Showing posts with label dangdut. Show all posts
Showing posts with label dangdut. Show all posts

03 July 2020

Pemasangan Plang Akademi TNI di Kantor Walikota Magelang

Magelang Mnews.id – Sekitar 3 Pleton tentara organik Akademi TNI tiba-tiba memasang patok di depan Kantor Pemkot Magelang Jumat (3/6) pagi. Patok penanda kepemilikan aset tanah Dephankam Mako TNI.
Plang kepemilikan aset itu di tanam di lima titik komplek perkantoran Walikota dan Wakil Walikota Magelang hingga di gedung DPRD Kota Magelang dan Gedung Wiworo Wijipinilih.
Pasukan Akademi TNI melakukan apel di halaman perkantoran Pemkot Magelang
Pasukan dipimpin Komandan Resimen Kawah Candradimuka, Kolonel (Pas) Tribowo datang dengan 6 truk. Mereka menggelar apel di lapangan depan perkantoran Pemkot kemudian bergerak memasang patok aset di lima titik.
Kolonel (Pas) Tribowo mengatakan kedatanganya ke kantor Pemkot Magelang memasang tanda bahwa aset Pemkot Magelang itu adalah milik Mako Akabri yang kini menjadi Mako Akademi TNI.
“Sejak 1985 Pemkot menempati aset kami. Sementara kami selama ini numpang di Akademi Militer padahal punya aset sendiri yang sudah lama digunakan Pemkot,”kata Tribiwo disela-sela memimpin pasukan memasang patok di Perkantoran Pemkot.
Oleh karena itu, lanjut dia ingin segera punya markas sendiri dengan menempati asetnya sendiri. Karena pihaknya mengantongi dokumen kepemilikan tanah dan aset yang sah.
“Sebenarnya sudah lama sejak 2011 ada pembicaraan dengan Pemkot termasuk dimediasi oleh Kemenkeu dan Bapenas. Menawarkan dua opsi yaitu ruislag atau mengganti Rp 200 Milyar,”ujarnya.
Pemasangan Patok oleh pasukan Akademi TNI
Namun sampai kini, lanjut dia, belum ada realisasi sehingga sesuai arahan pimpinan kami maka harus memasang patok ini dan meminta untuk secepatnya pindah sehingga pihaknya bisa menempati asetnya untuk Mako Akademi TNI.
“Pemkot bisa kembali ke kantor asalnya yaitu kantor PDAM seperti dulu. Atau mengganti Rp 200 Milyar,”tandasnya.
Sesuai dengan sertifikat yang dikantongi, lanjut dia, aset bangunan dan tanah seluas 40.000 meter persegi. Seluruh bangunannya juga miliknya.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito menjelaskan, sejarahnya Pemkot menempati aset Akademi TNI sesuai dengan perjanjian 1985 antara Menteri Perhatanan Soesilo Soedirman dan Mendagri Soepardjo Roestam, Walikota saat itu Bagus Panuntun.
“Kami menyayangkan pematokan itu karena kita sama-sama memberi pelayanan terhadap masyarakat,” kata Sigit di rumah dinasnya, Jumat (3/6).
Pemasangan Patok di Gedung Wiworo Wijipinilih Kompleks DPRD Kota Magelang
Menurutnya, sudah ada kesepakatan dalam mediasi di forum yang digagas Mendagri. Pihaknya tidak berdiri sendiri, secara linier ada Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk membantu penyelesaian ini.
“Dalam dua tahun terakhir sudah dianggarkan sedikit sedikit karena memang anggaran Pemkot terbatas. Kemarin baru dianggarkan sekitar 5 Milyar dari APBD Provinsi 4 Milyar yang dari pusat belum menganggarkan,”katanya.
Pada tahun ini menurutnya juga ada agenda besar Pemilukada ditambah situasi Pandemi Covid-19 banyak pemotongan anggaran. Sehingga tidak bisa serta merta untuk pindah, apalagi opd dan asn nya banyak yang tak mungkin bisa ditampung seluruhnya di Kantor Pemkot yang lama yakni Kantor PDAM.

Sumber :
https://mnews.id/tiba-tiba-3-pleton-tentara-akademi-tni-pasang-patok-di-halaman-pemkot/?fbclid=IwAR0y43Lhqp-Py9pXlae0oluy_ZyZ42hEUACCgAJPqEvc9sQqoMB0jeXPoic

24 March 2020

Tahapan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal

USAID Iuwash Penyehatan Lingkungan untuk Semua

Video Panduan Program Air Minum & Sanitasi:
Mengenal Tahapan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal
Layanan lumpur tinja terjadwal merupakan mata rantai penting dalam sanitasi aman. Langkah apa saja yang diperlukan untuk membuat program layanan lumpur tinja terjadwal? Yuk #TemanAirSanitasi, temukan jawabannya di video ini atau kamu bisa akses di YouTube pada link berikut: https://youtu.be/d7XDYwKg7og

31 March 2019

Tentang Sejarah Magelang - Situs Kanggan


Situs Kanggan

Lokasi : 
Situs Kanggan berada di Dsn.Kanggan, Ds.Wringin Putih, Kec.Borobudur, Kab.Magelang.
Sejarah :
Disekitar Candi Borobudur banyak sekali bertebaran situs-situs purbakala yang bercorak Hindhu. Sebagian situs tersebut sudah banyak yang di pindahkan ke Balai Konservasi Candi Borobudur atau ke Kantor BP3, tetapi ada juga yg sebagian masih insitu dikarenakan ada faktor2 tertentu yg tidak memungkinkan situs tersebut dipindah. Salah satunya adalah situs kanggan. Situs ini berupa 2 buah yoni yg berada di sebuah ladang milik warga.
Kondisi : 
Yoni yg pertama berukuran besar dengan hiasan dibawah cerat berupa Gana dan bukan Naga seperti hiasan Yoni pada umumnya.

Yoni pertama dengan kondisi yg masih bagus dengan ukuran yg cukup besar
Ornamen Gana yg berada di bawah cerat yoni. Biasanya berupa ular naga.

Yoni yg kedua berada 3 m dari yoni pertama dan berukuran lebih kecil. Yoni ini ceratnya patah dan tidak ada motif atau hiasan apa pun.

Yoni kedua yg berukuran lebih kecil
Kondisi yoni ini sudah banyak kerusakan dan ceratnya juga patah
Warga sekitar tidak mengetahui bagaimana sejarah situs ini dan hanya diketahui bahwa situs ini dari dulu sampai sekarang tetap seperti ini. Situs ini disebut Candi Wurung yang berarti candi yg belum jadi dibuat. Pihak purbakala pernah berusaha untuk memindahkan kedua yoni ini ke kantor purbakala tetapi dengan usaha dan cara apapun termasuk mendatangkan paranormal tetap tidak berhasill memindahkan.

No comments:




Sumber :
https://tarabuwana.blogspot.com/2010/08/situs-kanggan.html?m=1

Tentang Sejarah Magelang- Petilasan Prasasti Poh Pitu

Petilasan Prasasti Poh Pitu

Lokasi :
Kp.Dumpoh, Kel.Potrobangsan, Kec.Magelang Utara, Kota Magelang.
Sejarah :
Prasasti Poh terletak di kampung Dumpoh, tepatnya berada di tengah makam kampung Dumpoh yg bernama Makam Gunung Tengis dan didalam makam ini terdapat makam Eyang Kedu. 

Gerbang makam kp.dumpoh
Batu penanda petilasan Prasasti Poh Pitu
Makam eyang kedu
Isi dari prasasti ini menyebutkan tentang adanya daerah perdikan di daerah Poh daerah untuk persembahan.  
Isi Prasasti Poh antara lain (….. wanua poh muang anak wanua i rumasan, ring nyu kapua watak kiniwang….. poh 827 C) yang artinya wanua poh mempunyai anak wanua rumasan dan Nyu, semuanya termasuk lungguh anak pamgat kiniwang  artinya desa poh, dusun rumasan dan dusun nyu semuanya termasuk lungguh kinawang.  Prasasti ini juga menceritakan para tetua di desa Poh, di Rumasan,  di Nyu yang mempersembahakan pasak-pasak kepada Sri Maharaja berupa kain jenis jaro 1 yugala dan mas pageh 5 suwarna. Prasasti Poh (905 M) menyebutkan sekelompok seniman yang ikut hadir pada upacara penetapan sima di Poh mendapat pasek-pasek.  Mereka adalah pemain musik (penabuh) dan penari.

Petilasan Poh Pitu
Saat ini prasasti tersebut sudah diamankan dan sebagai tetenger (tanda) diberi sebuah batu yg bertuliskan Prasasti Poh VII Dyah Balitung 906M.

10 comments:

  1. Balitung berkaitan dgn Watu Kuro dari Begelen Purworejo, D N.
    Reply
  2. seandainya telah diyakini dan ditetapkan sebagai cagar budaya , seharusnya penulisan tetenger tidak dituliskan pada batunya ,namun lebih baik dibuatkan papan nama dan dipancangkan didekatnya . atau dibuatkan pondasi yang agak tinggi serta batu itu diletakkan diatasnya.
    Reply
  3. Betul sekali, tapi nampaknya sejarah dari poh pitu ini kurang mendapat perhatian ataupun diteliti lebih mendalam sehingga hanya dibiarkan seperti ini saja.
    Reply
  4. Baru ngerti kenapa tempat saya tinggal ini bernama dumpoh, hehe. .makash infonya
    Reply
  5. Makan enyang kedu dahulunya dijadikan tempat tirakatan, dari berbagai daerah bahkan dari luar kota, tapi sekarang gimanaya..... masih ada enggak, sudah 23 tahun ku tinggalkan kampung halamanku untuk merantau
    Reply
  6. juga baru tau nama kampung saya berawal dari prasasti ini
    Reply
  7. untuk komentar tgl 6 April 2013 tanpa nama (anonymous) kalau boleh tahu nama aslinya siapa ya? Terimakasih.
    Reply
  8. Mas tara gmana jk buat kumpulan pecinta peninggalan sejarah mungkin awalnya sedikit ndak masalah dan ke dpne bisa sling kom maupun kunjungan ke cagar budaya bersama sama
    Reply
  9. buat tambah pengetahuan baca buku Buchari...komplit prasasti smua gan...salam kenal hartanto.salatiga@gmail.com
    Reply




Sumber :
https://tarabuwana.blogspot.com/2010/10/petilasan-prasasti-poh-pitu.html?m=1

30 March 2019

Tentang Sejarah Magelang - Prumpung


Batu candi di Prumpung

Desa prumpung yang berada di pinggir jalan raya Magelang - Jogja tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Apalagi daerah ini merupakan pusat kerajinan ukiran batu dan arca yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sudah tidak terhitung berapa kali saya melewati daerah ini setiap kali akan ke Yogyakarta ataupun sebaliknya jika akan pulan ke Magelang. Sekitar tahun 2009 saya kebetulan berhenti di daerah ini untuk mengambil foto tugu bambu runcing yang berada didaerah ini pula. Hal yang menarik dan mungkin baru saat itu saya paham, ternyata diantara galeri2 seni tempat pembuatan arca tersebut saya melihat tergeletak di pinggir sebuah rumah ada beberapa batu candi.

Disamping rumah ini batu-batu tersebut berada
Lokasi batu berada
Batu-batu yang tergeletak begitu saja
Mirip bagian sebuah candi ataukah hanya sisa kerajinan?
Batu yang tidak diketahui asal usulnya
Batu tersebut membuat rasa penasaran saya dan mungkinkah batu2 tersebut  sisa dari kerajinan yang tidak terpakai dan diletakkan begitu saja ataukah bagian dari sebuah candi yang mungkin dulu berada disekitar tempat itu??


 
Saya adalah seseorang yang memiliki kecintaan terhadap peninggalan cagar budaya terutama situs dan candi-candi era Hindhu - Buddha. Saya hanyalah orang awam yang sangat menyukai blusukan dan petualangan.



Sumber :
https://tarabuwana.blogspot.com/2011/12/batu-candi-di-prumpung.html?m=1

12 March 2019

Tentang Sejarah Magelang - PERKEMBANGAN PERUSAHAAN SUSU DI MAGELANG TAHUN 1930-AN

MAGELANG TEMPO DOELOE:
PERKEMBANGAN PERUSAHAAN SUSU DI MAGELANG TAHUN 1930-AN

Oleh Bagus Priyana
"Kalo sajang sama anak dan maoe ia sehat,
Djangan kasi minoem soesoe sembarangan.
Menta langganan pada Melkerij "Jan".
Sebuah iklan dari perusahaan susu tahun 1938 mengampanyekan tentang pentingnya minum susu buat anak-anak. Agar pelanggan mendapatkan susu yang berkualitas maka pelanggan disarankan untuk berlangganan.
Pada tahun 1930, terdapat 4.189 orang Eropa yang tinggal di Magelang, nomer 9 paling banyak se-Hindia Belanda dengan Batavia di peringkat pertama sebagai kota terbanyak berdomisili orang Eropa. Terlebih di kota Magelang ini terdapat tangsi militer besar.
Orang-orang Eropa memiliki kebiasaan untuk meminum susu untuk anak-anaknya setiap pagi hari dan sebelum tidur. Selain itu, susu juga digunakan sebagai bahan olahan makanan lainnya. Kebutuhan akan susu sebanding dengan banyaknya orang Eropa di kota ini. Sehingga mendorong pendirian peternakan sapi perah dan perusahaan pengolahan susu.
Susu tidak hanya sekadar diminum oleh anak-anak saja, tetapi juga untuk orang dewasa. Orang Eropa memiliki kebiasaan berupa sarapan (ontbijten) setiap pagi. Hal ini untuk menyerap asupan penghasil tenaga.
Menu utama mereka adalah roti yang terasa lebih nikmat jika disertai dengan beberapa jenis makanan lainnya, baik untuk penyedap rasa ataupun untuk pembangkit selera.
Orang Eropa menetapkan standar kualitas tertentu untuk makanan dan minuman ontbijt mereka.
Di Magelang cukup banyak berdiri peternakan sapi dan perusahaan pengolahan susu. Diantaranya, "Jan", "Anita" yang dikelola oleh Njo Tiong Sien, perusahaan susu milik The Tjing Kwee dan "T. P. The" di Kebonstraat (kini Jl. Pajang, Kebon) dan "Bener" yang dikelola oleh Tan Marie Mio di Patenjurang.
Bahkan di perusahaan susu "T. P. The" berani memberikan kualitas terbaiknya dengan menyediakan 30 botol susu berkualitas pertama karena sudah lolos pemeriksaan oleh dokter. Kebersihan di perusahaan susu ini sangat diperhatikan, mengingat sifat susu dan produk olahannya sangat rentan terhadap bakteri dan pengotor dalam udara.
Peralatan yang digunakan diawasi dengan baik, baik pada peralatan proses maupun penampung susu, termasuk botol-botol yang dipakai untuk pendistribusian susu ke pelanggan. Selesai berproduksi, semua peralatan di cuci bersih dan disterilkan agar kualitas tetap terjaga.
Di Mertoyudan, terdapat P. E. A. Nieuveld, "Damboer" dan C. H. Koper. Di Kedungsari terdapat M. H. Lefeber, di Pecinan ada Oen Swie Han dan J. W. Hendriks.
Susu dikirimkan ke pelanggan setiap pagi dengan menggunakan sepeda kayuh dengan tas besar dengan kantung kecil sebagai tempat untuk menaruh botol susu. Tas ini di taruh di boncengan belakang.
Ada juga yang memakai semacam tangki kecil berbahan stainless steel yang diboncengkan di belakang pada samping kanan kiri boncengan sepeda kayuh tersebut. Jika ada yang beli, di ambilkan secara langsung dari tangki susu ini.
Wilayah kota Magelang yang tidak begitu luas dengan banyaknya masyarakat kelas menengah yang berdomisili di sekitar ruas jalan utama, memungkinkan pengiriman susu menggunakan sepeda kayuh.
Penyuplai ternak sapi perah yang cukup besar saat itu berasal dari Pangarasan Tegal. Peternakan itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kebutuhan sapi perah di peternakan se Jawa dan Sumatera sebagai bibit ataupun indukan sapi perah.
Jenis sapi perah yang digunakan yaitu jenis Benggala yang didatangkan dari Sumba dan Sumbawa.
Peternakan ini menghasilkan sekitar 700 ekor sapi perah tahun dengan pengawasan ketat dari mantri kepala dan pemeriksaan ketat oleh dokter hewan.
Sumber:
- Magelang De Bergstad Van Midden-Java Middelpunt Van den Tuin Van Java, Stadsgemeente Magelang 1936
- Tooneel Uitvoering 1934, Tionghoa Hoa Hwee Koan Parakan
- Damestooneel Uitvoering Fu Nie Hui Magelang, 1938
- Adi, Dimas. Perkembangan Industri dan Perdagangan di Magelang (1908-1942). Skripsi. Dep. Sejarah FIB UGM 2016

 



Sumber :
https://www.facebook.com/bagus.priyana/posts/2433237296687960