20 December 2019

Bappeda Kota Magelang

Kota Magelang Jadi Pusat Pengembangan “Purwomanggung”


MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Pendopo Pengabdian komplek Rumah Dinas Walikota Magelang, Rabu (20/3/2019).
Musrenbang yang merupakan tahapan penyusunan RKPD tahun 2020 ini dibuka langsung oleh Walikota Magelang Sigit Widyonindito. Hadir Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Tengah Rachman Djamal, pimpinan OPD, DPRD, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kota Magelang.
Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno, menerangkan RKPD 2020 merupakan bagian kecil mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang. Salah satu pembahasan RKPD Kota Magelang adalah merespon RKPD Provinsi Jawa Tengah terkait pengembangan kawasan Purwomanggung meliputi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung.”Arah kawasan Purwomanggung pada pertanian, pariwisata, dan sektor lain. Untuk Kota Magelang, sebagai pusat pengembangan wilayah, yang kami kontribusikan adalah pariwisata karena untuk pertanian lahannya kecil,” jelas Joko.
Namun demikian, Pemkot Magelang akan mengembangkan prinsip urban farming yakni pola pertanian pada lahan sempit tapi menghasilkan nilai ekonomis besar. Selain itu, tahun 2020 pihaknya akan menyewa lahan di dataran tinggi di Kabupaten Magelang untuk pengembangan bunga anggrek.”Anggrek jika dibudidayakan sebagai karya kreatif akan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, perajin ataupun pengusaha jasa taman. Ini bentuk kepedulian Pemkot Magelang untuk menghidupkan pertanian anggrek,” papar Joko.
Pembahasan RKPD lainnya adalah terkait kebijakan pusat, tentang reaktifasi jalur kereta api Semarang-Ambawara-Yogyakarta serta pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta. Adanya kebijakan ini diprediksikan ke depan Kecamatan Magelang selatan akan mengalami pertumbuhan cukup pesat.”Di Magelang Selatan akan ada exit tol, stasiun kereta api, kemudian dari sisi tata ruang kami antisipasi yang jadinya industri di Jalan Soekarno-Hatta dirubah menjadi perdagangan jasa. Butuh koordinasi lintas sektoral dalam pembahasan tata ruang ini,” papar Joko.
Perwakilan Kepala Bappeda Pemprov Jawa Tengah Rachman Jamal, menambahkan sebagai upaya mengembangan keserasian pembangunan antar-wilayah, Pemprov Jateng menetapkan wilayah pengembangan baru diantaranya Purwomanggung, Kedungsepur, Banglor, Bregasmalang, dan Barlingmascakeb.
Kota Magelang menjadi salah satu bagian pengembangan Purwomanggung, dengan segala dampak pengembangan beberapa pembangunan antara lain Bandara Kulonprogo, serta KSPN Candi Borobudur, reaktifasi kereta api, pengembangan angkutan massal berbasis jalan koridor Magelang-Purworejo, terminal tipe B, aksesbilitas Borobudur-Dieng dan pembangunan lainnya.”Sektor unggulan yang bisa dikembangkan di Purwomanggung, antara lain pertanian, pariwisata, pertambangan, perkebunan, industri dan perikanan, ditunjang dengan peternakan dan perkebunan yang diarahkan untuk pencapaian indikator pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 persen,” ulas Rachman.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito, sangat menyambut baik dan menangkap peluang dengan pengembangan sejumlah pembangunan di wilayah Purwomanggung, mulai dari pembangunan Bandara Kulonprogo, jalan tol, KSPN Candi Borobudur hingga reaktifasi kereta api.”Kemajuan Bandara Kulonprogo, tol, kereta api, ini saya tangkap Kota Magelang menjadi Kota Satelit. Saya semua ajak semua komponen untuk berfikir menangkap peluang itu, tidak lain dalam rangka memajukan kota dan mensejahterakan masyarakat,” tandas Sigit.
Sumber :
 https://jatengprov.go.id/beritadaerah/kota-magelang-jadi-pusat-pengembangan-purwomanggung/
Share on FacebookTweet about this on TwitterPin on PinterestShare on LinkedIn

No comments:

Post a Comment