25 January 2024

Dulu kesebelasan sepak bola Indonesia pernah lolos masuk Piala Dunia yang berlangsung di Perancis tahun 1936. Sewaktu Indonesia di masa penjajahan Belanda dan bernama Hindia Belanda. Itu pertama kalinya Kesebelasan Hindia Belanda turut melawat ke Eropa. Sayangnya kalah dijegal tim Hongaria. Salah satu pemain yang terpilih bernama Sudarmadji. Sudarmadji terpilih ikut bertanding di Perancis, oleh NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Uni) semacam PSSI sekarang. Yang ikut dibawa NIVU ke kejuaranan dunia antara lain : A. Nawir (kemudian menjadi seorang dokter di Surabaya), Mo Heng, Anwar Lutan, Taihitu, Isaak Pattiwael Samuels, Hukom, Hong Djien, Zomers dan Meeng. NIVU ketika itu menjadi satu-satunya kesebelasan yang mewakili negara dari Asia. Siapakah Sudarmadji? Ia memang sudah gemar main bola sejak masih duduk di HIS (SMP) Sulung, kelas 2. Ketika tinggal di Kampung Pengampon, ia masuk club Abimanyu Yunior. Semangatnya menjadi pemain bola, berkat dorongan keluarga, terutama sang Paman Paklik SIdik yang waktu itu menjadi pengurus SIVB (Surabaiasece Indonesische Voetbal Bond) semacam Persebaya sekarang. Pamannya itu sekaligus menjadi guru bolanya. Sudarmadji memperkuat Kesebelasan SIVB untuk pertama kalinya tahun 1927. Ia masuk bond itu, dari club Cahya Laut yang dibentuk pamannya yang lain bernama Iskandar. Di SIVN, ia dikenal sebagai goal getter dan cukup disegani lawannya. Julukan lainnya “macan bola dan raja drible”. Ketika melanjutkan ke BHS (Burger Ambacht School) Pawiyatan, keranjingan bolanya semakin menjadi-jadi. Setelah lulus sekolah, ia fokus bermain bola. Ia juga ditawari seorang pejabat kantor kereta api Hoydonk, seorang Belanda penggila bola untuk bekerja di jawatan Kereta Api. Sejak tahun 1930, ia bekerja di dinas kereta api. Terakhir ia aktif di grup sepakbola bernama Club HBS (Hand Breaf Stand) yang tergabung dalam bond SVB (Surabaicese Voetbal Bond) yang pemainnya lebih banyak Belanda Totok, Indo, dan orang pribumi Ambon. Sesudah kemerdekaan, Sudarmadji pernah aktif di Persebaya sebagai pelatih dan Eftal Commissie (Komisi kesebelasan) dari tahun 1957-1959. Di masa tuanya ia menjalani masa pensiun karyawan PJKA. Dulu ia tinggal di Komplek PJKA no 12 di sekitar stasiun Kereta api Turi Surabaya. Sumber: Jawa Pos, 13 Agustus 1982 & Deli Courant 2 Mei 1938 hal 2. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team) #tokoh #sepakbola #Surabaya #pialadunia #NIVU

 Dulu kesebelasan sepak bola Indonesia pernah lolos masuk Piala Dunia yang berlangsung di Perancis tahun 1936. Sewaktu Indonesia di masa penjajahan Belanda dan bernama Hindia Belanda.  Itu pertama kalinya Kesebelasan Hindia Belanda turut melawat ke Eropa. Sayangnya kalah dijegal tim Hongaria.


Salah satu pemain yang terpilih bernama Sudarmadji. Sudarmadji terpilih ikut bertanding di Perancis, oleh NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Uni) semacam PSSI sekarang. Yang ikut dibawa NIVU ke kejuaranan dunia antara lain : A. Nawir (kemudian menjadi seorang dokter di Surabaya), Mo Heng, Anwar Lutan, Taihitu, Isaak Pattiwael Samuels, Hukom, Hong Djien, Zomers dan Meeng. NIVU ketika itu menjadi satu-satunya kesebelasan yang mewakili negara dari Asia.


Siapakah Sudarmadji? Ia memang sudah gemar main bola sejak masih duduk di HIS (SMP) Sulung, kelas 2. Ketika tinggal di Kampung Pengampon, ia masuk club Abimanyu Yunior. Semangatnya menjadi pemain bola, berkat dorongan keluarga, terutama sang Paman Paklik SIdik yang waktu itu menjadi pengurus SIVB (Surabaiasece Indonesische Voetbal Bond) semacam Persebaya sekarang. Pamannya itu sekaligus menjadi guru bolanya. 


Sudarmadji memperkuat Kesebelasan SIVB untuk pertama kalinya tahun 1927. Ia masuk bond itu, dari club Cahya Laut yang dibentuk pamannya yang lain bernama Iskandar.  Di SIVN, ia dikenal sebagai goal getter dan cukup disegani lawannya. Julukan lainnya “macan bola dan raja drible”.


Ketika melanjutkan ke BHS (Burger Ambacht School) Pawiyatan, keranjingan bolanya semakin menjadi-jadi. Setelah lulus sekolah, ia fokus bermain bola. Ia juga ditawari seorang pejabat kantor kereta api Hoydonk, seorang Belanda penggila bola untuk bekerja di jawatan Kereta Api. Sejak tahun 1930, ia bekerja di dinas kereta api.


Terakhir ia aktif di grup sepakbola bernama Club HBS (Hand Breaf Stand) yang tergabung dalam bond SVB (Surabaicese Voetbal Bond) yang pemainnya lebih banyak Belanda Totok, Indo, dan orang pribumi Ambon.


Sesudah kemerdekaan, Sudarmadji pernah aktif di Persebaya sebagai pelatih dan Eftal Commissie (Komisi kesebelasan)  dari tahun 1957-1959.


Di masa tuanya ia menjalani masa pensiun karyawan PJKA. Dulu ia tinggal di Komplek PJKA no 12 di sekitar stasiun Kereta api Turi Surabaya.



Sumber: Jawa Pos, 13 Agustus 1982 & Deli Courant 2 Mei 1938 hal 2. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)


#tokoh #sepakbola #Surabaya #pialadunia #NIVU

No comments:

Post a Comment