18 March 2024

Nabi Idris As ( Akhnukh bin Yarid ) Lahir : Babilon, Mesopotamia kuno, kekaisaran Babilonia 4533 SM. Diangkat Menjadi Nabi pada tahun 4453 SM. Mukjizat : 1. Manusia Pertama yang Bisa Baca dan Tulis, 2. Menguasai Berbagai Ilmu Pengetahuan, 3. Diangkat ke Langit Keempat, 4. Menerima Suhuf dari Allah SWT. Orang Tua : ♂️Yared, ♀️Barkanah. Saudara : ♂️Henokh, ♂️Azrial. Anak : ♂️Matusyilakh. Wafat : Langit keempat/ Memfis, Mesir Hilir, Mesir 4188 SM Makam : Yordania. Keterangan : Nabi Idris merupakan keturunan Nabi Adam, tepatnya dari putranya Qabil dan Iqlima. Namun demikian, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai riwayat Nabi Idris, apakah beliau hidup sebelum Nabi Nuh atau sesudahnya. Beberapa ilmuwan seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi menjelaskan bahwa Nabi Idris hidup sebelum Nabi Nuh. Teori ini muncul berdasarkan nasab bahwa nama asli Nabi Idris adalah Khonukh, yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh. Hal itu juga diperkuat dengan QS. Maryam: 58. “Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.” Nabi Idris merupakan nabi pertama yang diberikan wahyu oleh Allah melalui Malaikat Jibril. Nabi Idris berdakwah untuk menegakkan agama Islam dengan mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah. Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah Swt untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris merupakan sosok yang rajin beribadah dan beramal salih seperti halnya yang diceritakan dalam buku Nabi Idris. Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris. Dalam kehidupan sehari-hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah. Dia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya. Di samping terkenal sebagai orang yang sabar, Nabi Idris juga dikenal pemberani. Karena hal ini, beliau mendapat julukan ‘Singa Allah’. Dan, Allah swt pun ikut memberi Nabi Idris julukan 'Asadul Usud' karena ia tidak pernah berputuh asa ketika Alla memberinya perintah untuk menyebarkan agama. Ada banyak pendapat terkait akhir hayat Nabi Idris. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dituliskan pendapat Ibnu Jarir tentang Kaab yang menceritakan proses kematian Nabi Idris. Kaab berkata Allah SWT telah mewahyukan kepada Idris akan mengangkat amal bagi Idris setiap harinya sebanding dengan semua amal anak-anak adam. Kemudian, datanglah seorang malaikat kepadanya. Idris lantas meminta agar ajalnya ditangguhkan. Mendengar itu, Idris menginginkan amalnya terus bertambah. Kemudian datang seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah dia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.” Malaikat itu akhirnya membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya, kemudian naik ke langit. Sesampainya di langit keempat, Malaikat Izroil berjumpa dengannya. Malaikat yang membawa Nabi Idris mengemukakan pesan dari Nabi Idris. Malaikat Izroil bertanya, “Sekarang Nabi Idris di mana?” Dijawablah oleh malaikat itu, “Dia ada di pundakku.” Terjawab sudah rasa heran Malaikat Izroil. Sebab, mulanya dia ditugaskan mencabut nyawa Nabi Idris di langit keempat, padahal yang dia tahu Nabi Idris ada di bumi. Ternyata, Nabi Idris telah dibawa lebih dulu oleh malaikat lainnya. Pada akhirnya, Nabi Idris dicabut nyawanya di langit keempat. Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, cerita tersebut adalah salah bagian dari Ka’bul Ahbar, yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat. Akan tetapi, dalam cerita tersebut sebagian terkandung hal yang tidak bisa diterima. Ibnu Katsir pun menyebutkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenarannya. 1. Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang menulis dengan pena Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang mulai menulis dengan memakai pena dan dianugerahi berbagai kepandaian oleh Allah SWT, di antaranya yakni ilmu alam semesta, ilmu tulis menulis, dan ilmu berhitung. Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim berkaitan dengan Nabi Idris AS. Beliau pula yang pertama kali menjahit baju sehingga membuatnya menjadi lebih nyaman untuk dipakai daripada baju yang masih terbuat dari daun dan kulit hewan. Selain itu, Nabi Idris AS juga menguasai berbagai macam bahasa. Oleh karena itu, Nabi Idris AS dapat dengan mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya. Beliau juga diketahui pandai membangun rumah sederhana yang indah dan nyaman, sehingga banyak orang dari berbagai daerah menirunya dan meminta bantuan darinya. 2. Nabi Idris AS mampu menjinakkan kuda Nabi Idris AS adalah keturunan ke-6 dari Nabi Adam AS, beliau lahir di Mesir. Nabi Idris AS diberi nama Idris karena gemar membaca dan menulis. Nabi Idris adalah sosok Nabi yang sangat cerdas.Nabi Idris AS adalah manusia yang pertama kali mampu menjinakkan kuda yang semula merupakan binatang liar. Setelah dijinakkan oleh Nabi Idris AS, hewan kuda pun bisa dijadikan sebagai tunggangan atau untuk mengangkut berbagai barang.Oleh karena itu, orang-orang yang baru pertama kali melihat hal seperti itu dibuat heran karena Nabi Idris AS juga dapat menempuh perjalanan dengan sangat cepat daripada mereka yang masih berjalan kaki.Dengan adanya kendaraan kuda ini, kaum Nabi Idris AS sangat terbantu dan menjadi semakin Makmur. Beliau lantas menjadi orang yang semakin disegani dan menjadi panutan.Di dalam Al-Qur’an, Nabi Idris AS digolongkan sebagai manusia yang sabar karena beliau tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan dan rintangan seberat apapun. 3. Kaum keturunan Qabil iri kepada Nabi Idris AS Dengan ditemukannya berbagai teknologi dan hal baru hasil temuan dari Nabi Idris AS, membuat kaum anak cucu adam yang berasal dari kaum Qabil menjadi sangat iri.Mereka mulai merencanakan sesuatu hal yang jahat denga tujuan mengganggu kaum Nabi Idris AS yang sedang bekerja.Semakin hari, kaum dari Qabil semakin bertambah jahat. Mereka mulai berani merampas harta benda kaum Nabi Idris AS dan melukai para perempuan serta anak-anak. Jumlah mereka pun juga semakin bertambah banyak. Hal ini dikarenakan, orang-orang pengangguran yang tidak mau bekerja ikut serta bergabung dalam golongan dari kaum keturuan Qabil. 4. Nabi Idris AS diangkat menjadi rasul di usia 82 tahun Karena kejahatan kaum keturuan Qabil semakin meresahkan, para penduduk pun mulai melaporkan berbagai kejadian itu kepada Nabi Idris AS. Nabi Idris AS lantas pergi menuju ke sebuah bukit dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.Pada usia 82 tahun itulah Nabi Idris AS diangkat menjadi seorang Rasul untuk memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia. Maka, Nabi Idris AS dengan segera melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dan memberikan peringatan kepada kaum keturunan Qabil supaya kembali ke jalan yang benar.Nabi Idris AS berkata kepada kaum keturuan Qabil, “Hai saudaraku, berhentilah mengerjakan perbuatan jahat dan ingkar. Ikutilah jalan kebenaran seperti yang diajarkan Nabi Adam,”. 5. Kaum keturunan Qabil mengajak Perang Usai diperingatkan oleh Nabi Idris AS, kaum keturuan Qabil malah menjadi sangat marah. Mereka justru menantang Nabi Idris AS untuk berperang.Lantas Nabi Idris AS dan para pengikutnya mulai mempersiapkan berbagai peralatan perang dan membuat benteng pertahanan guna menahan serangan dari kaum keturuan Qabil. Akhirnya peperangan pun terjadi.Selain menjadi seorang Nabi dan Rasul, Nabi Idris AS juga merupakan seorang panglima perang. Beliau berperang dengan gagah dan berani sehingga mendapatkan julukan "Asad al-asad" yang berarti singa dari segala singa. Hal ini disebabkan, Nabi Idris AS merupakan sosok yang tidak pernah berputus asa dalam menjalankan tugasnya untuk memerangi kejahatan. 6. Nabi Idris AS dan kaumnya akhirnya hijrah Nabi Idris AS adalah ahli strategi yang sangat pintar sehingga beliau dan pasukannya selalu berhasil memenangkan berbagai pertempuran.Namun, semakin hari kaum keturuan Qabil yang mungkar dan durhaka itu ternyata semakin bertambah banyak jumlahnya serta tidak berhenti menyerang para wanita dan anak-anak dari kaum Nabi Idris AS.Maka, Allah SWT memerintahkan Nabi Idris AS beserta kaumnya untuk berhijrah meninggalkan negerinya untuk menuju ke tempat yang lebih aman.Demikianlah kisah dari Nabi Idris AS yang tak henti berperang melawan kejahatan kaum keturuan Qabil. Nama Nabi Idris AS pun diabadikan di dalam Al-Qur’an dalam Surat Maryam ayat 56 – 57. Mukjizat Nabi Idris yang Mampu Membaca Rasi Bintang Sedari kecil Nabi Idris belajar tentang ilmu dari anak Nabi Adam (Nabi Syits). Dimasa tua Nabi Syits, Allah SWT memberi anugerah berupa seorang anak dari cicit yang begitu pandai dan sangat senang ketika belajar. Anak itu bernama Khanukh, yang mana Khanuks ternyata keturunan dari Nabi Adam, menurut kitab tafsir Nabi Idris hidup setelah 1.000 tahun wafatnya Nabi Adam. Dengan kepandaian dan taatnya kepada Allah SWT, Nabi Syits memberi gelar kepada Khanukh yakni Idris. Awal mula Nabi Idris menyebarkan agama Islam itu di Babilonia, Irak Kuno. Tak lama setelah itu Nabi Idris hijrah ke Mesir, sebab masyarakat Babilonia tidak menerima ajaran Nabi Idris. Sebelum Nabi Idris wafat beliau memberikan begitu banyak pesan yang penting bagi umat manusia, salah satunya yaitu shalat jenazah, beliau mengatakan shalat jenazah dilakukan untuk bentuk penghormatan. Dan tidak lupa ia juga mengingatkan bahwa harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Nabi Idris dikenal dengan kecerdasan dan pengetahuannya yang luas bahkan beliau merupakan manusia pertama yang bisa membaca dan menulis, hal itu pun ada dalam QS. Al-Alaq ayat 4-5. Kisah Nabi Idris AS Bertemu Malaikat Izrail hingga Menjadi Penghuni Surga Nama asli Nabi Idris AS dilahirkan dengan nama Akhnukh (Henokh). Beliau dinamakan Idris karena banyak mempelajari kitab-kitab dan mushaf Nabi Adam dan Syits. Nabi Idris AS dilahirkan di Babylon dan merupakan manusia pertama yang menulis dengan pena dan dianugerahi berbagai kepandaian oleh Allah SWT. Selain memiliki kepandaian luar biasa, Nabi ldris dikenal sebagai nabi yang balk saleh dan tekun beribadah. Ia pun tidak pernah meninggalkan perintah Allah, dan rajin berpuasa. Hal ini membuat Malaikat lzrail ingin bertemu dengan Nabi Idris. Suatu hari, ketika tiba waktu berbuka puasa, Nabi Idris kedatangan tamu, yakni Izrail yang menyamar sebagai manusia. lzrail datang sambil membawa beberapa buah segar dari surga dan mempersilakan Nabi Idris untuk memakannya. Nabi Idris pun mengajak untuk makan bersama. Akan tetapi, anehnya, tamu tersebut tidak mau memakannya. Kemudian, Nabi Idris mengajak tamunya berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Ketika sampai di perkebunan, tamunya tersebut meminta izin untuk memetik buah-buahan yang ada di situ. Nabi Idris tidak mengizinkannya. “Kenapa Anda ingin memakan buah-buahan yang belum tentu halal ini, sedangkan ketika saya tawari buah-buahan yang halal kemarin Anda menolaknya?” Izrail pun menjawab, “Sesungguhnya, aku hanya ingin mengujimu saja.” Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan. Selama empat hari melakukan perjalanan bersama, Nabi Idris menemukan banyak keanehan dalam diri tamunya tersebut. Lalu, ia menanyakan siapa sebenarnya tamunya itu. “Bolehkah saya tahu, siapakah Anda sebenarnya?” tanya Nabi Idris dengan rasa penasaran yang tinggi. “Aku adalah lzrail,” jawab Izrail dengan mantap. Nabi Idris pun kaget dan kembali bertanya, “Apakah engkau akan mencabut nyawaku?” “Tidak, aku hanya ingin menemuimu karena aku kagum dengan kesalehanmu,” jelas Izrail dengan singkat. “Bukankah selama empat hari ini engkau bersamaku? Lalu, bagaimana engkau menjalankan tugasmu untuk mencabut nyawa manusia yang sudah tiba waktunya?” kembali Nabi Idris penasaran untuk bertanya. “Sesungguhnya, Allah telah melimpahkan kekuasaan kepadaku untuk mengumpulkan jiwa-jiwa manusia seperti halnya dalam sebuah tempayan. Lalu, jika sudah tiba waktunya, aku cabut jiwa-jiwa itu dengan sangat mudah. Meskipun selama ini aku bersamamu, aku tetap menjalankan tugasku, tanpa sepengetahuanmu,” jelas Izrail dengan tenang. Nabi Idris pun kemudian mencoba menggunakan waktunya untuk bisa menikmati semua yang ada. Beberapa waktu kemudian, lzrail mengingatkan Nabi Idris bahwa waktu yang dimilikinya telah habis. Nabi Idris harus meninggalkan surga. Dengan berat hati, Nabi Idris melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bersama lzrail. Ketika ia tiba di pintu keluar surga, tiba-tiba Nabi ldris berkata, “Wahai lzrail, aku lupa dengan sandalku yang tertinggal di dalam surga. Bolehkah aku mengambilnya, sedangkan engkau menunggu di sini hingga aku kembali!” lzrail menjawab, “Silakan, aku tunggu dipintu surga ini.” Akan tetapi, setelah beberapa lama ditunggu, Nabi ldris belum muncul juga. Akhirnya, lzrail memutuskan untuk menyusul Nabi Idris ke dalam surga. lzrail merasa heran karena ternyata Nabi Idris ditemukan sedang bersantai-santai sambil menikmati keadaan di surga. lzrail pun kemudian bertanya, “Wahai Idris, mengapa engkau masih di sini? bukankah engkau sudah menemukan sandalmu? Aku sudah menunggumu dari tadi.” “Wahai lzrail, aku memang sengaja meninggalkan sandalku di sini karena aku tidak ingin keluar dari tempat ini. Bukankah setiap makhluk hidup akan mati dan dihidupkan kembali, dan aku telah merasakannya. Aku juga telah melihat pedihnya siksa neraka. Allah telah menyatakan bahwa barang siapa yang masuk surga, ia kekal di dalamnya. Sekarang, aku ada di dalam surga, bagaimana mungkin aku akan keluar lagi,” jawab Nabi Idris dengan penjelasan dan alasan yang sangat masuk akal. lzrail menjadi bingung dengan perkataan Nabi Idris. la tidak bisa memaksa Nabi Idris untuk keluar dari surga. Oleh karena itu, ia pun kemudian datang kepada Allah dan mengadukan kejadian tersebut. Allah pun kemudian menegaskan bahwa Idris boleh tinggal di surga karena ia memang salah seorang penduduk surga. Kisah Nabi Idris Diutus untuk Keturunan Qabil yang Menyembah Berhala Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim dengan judul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” mengutip Wahab bin Munabbih menjelaskan bahwa semata-mata dia diberi nama Idris karena dia banyak membaca suhuf. "Beliau adalah orang yang pertama kali menulis dengan qalam (pena). Beliau juga orang pertama yang menulis suhuf (wahyu)," jelasnya. Menurut Ibnu Abbas ra , Allah SWT mengutus Nabi Idris AS kepada keturunan Qabil yang menyembah berhala dan menyimpang dari mentauhidkan Allah. Selain menyembah Allah, keturunan Qabil bin Adam memiliki lima berhala yang mereka sembah yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur'an yang agung. Di luar tugas berdakwah, kesibukan Nabi Idris sehari-hari adalah menjahit. Dalam setiap tusukan jarum dia bertasbih kepada Allah. Apabila lupa, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah dia udar kembali. Beliau adalah orang yang tidak mau makan kecuali dari hasil usahanya. Beliau suka menjahit pakaian milik orang lain sehingga mendapatkan upah. Sebelum zaman Nabi Idris, manusia memakai kain tanpa dijahit. Setelah Nabi Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit. Selanjutnya, Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah lesu membacanya, siang dan malam. Para malaikat suka datang untuk mushafahah (bersalaman) dengan Nabi Idris. Setiap hari, ibadah Nabi Idris dilaporkan seukuran ibadah seluruh manusia. Saking banyaknya ibadah Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa takjub kepadanya dan karenanya dia didengki oleh Iblis terlaknat. Akan tetapi, Iblis tidak menemukan cara untuk memperdayainya. Kisah Nabi Idris Tinggal di Surga Dalam Tafsir Jalalain disebutkan, Nabi Idris tak henti bertasbih tiap melakukan perbuatan baik mulai menjahit maupun menulis. Nabi Idris diriwayatkan tak henti beribadah siang dan malam sampai orang lain kesulitan untuk menggambarkan giatnya ibadah Nabi Idris, bahkan malaikat maut Izrail pun rindu ingin bertemu dengan Nabi Idris. Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan bahwa Nabi Idris diangkat ke langit dan tidak mati, perihalnya sama dengan pengangkatan Nabi Isa. Suata ketika, malaikat maut Izrail meminta izin kepada Allah untuk mengunjungi Nabi Idris, maka malaikat maut pun menemui Nabi Idris dalam bentuk manusia. Malaikat maut memberi salam kepada Nabi Idris dan duduk di sampingnya. Nabi Idris alaihi salam biasa puasa Dahr, ketika tiba waktu berbuka maka ada malaikat yang membawakan makanan dari surga. Malaikat maut datang pada malam itu dengan membawa makanan dari suurga, Nabi Idris berbuka dengan makan itu dan berkata kpd malaikat maut :" Engkau makanlah juga." Namun malaikat maut tidak memakannya. Idris berkata kepada malaikat itu, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah ia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah. Malaikat maut mencabut nyawanya Nabi Idris, maka saat itu juga beliau wafat, Malaikat maut menangis dan berdoa kepada Allah agar mengembalikan nyawa sahabatnya, Idris. Allah mengabulkan doanya dan menghidupkan kembali Nabi Idris alaihi salaam. Malaikat maut merangkul Nabi Idris yg hidup kembali sambil bertanya: "Wahai saudaraku, bagaimana rasanya pahitnya kematian ?" Nabi Idris menjawab : "Sesungguhnya hewan ketika dikuliti hidup-hidup, maka sakitnya kematian 1.000 kali lipat lebih berat daripada hal itu." Malaikat maut berkata : "Padahal aku mencabut nyawamu dengan halus dan itu belum pernah aku lakukan kepada seorang pun sebelumnya." "Wahai malaikat maut, aku masih punya kebutuhan lain terhadapmu, aku ingin melihat neraka jahannam, dan aku akan beribadah kepada Allah ta'ala setelah melihat tali kekang dan hiruk pikuk jahannam," kata Nabi Idris. Malaikat maut menjawab : "bagaimana bisa aku pergi ke neraka Jahannam tanpa adanya perintah dari Allah ta'ala ?" Allah pun memberinya perintah, Malaikat maut membawa Nabi Idris ke neraka jahannam, di sana beliau melihat semua hal yang Allah ciptakan untuk musuh-musuhnya mulai dari rantai, belenggu, tali kekang, ular, kalajengking, api, ter, zaqqum dan air panas. kemudian keduanya kembali. "Wahai malaikat maut, aku punya kebutuhan lagi terhadapmu, aku ingin engkau membawaku ke surga, aku ingin melihat apa yang Allah ciptakan untuk para kekasih-Nya dan aku akan menambah lagi ibadahku." kata Nabi Idris lagi. Malaikat maut menjawab : "Bagaimana bisa aku pergi ke surga tanpa adanya perintah dari Allah ta'ala ?" Allah pun memberinya perintah, Malaikat maut membawa Nabi Idris sampai ke pintu surga, dari sana Nabi Idris bisa melihat kenikmatan-kenikmatan, kerajaan yg agung, hadiah yg luar biasa, pohon-pohon, sungai-sungai dan buah-buahan. Nabi Idris berkata : "Wahai saudaraku malaikat maut, aku telah merasakan pahitnya kematian, telah melihat hiruk pikuk neraka jahannam, apakah engkau mau memohon kepada Allah agar mengizinkanku masuk ke dalam surga dan meminum airnya agar hilang pahitnya kematian ?" Malaikat maut meminta izin kepada Allah dan Allah pun mengizinkan Nabi Idris untuk masuk ke dalam surga dan kemudian keluar lagi. Maka masuklah Nabi Idris alaihis salaam kedalam surga dan beliau meninggalkan sandalnya di bawah pohon yang ada di surga lalu keluar. Nabi Idris berkata : "Wahai malaikat maut, sendalkau tertinggal di dalam surga."Kalau begitu kembalilah dan ambil sendalmu." kata malaikat maut. Dalam tausiahnya, KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) saat kajian bersama santrinya yang disiarkan Channel Santri Gayeng lewat Youtube 9 Juni 2021 mengaku sering kirim Al Fatihah ke Nabi Idris 'alaihissalam. Gus Baha menuturkan, setelah masuk surga, Nabi Idris tidak mau keluar. Malaikat Malik protes: "Dulu perjanjiannya kan cuma lewat, kenapa tidak mau keluar?" "Tidak ada ceritanya cuma lewat. Semua kitab suci menyebut orang di surga itu abadi" (hahah..). Akhirnya Malaikat Izrail, Malik, Ridwan berdebat. Tapi Allah itu fair, tidak ada Dzat sebaik Allah. Akhirnya Allah jadi juri memimpin perdebatan tiga Malaikat dan Nabi Idris. (Padahal Allah Maha Tahu). Akhirnya ada Malaikat yang pintar. "Tapi kan 'wa in minkum illa waa riduhaa (semua yang masuk surga harus melewati neraka)." "Lah Aku kan sudah lewat," kata Nabi Idris (hahah..). Artinya kalau Nabi Idris tidak lewat neraka pasti prosedurnya diulang. Datang Malaikat Izrail sembari berkata: "Tapi perjanjiannya kan cuma mencoba". "Tapi mencoba pun tetap dikatakan mati kan? Tidak boleh orang yang sudah mati dibangunkan kembali. Orang kan cuma mati satu kali. Tidak ada orang mati dua kali." Sudah, akhirnya Nabi Idris satu-satunya Nabi yang ada di surga sejak perjanjian itu sampai sekarang ini. Makanya disebut "wa ro fa'naa hu Makaanan 'Aliyyaa". Kalau bukan Nabi sebenarnya (perdebatan) itu disebut mengakali. Tetapi karena beliau salah satu kekasih Allah, maka tidak salah. Malah setelah terjadi perdebatan itu, Allah berfirman: "Wahai para Malaikat-ku! Kamu kalah debat melawan Idris." Ya sudah akhirnya sampai sekarang di surga. Makanya di antara Nabi yang tidak meninggal selain Nabi Isa dalam kitab-kitab disebutkan adalah Nabi Idris, karena beliau mengalami seperti itu. Demikian kisah Nabi Idris tinggal di surga gegara sandal tertinggal setelah debat dengan 3 malaikat.

 Nabi Idris As

( Akhnukh bin Yarid )



Lahir : Babilon, Mesopotamia kuno, kekaisaran Babilonia 4533 SM.

Diangkat Menjadi Nabi pada tahun 4453 SM.

Mukjizat : 1. Manusia Pertama yang Bisa Baca dan Tulis, 2. Menguasai Berbagai Ilmu Pengetahuan, 3. Diangkat ke Langit Keempat, 4. Menerima Suhuf dari Allah SWT.

Orang Tua : ♂️Yared, ♀️Barkanah.

Saudara : ♂️Henokh, ♂️Azrial.

Anak : ♂️Matusyilakh.

Wafat : Langit keempat/ Memfis, Mesir Hilir, Mesir 4188 SM

Makam : Yordania.


Keterangan : 


Nabi Idris merupakan keturunan Nabi Adam, tepatnya dari putranya Qabil dan Iqlima. Namun demikian, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai riwayat Nabi Idris, apakah beliau hidup sebelum Nabi Nuh atau sesudahnya.


Beberapa ilmuwan seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi menjelaskan bahwa Nabi Idris hidup sebelum Nabi Nuh.


Teori ini muncul berdasarkan nasab bahwa nama asli Nabi Idris adalah Khonukh, yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh. Hal itu juga diperkuat dengan QS. Maryam: 58.


“Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.”


Nabi Idris merupakan nabi pertama yang diberikan wahyu oleh Allah melalui Malaikat Jibril. Nabi Idris berdakwah untuk menegakkan agama Islam dengan mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah.


Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah Swt untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris merupakan sosok yang rajin beribadah dan beramal salih seperti halnya yang diceritakan dalam buku Nabi Idris.


Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris.


Dalam kehidupan sehari-hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah. Dia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya.


Di samping terkenal sebagai orang yang sabar, Nabi Idris juga dikenal pemberani. Karena hal ini, beliau mendapat julukan ‘Singa Allah’. Dan, Allah swt pun ikut memberi Nabi Idris julukan 'Asadul Usud' karena ia tidak pernah berputuh asa ketika Alla memberinya perintah untuk menyebarkan agama.


Ada banyak pendapat terkait akhir hayat Nabi Idris. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dituliskan pendapat Ibnu Jarir tentang Kaab yang menceritakan proses kematian Nabi Idris.


Kaab berkata Allah SWT telah mewahyukan kepada Idris akan mengangkat amal bagi Idris setiap harinya sebanding dengan semua amal anak-anak adam. Kemudian, datanglah seorang malaikat kepadanya. Idris lantas meminta agar ajalnya ditangguhkan.


Mendengar itu, Idris menginginkan amalnya terus bertambah.


Kemudian datang seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah dia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.”


Malaikat itu akhirnya membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya, kemudian naik ke langit. Sesampainya di langit keempat, Malaikat Izroil berjumpa dengannya. Malaikat yang membawa Nabi Idris mengemukakan pesan dari Nabi Idris.

Malaikat Izroil bertanya, “Sekarang Nabi Idris di mana?”


Dijawablah oleh malaikat itu, “Dia ada di pundakku.”


Terjawab sudah rasa heran Malaikat Izroil. Sebab, mulanya dia ditugaskan mencabut nyawa Nabi Idris di langit keempat, padahal yang dia tahu Nabi Idris ada di bumi. Ternyata, Nabi Idris telah dibawa lebih dulu oleh malaikat lainnya. Pada akhirnya, Nabi Idris dicabut nyawanya di langit keempat.


Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, cerita tersebut adalah salah bagian dari Ka’bul Ahbar, yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat.


Akan tetapi, dalam cerita tersebut sebagian terkandung hal yang tidak bisa diterima. Ibnu Katsir pun menyebutkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenarannya.


1. Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang menulis dengan pena


Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang mulai menulis dengan memakai pena dan dianugerahi berbagai kepandaian oleh Allah SWT, di antaranya yakni ilmu alam semesta, ilmu tulis menulis, dan ilmu berhitung.


Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim berkaitan dengan Nabi Idris AS.


Beliau pula yang pertama kali menjahit baju sehingga membuatnya menjadi lebih nyaman untuk dipakai daripada baju yang masih terbuat dari daun dan kulit hewan.


Selain itu, Nabi Idris AS juga menguasai berbagai macam bahasa. Oleh karena itu, Nabi Idris AS dapat dengan mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya.


Beliau juga diketahui pandai membangun rumah sederhana yang indah dan nyaman, sehingga banyak orang dari berbagai daerah menirunya dan meminta bantuan darinya.


2. Nabi Idris AS mampu menjinakkan kuda


Nabi Idris AS adalah keturunan ke-6 dari Nabi Adam AS, beliau lahir di Mesir. Nabi Idris AS diberi nama Idris karena gemar membaca dan menulis. Nabi Idris adalah sosok Nabi yang sangat cerdas.Nabi Idris AS adalah manusia yang pertama kali mampu menjinakkan kuda yang semula merupakan binatang liar. Setelah dijinakkan oleh Nabi Idris AS, hewan kuda pun bisa dijadikan sebagai tunggangan atau untuk mengangkut berbagai barang.Oleh karena itu, orang-orang yang baru pertama kali melihat hal seperti itu dibuat heran karena Nabi Idris AS juga dapat menempuh perjalanan dengan sangat cepat daripada mereka yang masih berjalan kaki.Dengan adanya kendaraan kuda ini, kaum Nabi Idris AS sangat terbantu dan menjadi semakin Makmur. Beliau lantas menjadi orang yang semakin disegani dan menjadi panutan.Di dalam Al-Qur’an, Nabi Idris AS digolongkan sebagai manusia yang sabar karena beliau tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan dan rintangan seberat apapun.


3. Kaum keturunan Qabil iri kepada Nabi Idris AS


Dengan ditemukannya berbagai teknologi dan hal baru hasil temuan dari Nabi Idris AS, membuat kaum anak cucu adam yang berasal dari kaum Qabil menjadi sangat iri.Mereka mulai merencanakan sesuatu hal yang jahat denga tujuan mengganggu kaum Nabi Idris AS yang sedang bekerja.Semakin hari, kaum dari Qabil semakin bertambah jahat. Mereka mulai berani merampas harta benda kaum Nabi Idris AS dan melukai para perempuan serta anak-anak. Jumlah mereka pun juga semakin bertambah banyak. Hal ini dikarenakan, orang-orang pengangguran yang tidak mau bekerja ikut serta bergabung dalam golongan dari kaum keturuan Qabil.


4. Nabi Idris AS diangkat menjadi rasul di usia 82 tahun


Karena kejahatan kaum keturuan Qabil semakin meresahkan, para penduduk pun mulai melaporkan berbagai kejadian itu kepada Nabi Idris AS. Nabi Idris AS lantas pergi menuju ke sebuah bukit dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.Pada usia 82 tahun itulah Nabi Idris AS diangkat menjadi seorang Rasul untuk memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia. Maka, Nabi Idris AS dengan segera melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dan memberikan peringatan kepada kaum keturunan Qabil supaya kembali ke jalan yang benar.Nabi Idris AS berkata kepada kaum keturuan Qabil, “Hai saudaraku, berhentilah mengerjakan perbuatan jahat dan ingkar. Ikutilah jalan kebenaran seperti yang diajarkan Nabi Adam,”.


5. Kaum keturunan Qabil mengajak Perang


Usai diperingatkan oleh Nabi Idris AS, kaum keturuan Qabil malah menjadi sangat marah. Mereka justru menantang Nabi Idris AS untuk berperang.Lantas Nabi Idris AS dan para pengikutnya mulai mempersiapkan berbagai peralatan perang dan membuat benteng pertahanan guna menahan serangan dari kaum keturuan Qabil. Akhirnya peperangan pun terjadi.Selain menjadi seorang Nabi dan Rasul, Nabi Idris AS juga merupakan seorang panglima perang. Beliau berperang dengan gagah dan berani sehingga mendapatkan julukan "Asad al-asad" yang berarti singa dari segala singa. Hal ini disebabkan, Nabi Idris AS merupakan sosok yang tidak pernah berputus asa dalam menjalankan tugasnya untuk memerangi kejahatan.


6. Nabi Idris AS dan kaumnya akhirnya hijrah


Nabi Idris AS adalah ahli strategi yang sangat pintar sehingga beliau dan pasukannya selalu berhasil memenangkan berbagai pertempuran.Namun, semakin hari kaum keturuan Qabil yang mungkar dan durhaka itu ternyata semakin bertambah banyak jumlahnya serta tidak berhenti menyerang para wanita dan anak-anak dari kaum Nabi Idris AS.Maka, Allah SWT memerintahkan Nabi Idris AS beserta kaumnya untuk berhijrah meninggalkan negerinya untuk menuju ke tempat yang lebih aman.Demikianlah kisah dari Nabi Idris AS yang tak henti berperang melawan kejahatan kaum keturuan Qabil. Nama Nabi Idris AS pun diabadikan di dalam Al-Qur’an dalam Surat Maryam ayat  56 – 57.


Mukjizat Nabi Idris yang Mampu Membaca Rasi Bintang


Sedari kecil Nabi Idris belajar tentang ilmu dari anak Nabi Adam (Nabi Syits). Dimasa tua Nabi Syits, Allah SWT memberi anugerah berupa seorang anak dari cicit yang begitu pandai dan sangat senang ketika belajar.


Anak itu bernama Khanukh, yang mana Khanuks ternyata keturunan dari Nabi Adam, menurut kitab tafsir Nabi Idris hidup setelah 1.000 tahun wafatnya Nabi Adam. Dengan kepandaian dan taatnya kepada Allah SWT, Nabi Syits memberi gelar kepada Khanukh yakni Idris. Awal mula Nabi Idris menyebarkan agama Islam itu di Babilonia, Irak Kuno.


Tak lama setelah itu Nabi Idris hijrah ke Mesir, sebab masyarakat Babilonia tidak menerima ajaran Nabi Idris. Sebelum Nabi Idris wafat beliau memberikan begitu banyak pesan yang penting bagi umat manusia, salah satunya yaitu shalat jenazah, beliau mengatakan shalat jenazah dilakukan untuk bentuk penghormatan.

Dan tidak lupa ia juga mengingatkan bahwa harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.


Nabi Idris dikenal dengan kecerdasan dan pengetahuannya yang luas bahkan beliau merupakan manusia pertama yang bisa membaca dan menulis, hal itu pun ada dalam QS. Al-Alaq ayat 4-5.


Kisah Nabi Idris AS Bertemu Malaikat Izrail hingga Menjadi Penghuni Surga


Nama asli Nabi Idris AS dilahirkan dengan nama Akhnukh (Henokh). Beliau dinamakan Idris karena banyak mempelajari kitab-kitab dan mushaf Nabi Adam dan Syits.


Nabi Idris AS dilahirkan di Babylon dan merupakan manusia pertama yang menulis dengan pena dan dianugerahi berbagai kepandaian oleh Allah SWT.

Selain memiliki kepandaian luar biasa, Nabi ldris dikenal sebagai nabi yang balk saleh dan tekun beribadah. Ia pun tidak pernah meninggalkan perintah Allah, dan rajin berpuasa.


Hal ini membuat Malaikat lzrail ingin bertemu dengan Nabi Idris. Suatu hari, ketika tiba waktu berbuka puasa, Nabi Idris kedatangan tamu, yakni Izrail yang menyamar sebagai manusia.

lzrail datang sambil membawa beberapa buah segar dari surga dan mempersilakan Nabi Idris untuk memakannya.


Nabi Idris pun mengajak untuk makan bersama. Akan tetapi, anehnya, tamu tersebut tidak mau memakannya. Kemudian, Nabi Idris mengajak tamunya berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Ketika sampai di perkebunan, tamunya tersebut meminta izin untuk memetik buah-buahan yang ada di situ.

Nabi Idris tidak mengizinkannya.


“Kenapa Anda ingin memakan buah-buahan yang belum tentu halal ini, sedangkan ketika saya tawari buah-buahan yang halal kemarin Anda menolaknya?”

Izrail pun menjawab, “Sesungguhnya, aku hanya ingin mengujimu saja.”

Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan.


Selama empat hari melakukan perjalanan bersama, Nabi Idris menemukan banyak keanehan dalam diri tamunya tersebut. Lalu, ia menanyakan siapa sebenarnya tamunya itu.

“Bolehkah saya tahu, siapakah Anda sebenarnya?” tanya Nabi Idris dengan rasa penasaran yang tinggi.

“Aku adalah lzrail,” jawab Izrail dengan mantap.


Nabi Idris pun kaget dan kembali bertanya, “Apakah engkau akan mencabut nyawaku?”

“Tidak, aku hanya ingin menemuimu karena aku kagum dengan kesalehanmu,” jelas Izrail dengan singkat.


“Bukankah selama empat hari ini engkau bersamaku?

Lalu, bagaimana engkau menjalankan tugasmu untuk mencabut nyawa manusia yang sudah tiba waktunya?” kembali Nabi Idris penasaran untuk bertanya.

“Sesungguhnya, Allah telah melimpahkan kekuasaan kepadaku untuk mengumpulkan jiwa-jiwa manusia seperti halnya dalam sebuah tempayan. Lalu, jika sudah tiba waktunya, aku cabut jiwa-jiwa itu dengan sangat mudah.

Meskipun selama ini aku bersamamu, aku tetap menjalankan tugasku, tanpa sepengetahuanmu,” jelas Izrail dengan tenang.


Nabi Idris pun kemudian mencoba menggunakan waktunya untuk bisa menikmati semua yang ada. Beberapa waktu kemudian, lzrail mengingatkan Nabi Idris bahwa waktu yang dimilikinya telah habis. Nabi Idris harus meninggalkan surga.


Dengan berat hati, Nabi Idris melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bersama lzrail.

Ketika ia tiba di pintu keluar surga, tiba-tiba Nabi ldris berkata,

“Wahai lzrail, aku lupa dengan sandalku yang tertinggal di dalam surga. Bolehkah aku mengambilnya, sedangkan engkau menunggu di sini hingga aku kembali!”

lzrail menjawab, “Silakan, aku tunggu dipintu surga ini.”


Akan tetapi, setelah beberapa lama ditunggu, Nabi ldris belum muncul juga. Akhirnya, lzrail memutuskan untuk menyusul Nabi Idris ke dalam surga. lzrail merasa heran karena ternyata Nabi Idris ditemukan sedang bersantai-santai sambil menikmati keadaan di surga.


lzrail pun kemudian bertanya, “Wahai Idris, mengapa engkau masih di sini? bukankah engkau sudah menemukan sandalmu? Aku sudah menunggumu dari tadi.”

“Wahai lzrail, aku memang sengaja meninggalkan sandalku di sini karena aku tidak ingin keluar dari tempat ini. Bukankah setiap makhluk hidup akan mati dan dihidupkan kembali, dan aku telah merasakannya. Aku juga telah melihat pedihnya siksa neraka. Allah telah menyatakan bahwa barang siapa yang masuk surga, ia kekal di dalamnya.


Sekarang, aku ada di dalam surga, bagaimana mungkin aku akan keluar lagi,” jawab Nabi Idris dengan penjelasan dan alasan yang sangat masuk akal. lzrail menjadi bingung dengan perkataan Nabi Idris. la tidak bisa memaksa Nabi Idris untuk keluar dari surga. Oleh karena itu, ia pun kemudian datang kepada Allah dan mengadukan kejadian tersebut. Allah pun kemudian menegaskan bahwa Idris boleh tinggal di surga karena ia memang salah seorang penduduk surga.


Kisah Nabi Idris Diutus untuk Keturunan Qabil yang Menyembah Berhala


Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim dengan judul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” mengutip Wahab bin Munabbih menjelaskan bahwa semata-mata dia diberi nama Idris karena dia banyak membaca suhuf. "Beliau adalah orang yang pertama kali menulis dengan qalam (pena). Beliau juga orang pertama yang menulis suhuf (wahyu)," jelasnya.


Menurut Ibnu Abbas ra , Allah SWT mengutus Nabi Idris AS kepada keturunan Qabil yang menyembah berhala dan menyimpang dari mentauhidkan Allah.


Selain menyembah Allah, keturunan Qabil bin Adam memiliki lima berhala yang mereka sembah yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur'an yang agung. Di luar tugas berdakwah, kesibukan Nabi Idris sehari-hari adalah menjahit. Dalam setiap tusukan jarum dia bertasbih kepada Allah. Apabila lupa, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah dia udar kembali.


Beliau adalah orang yang tidak mau makan kecuali dari hasil usahanya. Beliau suka menjahit pakaian milik orang lain sehingga mendapatkan upah.

Sebelum zaman Nabi Idris, manusia memakai kain tanpa dijahit. Setelah Nabi Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit.


Selanjutnya, Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah lesu membacanya, siang dan malam. Para malaikat suka datang untuk mushafahah (bersalaman) dengan Nabi Idris. Setiap hari, ibadah Nabi Idris dilaporkan seukuran ibadah seluruh manusia. Saking banyaknya ibadah Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa takjub kepadanya dan karenanya dia didengki oleh Iblis terlaknat. Akan tetapi, Iblis tidak menemukan cara untuk memperdayainya.


Kisah Nabi Idris Tinggal di Surga


Dalam Tafsir Jalalain disebutkan, Nabi Idris tak henti bertasbih tiap melakukan perbuatan baik mulai menjahit maupun menulis.


Nabi Idris diriwayatkan tak henti beribadah siang dan malam sampai orang lain kesulitan untuk menggambarkan giatnya ibadah Nabi Idris, bahkan malaikat maut Izrail pun rindu ingin bertemu dengan Nabi Idris.


Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan bahwa Nabi Idris diangkat ke langit dan tidak mati, perihalnya sama dengan pengangkatan Nabi Isa.


Suata ketika, malaikat maut Izrail meminta izin kepada Allah untuk mengunjungi Nabi Idris, maka malaikat maut pun menemui Nabi Idris dalam bentuk manusia.


Malaikat maut memberi salam kepada Nabi Idris dan duduk di sampingnya. Nabi Idris alaihi salam biasa puasa Dahr, ketika tiba waktu berbuka maka ada malaikat yang membawakan makanan dari surga.


Malaikat maut datang pada malam itu dengan membawa makanan dari suurga, Nabi Idris berbuka dengan makan itu dan berkata kpd malaikat maut :" Engkau makanlah juga." Namun malaikat maut tidak memakannya.


Idris berkata kepada malaikat itu, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah ia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.


Malaikat maut mencabut nyawanya Nabi Idris, maka saat itu juga beliau wafat, Malaikat maut menangis dan berdoa kepada Allah agar mengembalikan nyawa sahabatnya, Idris.


Allah mengabulkan doanya dan menghidupkan kembali Nabi Idris alaihi salaam.


Malaikat maut merangkul Nabi Idris yg hidup kembali sambil bertanya: "Wahai saudaraku, bagaimana rasanya pahitnya kematian ?"


Nabi Idris menjawab : "Sesungguhnya hewan ketika dikuliti hidup-hidup, maka sakitnya kematian 1.000 kali lipat lebih berat daripada hal itu."


Malaikat maut berkata : "Padahal aku mencabut nyawamu dengan halus dan itu belum pernah aku lakukan kepada seorang pun sebelumnya."


"Wahai malaikat maut, aku masih punya kebutuhan lain terhadapmu, aku ingin melihat neraka jahannam, dan aku akan beribadah kepada Allah ta'ala setelah melihat tali kekang dan hiruk pikuk jahannam," kata Nabi Idris.


Malaikat maut menjawab : "bagaimana bisa aku pergi ke neraka Jahannam tanpa adanya perintah dari Allah ta'ala ?"


Allah pun memberinya perintah, Malaikat maut membawa Nabi Idris ke neraka jahannam, di sana beliau melihat semua hal yang Allah ciptakan untuk musuh-musuhnya mulai dari rantai, belenggu, tali kekang, ular, kalajengking, api, ter, zaqqum dan air panas. kemudian keduanya kembali.


"Wahai malaikat maut, aku punya kebutuhan lagi terhadapmu, aku ingin engkau membawaku ke surga, aku ingin melihat apa yang Allah ciptakan untuk para kekasih-Nya dan aku akan menambah lagi ibadahku." kata Nabi Idris lagi.


Malaikat maut menjawab : "Bagaimana bisa aku pergi ke surga tanpa adanya perintah dari Allah ta'ala ?"


Allah pun memberinya perintah, Malaikat maut membawa Nabi Idris sampai ke pintu surga, dari sana Nabi Idris bisa melihat kenikmatan-kenikmatan, kerajaan yg agung, hadiah yg luar biasa, pohon-pohon, sungai-sungai dan buah-buahan.


Nabi Idris berkata : "Wahai saudaraku malaikat maut, aku telah merasakan pahitnya kematian, telah melihat hiruk pikuk neraka jahannam, apakah engkau mau memohon kepada Allah agar mengizinkanku masuk ke dalam surga dan meminum airnya agar hilang pahitnya kematian ?"


Malaikat maut meminta izin kepada Allah dan Allah pun mengizinkan Nabi Idris untuk masuk ke dalam surga dan kemudian keluar lagi.


Maka masuklah Nabi Idris alaihis salaam kedalam surga dan beliau meninggalkan sandalnya di bawah pohon yang ada di surga lalu keluar.


Nabi Idris berkata : "Wahai malaikat maut, sendalkau tertinggal di dalam surga."Kalau begitu kembalilah dan ambil sendalmu." kata malaikat maut.


Dalam tausiahnya, KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) saat kajian bersama santrinya yang disiarkan Channel Santri Gayeng lewat Youtube 9 Juni 2021 mengaku sering kirim Al Fatihah ke Nabi Idris 'alaihissalam.

Gus Baha menuturkan, setelah masuk surga, Nabi Idris tidak mau keluar. Malaikat Malik protes: "Dulu perjanjiannya kan cuma lewat, kenapa tidak mau keluar?"


"Tidak ada ceritanya cuma lewat. Semua kitab suci menyebut orang di surga itu abadi" (hahah..). Akhirnya Malaikat Izrail, Malik, Ridwan berdebat. Tapi Allah itu fair, tidak ada Dzat sebaik Allah. Akhirnya Allah jadi juri memimpin perdebatan tiga Malaikat dan Nabi Idris. (Padahal Allah Maha Tahu).


Akhirnya ada Malaikat yang pintar. "Tapi kan 'wa in minkum illa waa riduhaa (semua yang masuk surga harus melewati neraka)."


"Lah Aku kan sudah lewat," kata Nabi Idris (hahah..). Artinya kalau Nabi Idris tidak lewat neraka pasti prosedurnya diulang.


Datang Malaikat Izrail sembari berkata: "Tapi perjanjiannya kan cuma mencoba". "Tapi mencoba pun tetap dikatakan mati kan? Tidak boleh orang yang sudah mati dibangunkan kembali. Orang kan cuma mati satu kali. Tidak ada orang mati dua kali."


Sudah, akhirnya Nabi Idris satu-satunya Nabi yang ada di surga sejak perjanjian itu sampai sekarang ini. Makanya disebut "wa ro fa'naa hu Makaanan 'Aliyyaa". Kalau bukan Nabi sebenarnya (perdebatan) itu disebut mengakali. Tetapi karena beliau salah satu kekasih Allah, maka tidak salah.


Malah setelah terjadi perdebatan itu, Allah berfirman: "Wahai para Malaikat-ku! Kamu kalah debat melawan Idris." Ya sudah akhirnya sampai sekarang di surga. Makanya di antara Nabi yang tidak meninggal selain Nabi Isa dalam kitab-kitab disebutkan adalah Nabi Idris, karena beliau mengalami seperti itu.


Demikian kisah Nabi Idris tinggal di surga gegara sandal tertinggal setelah debat dengan 3 malaikat.

No comments:

Post a Comment