10 January 2024

Aktivitas warga di depan pintu masuk Stasiun Malang pada 1920an. Kala itu, bangunan stasiun berada di Jl Sudirman/ Rampal yang kini terdapat bangunan baru stasiun. Jika kita cermati langgam bangunannya, mungkin bisa mengingatkan pada Stasiun Pasuruan atau Stasiun Kediri. Stasiun Malang versi lawas di Rampal ini dibangun bersamaan dengan proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya, Pasuruan dan Malang yang dipimpin oleh seorang perwira senior Zeni Angkatan Darat Kolonial Belanda bernama David Marschalk. Jadi jelas nggih Lur, stasiun tertua di Malang itu bukan Stasiun Malang Kotalama, tetapi Stasiun Malang yang di Rampal ini. Peresmian Stasiun Malang lawas itu dilakukan bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Surabaya, Pasuruan, Malang sepanjang 112 km oleh Gubernur Jenderal JW van Lansberge pada 20 Juli 1879. Pada waktu itu, Stasiun Malang Kotalama belum ada karena rel kereta api berakhir di Stasiun Malang (Rampal) saja. Sayangnya pada tahun 1941, bangunan stasiun di Rampal ini tidak digunakan lagi karena posisi stasiun digeser ke Jl Trunojoyo (dulu Goedang Weg). Perlahan bangunan Stasiun Malang lawas dibongkar hingga jejaknya sulit dikenali lagi. Baru beberapa tahun lalu, didirikan bangunan Stasiun Malang baru di bekas lokasi Stasiun Malang lawas ini.

 Aktivitas warga di depan pintu masuk Stasiun Malang pada 1920an. Kala itu, bangunan stasiun berada di Jl Sudirman/ Rampal yang kini terdapat bangunan baru stasiun. Jika kita cermati langgam bangunannya, mungkin bisa mengingatkan pada Stasiun Pasuruan atau Stasiun Kediri.


Stasiun Malang versi lawas di Rampal ini dibangun bersamaan dengan proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya, Pasuruan dan Malang yang dipimpin oleh seorang perwira senior Zeni Angkatan Darat Kolonial Belanda bernama David Marschalk. Jadi jelas nggih Lur, stasiun tertua di Malang itu bukan Stasiun Malang Kotalama, tetapi Stasiun Malang yang di Rampal ini.


Peresmian Stasiun Malang lawas itu dilakukan bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Surabaya, Pasuruan, Malang sepanjang 112 km oleh Gubernur Jenderal JW van Lansberge pada 20 Juli 1879. Pada waktu itu, Stasiun Malang Kotalama belum ada karena rel kereta api berakhir di Stasiun Malang (Rampal) saja.



Sayangnya pada tahun 1941, bangunan stasiun di Rampal ini tidak digunakan lagi karena posisi stasiun digeser ke Jl Trunojoyo (dulu Goedang Weg). Perlahan bangunan  Stasiun Malang lawas dibongkar hingga jejaknya sulit dikenali lagi. Baru beberapa tahun lalu, didirikan bangunan Stasiun Malang baru di bekas lokasi Stasiun Malang lawas ini.

No comments:

Post a Comment