12 March 2019

Tentang Sejarah Magelang - PERKEMBANGAN PERUSAHAAN SUSU DI MAGELANG TAHUN 1930-AN

MAGELANG TEMPO DOELOE:
PERKEMBANGAN PERUSAHAAN SUSU DI MAGELANG TAHUN 1930-AN

Oleh Bagus Priyana
"Kalo sajang sama anak dan maoe ia sehat,
Djangan kasi minoem soesoe sembarangan.
Menta langganan pada Melkerij "Jan".
Sebuah iklan dari perusahaan susu tahun 1938 mengampanyekan tentang pentingnya minum susu buat anak-anak. Agar pelanggan mendapatkan susu yang berkualitas maka pelanggan disarankan untuk berlangganan.
Pada tahun 1930, terdapat 4.189 orang Eropa yang tinggal di Magelang, nomer 9 paling banyak se-Hindia Belanda dengan Batavia di peringkat pertama sebagai kota terbanyak berdomisili orang Eropa. Terlebih di kota Magelang ini terdapat tangsi militer besar.
Orang-orang Eropa memiliki kebiasaan untuk meminum susu untuk anak-anaknya setiap pagi hari dan sebelum tidur. Selain itu, susu juga digunakan sebagai bahan olahan makanan lainnya. Kebutuhan akan susu sebanding dengan banyaknya orang Eropa di kota ini. Sehingga mendorong pendirian peternakan sapi perah dan perusahaan pengolahan susu.
Susu tidak hanya sekadar diminum oleh anak-anak saja, tetapi juga untuk orang dewasa. Orang Eropa memiliki kebiasaan berupa sarapan (ontbijten) setiap pagi. Hal ini untuk menyerap asupan penghasil tenaga.
Menu utama mereka adalah roti yang terasa lebih nikmat jika disertai dengan beberapa jenis makanan lainnya, baik untuk penyedap rasa ataupun untuk pembangkit selera.
Orang Eropa menetapkan standar kualitas tertentu untuk makanan dan minuman ontbijt mereka.
Di Magelang cukup banyak berdiri peternakan sapi dan perusahaan pengolahan susu. Diantaranya, "Jan", "Anita" yang dikelola oleh Njo Tiong Sien, perusahaan susu milik The Tjing Kwee dan "T. P. The" di Kebonstraat (kini Jl. Pajang, Kebon) dan "Bener" yang dikelola oleh Tan Marie Mio di Patenjurang.
Bahkan di perusahaan susu "T. P. The" berani memberikan kualitas terbaiknya dengan menyediakan 30 botol susu berkualitas pertama karena sudah lolos pemeriksaan oleh dokter. Kebersihan di perusahaan susu ini sangat diperhatikan, mengingat sifat susu dan produk olahannya sangat rentan terhadap bakteri dan pengotor dalam udara.
Peralatan yang digunakan diawasi dengan baik, baik pada peralatan proses maupun penampung susu, termasuk botol-botol yang dipakai untuk pendistribusian susu ke pelanggan. Selesai berproduksi, semua peralatan di cuci bersih dan disterilkan agar kualitas tetap terjaga.
Di Mertoyudan, terdapat P. E. A. Nieuveld, "Damboer" dan C. H. Koper. Di Kedungsari terdapat M. H. Lefeber, di Pecinan ada Oen Swie Han dan J. W. Hendriks.
Susu dikirimkan ke pelanggan setiap pagi dengan menggunakan sepeda kayuh dengan tas besar dengan kantung kecil sebagai tempat untuk menaruh botol susu. Tas ini di taruh di boncengan belakang.
Ada juga yang memakai semacam tangki kecil berbahan stainless steel yang diboncengkan di belakang pada samping kanan kiri boncengan sepeda kayuh tersebut. Jika ada yang beli, di ambilkan secara langsung dari tangki susu ini.
Wilayah kota Magelang yang tidak begitu luas dengan banyaknya masyarakat kelas menengah yang berdomisili di sekitar ruas jalan utama, memungkinkan pengiriman susu menggunakan sepeda kayuh.
Penyuplai ternak sapi perah yang cukup besar saat itu berasal dari Pangarasan Tegal. Peternakan itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kebutuhan sapi perah di peternakan se Jawa dan Sumatera sebagai bibit ataupun indukan sapi perah.
Jenis sapi perah yang digunakan yaitu jenis Benggala yang didatangkan dari Sumba dan Sumbawa.
Peternakan ini menghasilkan sekitar 700 ekor sapi perah tahun dengan pengawasan ketat dari mantri kepala dan pemeriksaan ketat oleh dokter hewan.
Sumber:
- Magelang De Bergstad Van Midden-Java Middelpunt Van den Tuin Van Java, Stadsgemeente Magelang 1936
- Tooneel Uitvoering 1934, Tionghoa Hoa Hwee Koan Parakan
- Damestooneel Uitvoering Fu Nie Hui Magelang, 1938
- Adi, Dimas. Perkembangan Industri dan Perdagangan di Magelang (1908-1942). Skripsi. Dep. Sejarah FIB UGM 2016

 



Sumber :
https://www.facebook.com/bagus.priyana/posts/2433237296687960

No comments:

Post a Comment