29 November 2023

Kanjeng Raden Adipati Danurejo VI ( Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro II/ Pangeran Haryo Cakraningrat) Lahir : ? Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta ke - 6 : 17 Maret 1900 - 21 Oktober 1911 M Orang Tua : ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro I / Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro I, ♀ Bendoro Raden Ayu Gusti Maduretno. Saudara : ♂ Kanjeng Raden Adipati Haryo Danurejo V. Istri : ♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger, ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat). Anak : ♀ Raden Ayu Hadinegoro, ♀ Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo, ♂ Kanjeng Raden Adipati Danurejo VIII / Subari Wiro Haryodirgo Danurejo VI. Wafat : ? Makam : kompleks makam Cendonosari, Jl. Garuda No.429, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198. Keterangan : Danuredjo VI naik tahta menggantikan Danuredjo V pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII sekitar tahun 1877. Danuredjo VI adalah adik dari Danuredjo V (Maaf saya tidak mendapatkan nama aslinya).Pada masa ini Keraton banyak melakukan perubahan di berbagai bidang menuju kearah modernisasi. Pihak keraton sudah mulai membuka diri terhadap pengaruh kebudayaan asing. Dibidang keamanan Danuredjo VI mempelopori modernisasi prajurit keraton dan membaginya menjadi 8 Kesatuan prajurit keraton. Belanda yang mengetahui perubahan struktur dan modernisasi Prajurit keraton tidak menyetujuinya. Hal ini sempat mendapatkan reaksi keras dan juga tentangan dari Danuredjo VI. Belanda akhirnya bisa mempengaruhi Hamengkubuwono VII dan Petinggi keraton lainnya untuk membatalkan rencana modernisasi prajurit keraton. Kebijakan pun dibatalkan oleh Hamengkubuwono VII yang lebih mengutamakan pendirian pabrik gula dan usaha swasta. Hal ini meregangkan hubungan Danuredjo VI dengan Hamengkubuwono VII dan juga petinggi keraton lainnya. Danuredjo VI pun mengundurkan diri (saya tidak tahu tahun berapa tepatnya) dan akhirnya digantikan oleh Sepupu beliau RM Bambang Ryanto. Sedangkan beliau mengasingkan diri dan lebih banyak memperdalam ajaran agama islam. Beliau lebih dikenal sebagai Kyai Karebet. Danurejo VI juga dikenal dengan nama Kanjeng Pangeran Harya Cakraningrat. Sebagaimana pendahulunya, beliau juga memiliki karya tulis. Antara lain Kempalan Kitab-Kitab Islam dan Serat Betaljemur Adammakna. Beliau memiliki seorang cucu yang sangat disayangi yang bernama Bendara Raden Mas Kudiarmaji. Ketika dewasa cucu beliau ini mendapat gelar Bendoro Pangeran Haryo Suryomentaram. Kelak sang cucu muncul menjadi tokoh tasawuf Jawa, menanggalkan gelar kepangeranan dan menjalani hidup sebagai Ki Ageng Suryomentaram.

 Kanjeng Raden Adipati Danurejo VI

( Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro II/ Pangeran Haryo Cakraningrat)


Lahir : ?

Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta ke - 6 : 17 Maret 1900 - 21 Oktober 1911 M

Orang Tua : ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro I / Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro I, ♀ Bendoro Raden Ayu Gusti Maduretno.

Saudara : ♂ Kanjeng Raden Adipati Haryo Danurejo V.

Istri : ♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger, ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat).

Anak : ♀ Raden Ayu Hadinegoro, ♀ Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo, ♂ Kanjeng Raden Adipati Danurejo VIII / Subari Wiro Haryodirgo Danurejo VI.

Wafat : ?

Makam : kompleks makam Cendonosari, Jl. Garuda No.429, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198.


Keterangan : 


Danuredjo VI naik tahta menggantikan Danuredjo V pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII sekitar tahun 1877. Danuredjo VI adalah adik dari Danuredjo V (Maaf saya tidak mendapatkan nama aslinya).Pada masa ini Keraton banyak melakukan perubahan di berbagai bidang menuju kearah modernisasi. Pihak keraton sudah mulai membuka diri terhadap pengaruh kebudayaan asing. Dibidang keamanan Danuredjo VI mempelopori modernisasi prajurit keraton dan membaginya menjadi 8 Kesatuan prajurit keraton.

Belanda yang mengetahui perubahan struktur dan modernisasi Prajurit keraton tidak menyetujuinya. Hal ini sempat mendapatkan reaksi keras dan juga tentangan dari Danuredjo VI. Belanda akhirnya bisa mempengaruhi Hamengkubuwono VII dan Petinggi keraton lainnya untuk membatalkan rencana modernisasi prajurit keraton. Kebijakan pun dibatalkan oleh Hamengkubuwono VII yang lebih mengutamakan pendirian pabrik gula dan usaha swasta. Hal ini meregangkan hubungan Danuredjo VI dengan Hamengkubuwono VII dan juga petinggi keraton lainnya. Danuredjo VI pun mengundurkan diri (saya tidak tahu tahun berapa tepatnya) dan akhirnya digantikan oleh Sepupu beliau RM Bambang Ryanto. Sedangkan beliau mengasingkan diri dan lebih banyak memperdalam ajaran agama islam. Beliau lebih dikenal sebagai Kyai Karebet.


Danurejo VI juga dikenal dengan nama Kanjeng Pangeran Harya Cakraningrat. Sebagaimana pendahulunya, beliau juga memiliki karya tulis. Antara lain Kempalan Kitab-Kitab Islam dan Serat Betaljemur Adammakna.

 

Beliau memiliki seorang cucu yang sangat disayangi yang bernama Bendara Raden Mas Kudiarmaji. Ketika dewasa cucu beliau ini mendapat gelar Bendoro Pangeran Haryo Suryomentaram. Kelak sang cucu muncul menjadi tokoh tasawuf Jawa, menanggalkan gelar kepangeranan dan menjalani hidup sebagai Ki Ageng Suryomentaram.

Oleh : Naila Syafira



No comments:

Post a Comment