23 November 2023

Sejarah Mataram - Sri Sultan Hamengkubuwana I

 SRI SULTAN HAMENGKUBUWANA I

Sri Sultan Hamengkubuwana I lahir di Kraton Kartasura pada tanggal 5 Agustus 1717 terlahir dengan nama Raden Mas Sujana, Beliau adalah putra Susuhunan Amangkurat IV, Raja Mataram Kartasura dari Garwa selirnya yang bernama Mas Ayu Tejawati.

Silsilah Mas Ayu Tejawati:

Raja Brawijaya IV berputra Pangeran Panggung Wasisworo, P Panggung Wasisworo menikah dengan cucu Raja Brawijaya V dari Raden Joko Dolog yang bernama Nyai Ajeng Pangeran. 

Dari pernikahan tersebut menurunkan:

Kanjeng Pangeran Alas berputra :

Tg Parampelan Mantri Pajang berputra :

Ki Ageng Perampelan II ing Pajang berputra :

Kyai Ciblakak ing Kepundung berputra :

Kyai Resoyudo ing Kepundung berputra :

Ngabehi Hondokoro Mantri Pamekar ing Siti Penumping menurunkan :

Mas Ayu Tejawati

Setelah RM Sujono menjadi Raja, Mas Ayu Tejawati berganti sebutan menjadi Kanjeng Ratu Ageng.


Sejak kecil BRM Sujana mahir dalam berkuda juga ahli dalam menggunakan senjata, termasuk memanah adalah kegemaran beliau sejak muda. Beliau taat beribadah,sholat lima waktunya terjaga , terbiasa puasa senin kamis juga rajin membaca Al Qur-an . Beliau juga terkenal sangat peduli dan membantu kaum yang lemah. Lebih dari itu semua BRM Sujana tetap menjunjung tinggi adat istiadat nilai nilai luhur budaya Jawa.Ketika pamannya yang bernama Mangkubumi wafat pada tahun 1730, BRM Sujana diangkat menjadi Pangeran Lurah menggantikan pamannya tersebut dan bergelar Pangeran Mangkubumi pada tanggal 29 November 1730.

P Mangkubumi sangat mendukung pemerintahan kakaknya yaitu Susuhunan Pakubuwana II, ketika ada kemelut yang melanda Kraton Surakarta ,Beliau tampil memadamkannya. P Mangkubumi juga mempunyai cita rasa yang tinggi dalam seni bangunan, terbukti Beliau sebagai salah satu arsitek bangunan inti Kraton Surakarta Hadiningrat.

Meskipun demikian karena perselisihan beliau dengan kompeni Belanda yang ikut campur dalam urusan intern Kraton Surakarta dan mengejek beliau, akhirnya P.Mangkubumi memutuskan keluar dari Kraton Surakarta. Dan memulai perjuangannya diluar Kraton.


Setelah ditandatangani Perjanjian Giyanti pada tanggal 17 Pebruari 1755 lembaran baru Kasultanan Ngayogyakarta dibuka . Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai Raja pertama Kerajaan Yogyakarta Hadiningrat pada Kamis Pon 13 Maret 1755 ( 29 Jumadil awal 1680 Tj )

 dengan gelar


 "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Satunggal ing Ngayogyakarta Hadiningrat"


Selama masa pemerintahannya pada tahun 1755 – 1792 , Sri Sultan Hamengkubuwana meletakkan dasar dasar yang kuat untuk Kasultanan. Mulai dari letak Kraton, bangunan serta tumbuhan yang ditanam dipilih dengan makna makna filosofis dan spiritual. Juga Sri Sultan Hamengkubuwana sangat peduli dengan perkembangan ajaran Islam. Beliau membangun berbagai Mesjid di beberapa tempat.Juga memberikan tanah kepada Kyai Nur Iman Mlangi untuk digunakan sebagai tempat ibadah dan pondok pesantren. Para putranya dititipkan ke pondok pesantren asuhan Kyai Nur Iman Mlangi. Beliau juga membangun istana air Taman Sari. 

Sri Sultan Hamengkubuwana I wafat pada tanggal 24 Maret 1792 dalam usia 75 tahun dan dimakamkan Astana Kasuwargan di Astana Pajimatan Imogiri Yogyakarta


Nama nama Garwa Permaisuri & Garwa Selir :

1. Gusti Kanjeng Ratu Kenchana 

2. Gusti Kanjeng Ratu Kadipaten/Gusti Kanjeng Ratu Agung Tegalreja

3. Bandara Radin Tilarsa. 

4. Bandara Mas Ayu Sawerdi.

5. Bandara Radin Ayu Srenggarawati, 

6. Bandara Mas Ayu Mindaka. 

7. Bandara Mas Ayu Asmarawati. 

8. Bandara Radin Ayu Jumanten.  

9. Bandara Mas Ayu Wilapa. 

10. Bandara Mas Ayu Ratnawati.  

11. Bandara Mas Ayu Chindaka. 

12. Bandara Mas Ayu Tandhawati,  

13. Bandara Mas Ayu Tisnawati. .

14. Bandara Mas Ayu Turunsih. 

15. Bandara Mas Ayu/Radin Ayu Ratna Puryawati.

16. Bandara Radin Mas Ayu Daya Asmara. 

17. Bandara Mas Ayu Gandasari. 

18. Bandara Mas Ayu Karnakawati. 

19. Bandara Mas Ayu Setiawati. 

20. Bandara Mas Ayu Padmasari.  

21. Bandara Mas Ayu Sari. 

22. Bandara Mas Ayu Pakuwati.  

23. Bandara Mas Ayu Chitra Kusuma. 


Para Putra :

1. Gusti Radin Mas Intu ( Putra GKR Kencana )

2. Gusti Pangeran Ngabehi. b. 1737 (Putra  Tilarso )

3. Gusti Radin Mas Sundara/Radin Mas Timur ( Putra GKR Tegalreja )   menjadi Sultan Hamengkubuwana II

4. Bandara Pangeran Arya Demang Tanpanangkil.  ( Putra Sawerdi). 

5. Bandara Pangeran Arya Dipasanta. (Putra Asmaravati)

6. Bandara Pangeran Arya Nata Kusuma ( putra Srenggoro ) menjadi KGPAA Paku Alam I

7. Bandara Pangeran Arya Kusuma Yudha/Bandara Pangeran Arya Adi Kusuma I ( Putra Wilapa). 

8. Bandara Pangeran Arya Silarang ( putra Cindoko)

9. Radin Arya Sinduraja II.  

10. Bandara Pangeran Arya Panular  (Putra Tandhavati).

11. Bandara Pangeran Arya Adi Kusuma II ( Putra  Daya Asmara )

12. Bandara Pangeran Arya Dipasana.  (Putra Bandara Mas Ayu  Gandasari).

13. Bandara Pangeran Arya Dhanupaya (Putra Karnakavati).

14. Bandara Pangeran Arya Blitar. (Putra Daya Asmara). 

15. Bandara Radin Mas Sudarma/Bandara Pangeran Arya Santa Kusuma.  (Putra Setiavati). 

16. Bandara Radin Mas Sabiril/Bandara Pangeran Arya Dipa Vijaya II.  (Putra Padmosari )

17. Bandara Radin Mas Suwardi (s/o Sari). 

18. Gusti Radin Ajeng Inten/Gusti Kanjeng Ratu Bandara ( Putri Ratu Kinchana).

19. Bandara Radin Ayu Jaya ning Rat (Putri Bandara Radin Tilarsa).

20. Bandara Radin Ayu Purbayasa/Bandara Radin Ayu Dhanu Kusuma. (Putri  Srenggara). 

21. Bandara Radin Ayu Sasra di-ning Rat (Putri Mindaka). 

22. Bandara Radin Ayu Rangga Praviradirja. (Putri Srenggara). 

23. Bandara Radin Ayu Nata Yudha I. (Putri Jumanten). 

24. Bandara Radin Ayu Yudha Kusuma I (Putri Srenggara). 

25. Bandara Radin Ayu Sasra Kusuma I ( Putri Ratnawati )

26. Bandara Radin Ayu Yudha Kusuma II (Putri Tisnavati)

27. Bandara Radin Ajeng Sutiya/Bandara Radin Ayu Jaya di-Vira ( Putri  Puyavati).

28. Bandara Radin Ayu Pringgalaya (Putri Doyo Asmara). .

29. Bandara Radin Ayu Dhanu Negara (Putri  Turunsih

30. Bandara Radin Ayu Mangkundirja ( Putra Pakuvati).

31. Bandara Radin Ayu Rana di-ning Rat ( Putra Chitra Kusuma).



No comments:

Post a Comment