30 March 2019

Tentang Sejarah Magelang - Candi Lumbung


Candi Candi Lumbung

Penjelajahan pada bulan november 2009 saya lanjutkan ke sebuah candi yang masih berada di daerah dukun ini. Blusukan saya saat itu sebelum terjadinya erupsi merpai sehingga baik jembatan sengi masih belum putus dan belum terjadi luapan lahar dingin di sungai apu. Candi yang akan saya datangi kali ini berada di tepi sungai pabelan dan juga berada dilahan persawahan warga sekitar. Bangunan tersebut bernama Candi Lumbung dan saat saya kunjungi bangunan ini dalam masa aman dari ancaman lahar dingin.

Saya di candi lumbung

Lokasi :
Dsn.Tlatar, Ds.Krogowanan,Kec.Sawangan, Kab.Magelang

Bangunan candi ini diperkirakan masih sejaman dengan candi asu dan candi pendem. Candi ini juga merupakan candi Hindhu peninggalan dari Mataram Kuno. Lokasi candi ini berada juga agak sulit dijangkau dengan kendaraan, jadi untuk menuju candi kita harus melewati pematang sawah dan kemungkinan bisa kesasar jika tidak teliti. Selain itu candi ini sebenarnya berada pada lokasi yang rawan sekali longsor, dikarenakan tepat berada hanya sekitar 1 m dari bibir Kali Apu.

Candi lumbung berada di bawah pohon kelapa tersebut
Candi ini hanya berjarak sekitar 1 m dari bibir kali apu
Candi ini diberi nama lumbung dikarenakan mungkin dahulu candi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan beras (lumbung) oleh warga sekitar. Sedangkan sejarah kapan candi ini dibangun dan diketemukan juga tidak begitu jelas informasinya. Tidak adanya prasasti yang diketemukan di areal candi ini. Bangunan ini berukuran hampir sama dengan candi pendem yaitu dengan luas 8,7 m x 8,7 m, tinggi tangga 2,5 x 2 mdan dengan ketinggian 8 m dari lantai serta pada bagian tengah candi ini juga terdapat sumuran. Pada bagian badan candi dan relung tangga masih banyak ditemukan relief-relief yang sangat menarik diantaranya relief gana dan sulur-suluran. Makara pada tangga naik meskipun hanya tingga 1 juga masih dapar dijumpai walau sudah sedikit aus.

Tangga naik Candi Lumbung
Pintu masuk Candi Lumbung
Relief di relung tangga
Makara pada tangga naik
Ornamen di badan candi
Ornamen di badan candi
Simbar
Relief Gana
Relief bunga
Beberapa batu-batu yang belum disusun dibiarkan ditumpuk disamping candi dan ada juga yang tercecer disekitar candi. Pemugaran candi ini pun sepertinya juga belum tuntas sehingga banyak juga batu-batu candi yang ditumpuk didalam bilik candi.

Pekerja pemugaran candi lumbung di lokasi pemindahan
Rekonstruksi candi lumbung di lokasi pemindahan
Erupsi merapi tahun 2010 ternyata membawa efek yang sangat berbahaya bagi keberadaan candi ini. Terjadinya banjir lahar dingin yang melewati sungai pabelan membuat longsornya tebing-tebing disepanjang aliran sungai. Candi lumbung pun terancam longsor jika tidak diadakan tindakan penyelamatan. Akhirnya pada tahun 2011 candi lumbung pun dipidahkan sementara di Ds.Tlatar tepatnya menempati tanah milik kepala desa setempat untuk jangka waktu sekitar 5 tahun. Mudah-mudahan kedepannya candi ini bisa dikembalikan ke lokasi atau paling tidak bisa menempati lokasi yang aman dari ancaman lahar dingin.


My photo
 
Saya adalah seseorang yang memiliki kecintaan terhadap peninggalan cagar budaya terutama situs dan candi-candi era Hindhu - Buddha. Saya hanyalah orang awam yang sangat menyukai blusukan dan petualangan.


Sumber :
https://tarabuwana.blogspot.com/2012/01/candi-lumbung.html?m=1

No comments:

Post a Comment