaskan yang sebenarnya menggoda adalah istri al-Aziz tersebut. Al-Aziz pun bingung dalam menengahinya. Kemudian ada seorang yang berpendapat, "Jika baju gamisnya (Yusuf AS) koyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." Maksudnya, Yusuf AS yang coba merayu wanita itu lalu wanita itu mendorong Yusuf sehingga baju bagian depannya robek. Orang itu kembali mengatakan, "Akan tetapi, jika baju gamisnya (Yusuf AS) koyak di belakang, wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." Maksudnya, Yusuf AS berusaha melarikan diri dari godaan wanita itu. Karenanya, wanita itu mengejar dan menarik baju Yusuf AS dari belakang hingga sobek. Mendengar demikian, tuannya kemudian melihat bahwa baju belakang Yusuf AS yang robek. Kemudian al-Aziz menegur istrinya, dan berkata kepada Yusuf AS untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada siapa pun. Kisah Nabi Yusuf Dimasukkan ke Dalam Penjara Setelah kejadian itu, istri tuannya yakni Zulaikha memanggil teman-temannya ke rumahnya. Ia ingin menunjukkan ketampanan Yusuf AS yang membuatnya tertarik dan ingin menggoda. Melihat paras rupawan Yusuf AS, teman-teman Zulaikha pun ternganga hingga tak sadar membuat mereka mengiris jari-jari tangannya sendiri. Mendengar tragedi sebelumnya antara Zulaikha dan Yusuf AS, teman-temannya itu pun menyebarluaskan kabar tersebut hingga membuat heboh sekitar. Melihat kenyataan tersebut, al-Aziz dan Zulaikha sepakat untuk memenjarakan Yusuf AS agar muncul opini bahwa Yusuf-lahyang menggoda istri tuannya. Lalu masuklah Yusuf AS ke dalam penjara. Di sana beliau hanya bisa bersabar dan memohon pertolongan Allah SWT. Para ulama berbeda pendapat terkait jangka waktu dipenjaranya Yusuf AS. Ada yang mengatakan tiga, tujuh, bahkan 10 tahun. Di dalam penjara, Yusuf AS bertemu dengan dua orang mantan pelayan raja. Keduanya kagum dengan kecedasan ucapan dan perbuatanyang dimiliki Yusuf AS. Ketika kedua orang itu bermimpi, mereka meminta Yusuf AS untuk menakwilkan mimpi mereka. Mereka takjub akan tafsiran mimpi yang ditakwilkan Yusuf AS. Padahal Yusuf AS sendiri mengatakan bahwa kemampuannya itu berasal dari Allah SWT, tuhan yang ia imani. Yusuf AS pun dikenal sebagai orang yang ahli dalam menafsirkan mimpi. Sudah sekian lama Yusuf AS beserta temannya berada di dalam penjara. Kemudian salah satu temannya itu diketahui akan terbebas dari hukuman penjara. Lalu Yusuf AS berkata kepada temannya yang selamat untuk menceritakan tentang dirinya kepada tuannya itu, alias raja. Menceritakan tentang dirinya di sini, maksudnya memberitahu raja akan keahlian takwil mimpi yang dimiliki Yusuf AS. Setelah keluar dari penjara, temannya Yusuf AS yang kembali mnejadi pelayan raja itu lupa akan pesan yang diberi Yusuf AS untuk menceritakan tentang dirinya. Kisah Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi Sang Raja Suatu ketika raja Mesir kala itu bermimpi dalam tidurnya, dan mimpinya itu membuat ia cemas. Raja itu bermimpi seakan-akan ia berada di tepi sungai, lalu dari dalam sungai muncul tujuh sapi betina dengan tubuh gemuk. Ketujuh sapi betina itu merasa senang berada di padang rumput yang subur. Setelah muncul tujuh sapi gemuk, dalam mimpi raja muncul kembali tujuh sapi bertubuh lemah dan kurus. Anehnya, ketujuh sapi yang bertubuh kurus itu ikut bersenang-senang dengan tujuh sapi betina bertubuh gemuk. Kemudian sapi-sapi bertubuh lemah memakan tujuh sapi betina yang gemuk. Dengan mimpi tersebut, kemudian raja Mesir terbangun dari tidurnya dalam keadaan terkejut. Lalu ia tertidur lagi, dan mendapatkan mimpi aneh lagi yang berbeda. Mimpi-mimpi yang raja dapati itu membuatnya khawatir dan cemas. Raja pun menceritakan mimpi yang diperolehnya itu kepada para pembesar kerajaan dan kaumnya, tapi tak ada satu pun dari mereka yang bisa menakwilkan mimpi sang raja. Dalam situasi tersebut, pelayan raja yang pernah dipenjara bersama Yusuf AS mengingat bahwa Yusuf AS mahir dan pandai menafsirkan mimpi. Kemudian ia berkata kepada sang raja dan kaumnya, "Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku (kepadanya)." Raja pun membolehkan dan mengutus si pelayan untuk menemui Yusuf AS di penjara. Setelah itu, Yusuf AS pun dibawa menemui raja. Raja Mesir lalu menceritakan mimpinya tentang tujuh sapi gemuk dan tujuh sapi lemah kepada Yusuf AS. Di hadapan raja, Yusuf AS pun menakwilkan bahwa akan datang musim subur dan makmur selama tujuh tahun. Setelah itu, datanglah musim paceklik yang penuh kesulitan selama tujuh tahun pula. Selain menafsirkan mimpi raja, Yusuf AS juga memberikan solusi terbaik bagi mereka untuk mengatasi krisis yang akan terjadi. Beliau memberikan gambaran jelas kepada mereka tentang kondisi yang terjadi ketika datang tahun-tahun dipenuhi dengan kemakmuran dan tahun-tahun yang diwarnai kekeringan atau paceklik. Setelah mendengar kepandaian dan kecermatan Yusuf AS dalam menakwilkan mimpi dan memberi solusi, raja Mesir menawarkan Yusuf AS untuk terlepas dari berbagai tuduhan yang disandarkan kepadanya dan yang membuatnya dimasukkan penjara. Namun Yusuf AS menolak, dan meminta raja untuk mengkonfirmasi kebenaran dari tuduhan tersebut lebih dahulu kepada tuan dan istri tuanyya yang terdahulu, yakni al-Aziz dan Zulaikha. Setelah raja mengkonfirmasi kepada mereka, didapati bahwa tuduhan tersebut adalah palsu dan Yusuf AS tidaklah bersalah. Yusuf AS tidak pernah menggoda maupun merayu Zulaikha, melainkan beliau adalah orang yang baik lagi terpuji Setelah jelas tidak bersalah, raja Mesir kala itu membebaskan Yusuf AS dari penjara dan membersihkan nama baiknya yang tercoreng akibat tuduhan palsu. Kisah Nabi Yusuf Bertemu Kembali dengan Keluarganya Kembalilah saudara-saudara Yusuf AS ke kampung halaman, dan menceritakan kepada ayah mereka yaitu Nabi Yaqub bahwa penguasa Mesir ingin bertemu dengan saudara mereka, Bunyamin. Mereka juga menyadari bahwa penguasa Mesir tersebut memberi jatah makanan kepada mereka dan bukan barter bahan makanan yang telah mereka tawarkan. Sehingga mereka berkata kepada Nabi Yaqub untuk mengizinkan Bunyamin ikut ke istana kerajaan supaya bisa mendapatkan jatah makanan lagi. Dengan segala penjelasan dan janji teguh yang dibuat anak-anak Nabi Yaqub terhadapnya, kemudian Yaqub AS mengizinkan anak-anaknya untuk membawa Bunyamin kepada penguasa Mesir kala itu, yakni Yusuf AS. Dibawalah Bunyamin untuk bertemu Yusuf AS. Saudara-saudaranya yang lain pun membawa barang-barang yang akan ditukar dengan bahan makanan. Setelah mereka sampai di istana untuk berdiskusi terkait penukaran barang, Yusuf AS bertemu dengan Bunyamin lalu ia mengungkapkan identitas aslinya. Penguasa Mesir tiba-tiba mengungkapkan bahwa dirinya adalah Yusuf AS. Saudara-saudara Yusuf AS keheranan, tapi Yusuf AS menegaskan, "Akulah Yusuf...", "...Dan ini saudaraku (Bunyamin)." Setelah mengetahui bahwa penguasa Mesir adalah Yusuf AS, lalu Yusuf AS memerintahkan kepada saudara-saudaranya untuk membawa baju yang ia kala itu beliau pakai kepada ayahnya, Nabi Yaqub. Yusuf AS pun juga memerintah agar sang ayah, Nabi Yaqub beserta keluarganya yang lain untuk dibawa ke Mesir supaya bisa bertemu dengannya. Demikian Nabi Yaqub bersama keluarganya datang ke Mesir untuk menemui dan berkumpul kembali dengan Yusuf AS setelah puluhan tahun terpisah. Ada ulama yang mengatakan bahwa Yusuf AS dan Nabi Yaqub terpisah selama 35 tahun, ada juga yang menyebut 83 tahun. Yusuf menjadi Menteri Keuangan Negara Takwil mimpi oleh Nabi Yusuf terhadap sang Raja membuat dirinya akhirnya diangkat sebagai Menteri Keuangan Negara. Penafsiran yang dilakukannya ternyata berhasil menjadi kenyataan. Penduduk Mesir pun diperintahkan untuk bercocok tanam saat menghadapi musim paceklik di waktu ke depan. Apa yang diperintahkan Nabi Yusuf kepada orang Mesir nyatanya berkebalikan dengan kebiasaan sehari-harinya. Mereka pun merasa jika mendapatkan hasil lebih baik daripada sebelumnya. Fakta ini menunjukkan bahwa suatu negara bisa berhemat secara sederhana untuk menghadapi masa-masa sulit. Kisah Nabi Yusuf sebagai Wakil Raja Mesir Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Yusuf dari berbagai sumber, akhirnya membuatnya tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Kecerdasan otak, pengetahuan luas, kesabaran dan kejujuran serta akhlaknya menjadi alasan untuk diangkat sebagai Wakil Raja Mesir. 1. Tawaran Raja Mesir Nabi Yusuf tidak menolak atas tawaran Raja Mesir itu. Sang Nabi akhirnya menerima dengan kekuasaan penuh dalam bidang keuangan serta bahan makanan. Hal ini dikarenakan pertimbangannya sendiri bahwa kedua hal tersebut memiliki peran sangat penting. Pada hari penobatan Nabi Yusuf sebagai wakil Raja, sang Nabi mengenakan pakaian kerajaan dengan kalung emas. Kemudian Raja melepaskan cincin di jarinya untuk dipasangkan kepada Yusuf sebagai tanda kekuasaan. Peristiwa ini juga berhubungan dengan kisah cintanya bersama Zulaikha. 2. Tujuh Tahun Pertama Kepemimpinan Sebagai penguasa bijaksana, Nabi Yusuf selalu memuliakan tugasnya dengan sering mengadakan kunjungan ke daerah kekuasaannya. Tujuannya untuk berkenalan dengan rakyat jelata agar segala rancangan dan kebijakannya bisa dilaksanakan secara tepat sasaran.. Dalam tujuh tahun pertama kepemimpinannya, Nabi Yusuf menjalankan pemerintahan dengan rakyat Mesir yang hidup tentram dan aman. Semua keperluan warga pun berhasil tercukupi secara merata. Seluruh lapisan masyarakat bisa menjangkaunya tanpa terkecuali. 3. Musim Panas dan Paceklik Tiba Berkat kepengurusan dari Nabi Yusuf yang begitu bijaksana, datangnya musim panas dan paceklik tiba tidak membuat rakyat kebingungan akan bahan makanan. Mereka pun hidup tentram tanpa ada rasa khawatir akan krisis pangan bahkan derita kelaparan seperti masa sebelumnya. Kabar inipun membuat banyak orang datang dari desa dan kota pinggir Mesir atau negara lain. Mereka mengaku jika kekurangan bahan pangan dan mengharap pertolongan dari Nabi Yusuf agar bisa membeli gandum sebagai stok sementara. Diantaranya bahkan merupakan saudara sang Nabi sendiri. Kisah Wafatnya Nabi Yusuf Setelah Yusuf AS menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya telah sempurna, yakni menjadi nabi, dengan dirinya yang telah berkumpul lagi dengan keluarganya, serta menjadi penguasa Mesir, beliau juga sadar bahwa kehidupannya di dunia adalah fana. Maka dari itu, Yusuf AS memohon kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan memeluk Islam dan berharap kelak dipertemukan dengan hamba-hamba-Nya yang sholeh. Sebelum Yusuf AS wafat, Allah terlebih dahulu mewafatkan Nabi Yaqub. Dijelaskan bahwa Nabi Yaqub menetap di Mesir bersama Yusuf AS selama 17 tahun. Sebelum wafat, Nabi Yaqub berwasiat kepada Yusuf agar mengebumikannya di wilayah Syam di sisi makam kakek dan ayahnya, yaitu Ibrahim dan Ishaq. Demikian Nabi Yaqub pun wafat pada usia sekitar 140 tahun. beberapa tahun setelah kepergian ayahnya, Yusuf AS juga dipanggil Allah SWT ke hadapannya. Beliau wafat dan juga dikebumikan di tempat pemakaman orang tuanya. Yusuf AS diketahui wafat pada usia 120 tahun. Wallahu a'lam. Itulah sejumlah kisah Nabi Yusuf AS singkat dari lahir hingga wafat. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dari kisahnya itu.

 Nabi Yusuf As

( Yusuf bin Ya’qub )


Lahir : Padan-Aram, kerajaan kuno orang Aram, Mesopotamia 1745 SM.

Diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM.

Mukjizat : 1. Anak Yakub yang menjadi nabi, 2. Ditampakkan mimpi bulan, bintang, dan matahari bersujud padanya, 3. Memiliki wajah yang tampan, 4. Mampu menafsirkan mimpi, 5. Menyelamatkan Nabi Yakub dari kebutaan.

Orang Tua : ♂️Nabi Yusuf As, ♀️Rahel.

Saudara : ♂️Yehuda, ♂️Benyamin, ♂️Simeon, ♂️Lewi, ♂️Naftali, ♂️Isakhar, ♂️Zebulon, ♂️Ruben, ♀️Dina, ♂️Asyer, ♂️Gad, ♂️Dan bin Yakub.

Istri : ♀️Ashenath, ♀️Zulaikha.

Anak : ♂️Efraim, ♂️Manasye.

Wafat : Kerajaan Mesir Kuno, Mesir 1635 SM.

Makam : Sikhem, Kerajaan Israel, Israel.



Keterangan : 


Dalam agama Islam, Yusuf (Arab: يوسف, translit: Yūsuf) adalah seorang tokoh yang disebutkan di dalam kitab suci Muslim Al-Qur'an. Selain itu, ia disebutkan pula dalam Alkitab dan Tanakh. Dia adalah putra dari Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim.


Dalam kitab agama samawi disebutkan bahwa Yusuf adalah sosok saleh yang terkenal akan ketampanannya. Dia dibuang oleh kakak-kakaknya yang iri padanya, kemudian dipungut kafilah yang lewat dan dijadikan budak. Dia akhirnya dijual pada salah satu pejabat Mesir. Secara bertahap, Yusuf akhirnya menjadi salah satu tokoh penting di Mesir setelah berhasil menafsirkan mimpi raja. Al-Qur'an menyebutkan perjalanan hidup Yusuf sebagai "kisah terbaik."


Nama


Dalam bahasa Ibrani, istilah Yusuf (Y-S-F) memiliki arti 'bertambah'. Nama ini diberikan oleh Rahel, ibu Yusuf, yang berdoa supaya Allah mengaruniakan seorang anak tambahan untuk dirinya.


Ayat

Al-Qur'an


(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."


— Qur'an Yusuf:4

Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.


— Qur'an Yusuf:7

Alkitab


“ Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya, dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub.


—Kejadian 49: 22–24b”


Kisah Mimpi Nabi Yusuf


Yusuf AS merupakan satu dari 12 anak Nabi Yaqub AS. Dan Yusuf AS adalah satu-satunya putra Nabi Yaqub yang memperoleh tugas kenabian dari Allah.


Bermula dari mimpi yang dialami Nabi Yusuf ketika beliau masih kecil. Di dalam mimpinya, beliau melihat bulan, matahari, dan 11 bintang bersujud kepadanya.


Para ulama menafsirkan bahwa bulan dan matahari dalam mimpi Nabi Yusuf mengisyaratkan kedua orang tuanya. Adapun 11 bintang merujuk kepada jumlah saudara Yusuf AS yang sebanyak sebelas orang.


Ketika Nabi Yusuf terbangun dari tidurnya, beliau menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya, Nabi Yaqub. Dari sinilah, Yaqub AS mengetahui kalau Yusuf AS kelak akan menjadi orang yang berkedudukan tinggi serta punya derajat mulia di dunia dan akhirat, sampai-sampai kedua orang tua dan saudara-saudaranya pun akan tunduk kepada beliau.


Mendengar mimpi itu, kemudian Nabi Yaqub pun berpesan kepada Yusuf AS untuk tidak menceritakan mimpi itu kepada 11 saudaranya. Pesan tersebut bermaksud supaya tidak muncul kedengkian di hati saudara-saudara Yusuf AS hingga mungkin mengantarkan mereka untuk melakukan kejahatan ataupun tipu daya terhadapnya.


Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Dalam Sumur


Melalui Surat Yusuf, Allah juga menceritakan bahwa saudara-saudaranya iri terhadap Yusuf AS dan saudara kandungnya, Bunyamin. Mereka dengki karena ayah mereka lebih perhatian kepada keduanya dibanding yang lain. Saudara-saudaranya beranggapan bahwa merekalah yang lebih berhak disayang dari pada Yusuf AS dan Bunyamin.


Karena kedengkian itu, mereka berencana untuk membunuh Yusuf AS atau membuangnya ke tempat sangat jauh yang membuatnya tidak mungkin bisa pulang ke rumah. Demikian rencana mereka supaya kasih sayang Nabi Yaqub tercurah kepada mereka.


Ketika saudara-saudara Yusuf AS sedang merencanakan tindakan mereka itu, salah satu dari mereka berkata, "Janganlah kalian membunuh Yusuf, tetapi masukkanlah ia ke dasar sumur supaya ia dipungut oleh beberapa orang musafir." Mendengar pendapat ini, mereka pun setuju.


Tak lama mereka pun mendatangi ayah mereka, Nabi Yaqub untuk meminta izin agar bisa mengajak pergi Yusuf AS. Mereka beralasan akan membawa Yusuf AS bermain.


Nabi Yaqub sebenarnya ragu untuk mengizinkan Yusuf AS diajak oleh anak-anaknya itu. Namun mereka terus meyakini Nabi Yaqub bahwa mereka akan mengawasi Yusuf AS dengan sungguh-sungguh. Dengan berat hati, akhirnya Nabi Yaqub memberi izin kepada mereka untuk membawa Yusuf AS pergi.


Kala di perjalanan, saudara-saudara Yusuf AS mulai melancarkan rencana mereka. Mulanya mereka menghina dan mencaci-maki Yusuf AS dengan tindakan dan ucapan. Lalu saat melihat sebuah sumur yang cukup jauh dari rumah mereka, mereka pun memasukkan Yusuf AS ke dalamnya.


Setelah berhasil memasukkannya ke dalam sumur, saudara-saudaranya mengambil baju Yusuf AS dan melumurinya dengan darah kambing. Kemudian mereka pulang ke rumah dan menemui Nabi Yaqub untuk melapor kejadian palsu.


Mereka bersedih seraya menangis di hadapan ayah mereka dan menjelaskan bahwa Yusuf AS dimangsa serigala. Lalu mereka memperlihatkan baju Yusuf AS telah berlumuran darah sebagai pembuktian kepada ayahnya.


Sebenarnya, Nabi Yaqub tidak pecaya begitu saja terhadap pengakuan anak-anaknya. Namun Yaqub AS hanya bisa berpasrah dan menyerahkan segala kepada Allah SWT.


Kisah Nabi Yusuf Diperjualbelikan sebagai Budak


Kala saudara-saudaranya telah pergi meninggalkannya, Yusuf AS duduk di dalam sumur sembari menunggu pertolongan Allah kepadanya. Beberapa lama kemudian datanglah para musafir ke sumur yang ada Yusuf AS di dalamnya. Musafir ini adalah rombongan pedagang dari Syam yang hendak menuju Mesir.


Saat salah satu dari mereka mengambil air dari sumur dengan mengulurkan tali timba ke dalam lalu menariknya kembali ke atas, tiba-tiba Yusuf AS menggelantungkan diri pada tali timba itu.


Musafir penarik tali timba melihat seorang anak yang tertarik bersama timbanya, lalu ia merasa senang karena bisa menjadikannya sebagai barang dagangan. Mereka hendak menjual Yusuf AS tepatnya sebagai budak ketika telah sampai di Mesir.


Tiba di tempat tujuan, para musafir menjual Yusuf AS dengan harga murah kepada sepasang suami istri. Ternyata yang membeli Yusuf AS adalah orang yang terkenal dan terhormat.


Dikatakan, ia adalah seorang menteri dengan jabatan tinggi. Suaminya dikenal dengan sebutan al-Aziz, sementara istrinya dikenal dengan nama Zulaikha.


Kisah Nabi Yusuf Digoda oleh Istri Tuannya


Setelah dibeli oleh sepasang suami istri, Yusuf AS tinggal di rumah mereka dan menjadi hamba sahaya yang melayani mereka. Hingga usianya dewasa dan ketampanannya bersinar, Yusuf AS tetap melayani tuan pejabat beserta istrinya tersebut.


Pada suatu waktu, istri dari tuannya Yusuf AS merayu dan mengajak Yusuf AS untuk melakukan perbuatan yang tak pantas. Padahal istri tuannya adalah wanita cantik, kaya, masih muda, dan berkedudukan tinggi.


Diceritakan, wanita itu menutup pintu kamar yang di dalamnya hanya ada dirinya dan Yusuf AS. Ia tertarik dan terus menggoda Yusuf AS lantaran penampilan dan ketampanannya yang menawan.


Dalam kondisi ini, Yusuf AS memohon perlindungan Allah SWT dan coba menghindar serta pergi dari kamar itu. Yusuf AS kemudian lari menuju pintu untuk menjauh, dan istri tuannya mengejarnya sambil menarik baju Yusuf AS dari belakang hingga robek.


Di saat yang sama, al-Aziz yang merupakan tuannya Yusuf AS tiba-tiba muncul dan memergoki mereka berdua. Istri tuannya kemudian menuduh Yusuf AS telah menggoda dirinya, dan mengaku sebagai korban.


Istri tuannya terus membela diri dan menuduh Yusuf AS. Namun Yusuf AS berkata dirinya tak melakukan hal demikian. Beliau menjelaskan yang sebenarnya menggoda adalah istri al-Aziz tersebut.


Al-Aziz pun bingung dalam menengahinya. Kemudian ada seorang yang berpendapat, "Jika baju gamisnya (Yusuf AS) koyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." Maksudnya, Yusuf AS yang coba merayu wanita itu lalu wanita itu mendorong Yusuf sehingga baju bagian depannya robek.


Orang itu kembali mengatakan, "Akan tetapi, jika baju gamisnya (Yusuf AS) koyak di belakang, wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." Maksudnya, Yusuf AS berusaha melarikan diri dari godaan wanita itu. Karenanya, wanita itu mengejar dan menarik baju Yusuf AS dari belakang hingga sobek.


Mendengar demikian, tuannya kemudian melihat bahwa baju belakang Yusuf AS yang robek. Kemudian al-Aziz menegur istrinya, dan berkata kepada Yusuf AS untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada siapa pun.


Kisah Nabi Yusuf Dimasukkan ke Dalam Penjara


Setelah kejadian itu, istri tuannya yakni Zulaikha memanggil teman-temannya ke rumahnya. Ia ingin menunjukkan ketampanan Yusuf AS yang membuatnya tertarik dan ingin menggoda. Melihat paras rupawan Yusuf AS, teman-teman Zulaikha pun ternganga hingga tak sadar membuat mereka mengiris jari-jari tangannya sendiri.


Mendengar tragedi sebelumnya antara Zulaikha dan Yusuf AS, teman-temannya itu pun menyebarluaskan kabar tersebut hingga membuat heboh sekitar. Melihat kenyataan tersebut, al-Aziz dan Zulaikha sepakat untuk memenjarakan Yusuf AS agar muncul opini bahwa Yusuf-lahyang menggoda istri tuannya.


Lalu masuklah Yusuf AS ke dalam penjara. Di sana beliau hanya bisa bersabar dan memohon pertolongan Allah SWT. Para ulama berbeda pendapat terkait jangka waktu dipenjaranya Yusuf AS. Ada yang mengatakan tiga, tujuh, bahkan 10 tahun.


Di dalam penjara, Yusuf AS bertemu dengan dua orang mantan pelayan raja. Keduanya kagum dengan kecedasan ucapan dan perbuatanyang dimiliki Yusuf AS. Ketika kedua orang itu bermimpi, mereka meminta Yusuf AS untuk menakwilkan mimpi mereka.


Mereka takjub akan tafsiran mimpi yang ditakwilkan Yusuf AS. Padahal Yusuf AS sendiri mengatakan bahwa kemampuannya itu berasal dari Allah SWT, tuhan yang ia imani. Yusuf AS pun dikenal sebagai orang yang ahli dalam menafsirkan mimpi.


Sudah sekian lama Yusuf AS beserta temannya berada di dalam penjara. Kemudian salah satu temannya itu diketahui akan terbebas dari hukuman penjara. Lalu Yusuf AS berkata kepada temannya yang selamat untuk menceritakan tentang dirinya kepada tuannya itu, alias raja.


Menceritakan tentang dirinya di sini, maksudnya memberitahu raja akan keahlian takwil mimpi yang dimiliki Yusuf AS. Setelah keluar dari penjara, temannya Yusuf AS yang kembali mnejadi pelayan raja itu lupa akan pesan yang diberi Yusuf AS untuk menceritakan tentang dirinya.


Kisah Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi Sang Raja


Suatu ketika raja Mesir kala itu bermimpi dalam tidurnya, dan mimpinya itu membuat ia cemas. Raja itu bermimpi seakan-akan ia berada di tepi sungai, lalu dari dalam sungai muncul tujuh sapi betina dengan tubuh gemuk. Ketujuh sapi betina itu merasa senang berada di padang rumput yang subur.


Setelah muncul tujuh sapi gemuk, dalam mimpi raja muncul kembali tujuh sapi bertubuh lemah dan kurus. Anehnya, ketujuh sapi yang bertubuh kurus itu ikut bersenang-senang dengan tujuh sapi betina bertubuh gemuk. Kemudian sapi-sapi bertubuh lemah memakan tujuh sapi betina yang gemuk.


Dengan mimpi tersebut, kemudian raja Mesir terbangun dari tidurnya dalam keadaan terkejut. Lalu ia tertidur lagi, dan mendapatkan mimpi aneh lagi yang berbeda. Mimpi-mimpi yang raja dapati itu membuatnya khawatir dan cemas.


Raja pun menceritakan mimpi yang diperolehnya itu kepada para pembesar kerajaan dan kaumnya, tapi tak ada satu pun dari mereka yang bisa menakwilkan mimpi sang raja.


Dalam situasi tersebut, pelayan raja yang pernah dipenjara bersama Yusuf AS mengingat bahwa Yusuf AS mahir dan pandai menafsirkan mimpi. Kemudian ia berkata kepada sang raja dan kaumnya, "Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku (kepadanya)."


Raja pun membolehkan dan mengutus si pelayan untuk menemui Yusuf AS di penjara. Setelah itu, Yusuf AS pun dibawa menemui raja. Raja Mesir lalu menceritakan mimpinya tentang tujuh sapi gemuk dan tujuh sapi lemah kepada Yusuf AS.


Di hadapan raja, Yusuf AS pun menakwilkan bahwa akan datang musim subur dan makmur selama tujuh tahun. Setelah itu, datanglah musim paceklik yang penuh kesulitan selama tujuh tahun pula.


Selain menafsirkan mimpi raja, Yusuf AS juga memberikan solusi terbaik bagi mereka untuk mengatasi krisis yang akan terjadi. Beliau memberikan gambaran jelas kepada mereka tentang kondisi yang terjadi ketika datang tahun-tahun dipenuhi dengan kemakmuran dan tahun-tahun yang diwarnai kekeringan atau paceklik.


Setelah mendengar kepandaian dan kecermatan Yusuf AS dalam menakwilkan mimpi dan memberi solusi, raja Mesir menawarkan Yusuf AS untuk terlepas dari berbagai tuduhan yang disandarkan kepadanya dan yang membuatnya dimasukkan penjara.


Namun Yusuf AS menolak, dan meminta raja untuk mengkonfirmasi kebenaran dari tuduhan tersebut lebih dahulu kepada tuan dan istri tuanyya yang terdahulu, yakni al-Aziz dan Zulaikha.


Setelah raja mengkonfirmasi kepada mereka, didapati bahwa tuduhan tersebut adalah palsu dan Yusuf AS tidaklah bersalah. Yusuf AS tidak pernah menggoda maupun merayu Zulaikha, melainkan beliau adalah orang yang baik lagi terpuji


Setelah jelas tidak bersalah, raja Mesir kala itu membebaskan Yusuf AS dari penjara dan membersihkan nama baiknya yang tercoreng akibat tuduhan palsu.


Kisah Nabi Yusuf Bertemu Kembali dengan Keluarganya


Kembalilah saudara-saudara Yusuf AS ke kampung halaman, dan menceritakan kepada ayah mereka yaitu Nabi Yaqub bahwa penguasa Mesir ingin bertemu dengan saudara mereka, Bunyamin.


Mereka juga menyadari bahwa penguasa Mesir tersebut memberi jatah makanan kepada mereka dan bukan barter bahan makanan yang telah mereka tawarkan. Sehingga mereka berkata kepada Nabi Yaqub untuk mengizinkan Bunyamin ikut ke istana kerajaan supaya bisa mendapatkan jatah makanan lagi.


Dengan segala penjelasan dan janji teguh yang dibuat anak-anak Nabi Yaqub terhadapnya, kemudian Yaqub AS mengizinkan anak-anaknya untuk membawa Bunyamin kepada penguasa Mesir kala itu, yakni Yusuf AS.


Dibawalah Bunyamin untuk bertemu Yusuf AS. Saudara-saudaranya yang lain pun membawa barang-barang yang akan ditukar dengan bahan makanan.


Setelah mereka sampai di istana untuk berdiskusi terkait penukaran barang, Yusuf AS bertemu dengan Bunyamin lalu ia mengungkapkan identitas aslinya. Penguasa Mesir tiba-tiba mengungkapkan bahwa dirinya adalah Yusuf AS.


Saudara-saudara Yusuf AS keheranan, tapi Yusuf AS menegaskan, "Akulah Yusuf...", "...Dan ini saudaraku (Bunyamin)."


Setelah mengetahui bahwa penguasa Mesir adalah Yusuf AS, lalu Yusuf AS memerintahkan kepada saudara-saudaranya untuk membawa baju yang ia kala itu beliau pakai kepada ayahnya, Nabi Yaqub.


Yusuf AS pun juga memerintah agar sang ayah, Nabi Yaqub beserta keluarganya yang lain untuk dibawa ke Mesir supaya bisa bertemu dengannya. Demikian Nabi Yaqub bersama keluarganya datang ke Mesir untuk menemui dan berkumpul kembali dengan Yusuf AS setelah puluhan tahun terpisah.


Ada ulama yang mengatakan bahwa Yusuf AS dan Nabi Yaqub terpisah selama 35 tahun, ada juga yang menyebut 83 tahun.


Yusuf menjadi Menteri Keuangan Negara 


Takwil mimpi oleh Nabi Yusuf terhadap sang Raja membuat dirinya akhirnya diangkat sebagai Menteri Keuangan Negara. Penafsiran yang dilakukannya ternyata berhasil menjadi kenyataan. Penduduk Mesir pun diperintahkan untuk bercocok tanam saat menghadapi musim paceklik di waktu ke depan.


Apa yang diperintahkan Nabi Yusuf kepada orang Mesir nyatanya berkebalikan dengan kebiasaan sehari-harinya. Mereka pun merasa jika mendapatkan hasil lebih baik daripada sebelumnya. Fakta ini menunjukkan bahwa suatu negara bisa berhemat secara sederhana untuk menghadapi masa-masa sulit.


Kisah Nabi Yusuf sebagai Wakil Raja Mesir 


Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Yusuf dari berbagai sumber, akhirnya membuatnya tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Kecerdasan otak, pengetahuan luas, kesabaran dan kejujuran serta akhlaknya menjadi alasan untuk diangkat sebagai Wakil Raja Mesir.


 1. Tawaran Raja Mesir


Nabi Yusuf tidak menolak atas tawaran Raja Mesir itu. Sang Nabi akhirnya menerima dengan kekuasaan penuh dalam bidang keuangan serta bahan makanan. Hal ini dikarenakan pertimbangannya sendiri bahwa kedua hal tersebut memiliki peran sangat penting.


Pada hari penobatan Nabi Yusuf sebagai wakil Raja, sang Nabi mengenakan pakaian kerajaan dengan kalung emas. Kemudian Raja melepaskan cincin di jarinya untuk dipasangkan kepada Yusuf sebagai tanda kekuasaan. Peristiwa ini juga berhubungan dengan kisah cintanya bersama Zulaikha.


2. Tujuh Tahun Pertama Kepemimpinan 


Sebagai penguasa bijaksana, Nabi Yusuf selalu memuliakan tugasnya dengan sering mengadakan kunjungan ke daerah kekuasaannya. Tujuannya untuk berkenalan dengan rakyat jelata agar segala rancangan dan kebijakannya bisa dilaksanakan secara tepat sasaran..


Dalam tujuh tahun pertama kepemimpinannya, Nabi Yusuf menjalankan pemerintahan dengan rakyat Mesir yang hidup tentram dan aman. Semua keperluan warga pun berhasil tercukupi secara merata. Seluruh lapisan masyarakat bisa menjangkaunya tanpa terkecuali.


3. Musim Panas dan Paceklik Tiba 


Berkat kepengurusan dari Nabi Yusuf yang begitu bijaksana, datangnya musim panas dan paceklik tiba tidak membuat rakyat kebingungan akan bahan makanan. Mereka pun hidup tentram tanpa ada rasa khawatir akan krisis pangan bahkan derita kelaparan seperti masa sebelumnya.


Kabar inipun membuat banyak orang datang dari desa dan kota pinggir Mesir atau negara lain. Mereka mengaku jika kekurangan bahan pangan dan mengharap pertolongan dari Nabi Yusuf agar bisa membeli gandum sebagai stok sementara. Diantaranya bahkan merupakan saudara sang Nabi sendiri.


Kisah Wafatnya Nabi Yusuf


Setelah Yusuf AS menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya telah sempurna, yakni menjadi nabi, dengan dirinya yang telah berkumpul lagi dengan keluarganya, serta menjadi penguasa Mesir, beliau juga sadar bahwa kehidupannya di dunia adalah fana.


Maka dari itu, Yusuf AS memohon kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan memeluk Islam dan berharap kelak dipertemukan dengan hamba-hamba-Nya yang sholeh.


Sebelum Yusuf AS wafat, Allah terlebih dahulu mewafatkan Nabi Yaqub. Dijelaskan bahwa Nabi Yaqub menetap di Mesir bersama Yusuf AS selama 17 tahun. Sebelum wafat, Nabi Yaqub berwasiat kepada Yusuf agar mengebumikannya di wilayah Syam di sisi makam kakek dan ayahnya, yaitu Ibrahim dan Ishaq. Demikian Nabi Yaqub pun wafat pada usia sekitar 140 tahun.


beberapa tahun setelah kepergian ayahnya, Yusuf AS juga dipanggil Allah SWT ke hadapannya. Beliau wafat dan juga dikebumikan di tempat pemakaman orang tuanya. Yusuf AS diketahui wafat pada usia 120 tahun. Wallahu a'lam.


Itulah sejumlah kisah Nabi Yusuf AS singkat dari lahir hingga wafat. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung dari kisahnya itu.

No comments:

Post a Comment