27 December 2023

All England 1973 menjadi salah satu momen besar kejayaan tunggal putra dan ganda putra Indonesia.Di All England 1973 ini Rudy Hartono,Christian Hadinata dan Tjun Tjun menunjukkan kepiawaian mereka. Christian Hadinata dan Tjun Tjun tampil memukau bukan hanya di ganda putra tapi juga di tunggal putra.Tjun Tjun yang tampil di tunggal putra dan ganda putra menunjukkan dirinya bukan sosok "numpang lewat" di tunggal putra.Tjun Tjun tampil prima hingga lolos ke Semifinal.Sayang di Semifinal dirinya takluk dari rekan senegaranya Rudy Hartono 15-7 dan 15-1.Di ganda putra Tjun Tjun yang berduet dengan Johan Wahyudi lolos ke Final namun akhirnya takluk dari rekannya yang juga Juara Bertahan Christian Hadinata/Ade Chandra Christian Hadinata juga menunjukkan kemampuannya yang hebat di tunggal dan ganda putra.Di Semifinal Tunggal Putra Chrustian Hadinata sukses menaklukkan legenda Denmark yang juga Runner Up 1972 Svend Pri lewat rubber set 15-7,6-15 dan 15-13.Sayang di Final Christian Hadinata harus mengakui keunggulan rejan senegaranya yang juga Juara Bertahan Rudy Hartono straight set 6-15 dan 2-15. Di nomor Ganda Putra Christian Hadinata yang berduet dengan Ade Chandra sukses mempertahankan gelar Juara yang sebelumnya mereka raih pada 1972.Di Final Ganda Putra Christian Hadinata/Ade Chandra sukses menjadi Juara setelah menaklukkan rekan senegaranya Tjun Tjun/Johan Wahyudi 15-1 dan 15-7. Sebuah sukses yang membuktikan betapa Christian Hadinata dan Tjun Tjun bukan hanya mampu berprestasi di Ganda Putra tapi juga sukses di Tunggal Putra.Kesuksesan ini membuktikan bahwa mereka selain punya skill yang mumpuni juga memiliki fisik yang prima. Tidak mudah tampil konsisten dan prima dengan bermain rangkap dalam satu turnamen apalagi dengan sistem skor lama di bulutangkis dengan model poin melalui pindah bola yang sangat menguras tenaga dan konsentrasi. Semoga ini menjadi teladan dan contoh bagi para pebulutangkis Indonesia saat ini di tengah "pudarnya" prestasi Bulutangkis Indonesia.Semoga 2024 nanti menjadi momen "Kebangkitan" Bulutangkis indonesia.

 All England 1973 menjadi salah satu momen besar kejayaan tunggal putra dan ganda putra Indonesia.Di All England 1973 ini Rudy Hartono,Christian Hadinata dan Tjun Tjun menunjukkan kepiawaian mereka.


Christian Hadinata dan Tjun Tjun tampil memukau bukan hanya di ganda putra tapi juga di tunggal putra.Tjun Tjun yang tampil di tunggal putra dan ganda putra menunjukkan dirinya bukan sosok "numpang lewat" di tunggal putra.Tjun Tjun tampil prima hingga lolos ke Semifinal.Sayang di Semifinal dirinya takluk dari rekan senegaranya Rudy Hartono 15-7 dan 15-1.Di ganda putra Tjun Tjun yang berduet dengan Johan Wahyudi lolos ke Final namun akhirnya takluk dari rekannya yang juga Juara Bertahan Christian Hadinata/Ade Chandra


Christian Hadinata juga menunjukkan kemampuannya yang hebat di tunggal dan ganda putra.Di Semifinal Tunggal Putra Chrustian Hadinata sukses menaklukkan legenda Denmark yang juga Runner Up 1972 Svend Pri lewat rubber set 15-7,6-15 dan 15-13.Sayang di Final Christian Hadinata harus mengakui keunggulan rejan senegaranya yang juga Juara Bertahan Rudy Hartono straight set 6-15 dan 2-15.


Di nomor Ganda Putra Christian Hadinata yang berduet dengan Ade Chandra sukses mempertahankan gelar Juara yang sebelumnya mereka raih pada 1972.Di Final Ganda Putra Christian Hadinata/Ade Chandra sukses menjadi Juara setelah menaklukkan rekan senegaranya Tjun Tjun/Johan Wahyudi 15-1 dan 15-7.


Sebuah sukses yang membuktikan betapa Christian Hadinata dan Tjun Tjun bukan hanya mampu berprestasi di Ganda Putra tapi juga sukses di Tunggal Putra.Kesuksesan ini membuktikan bahwa mereka selain punya skill yang mumpuni juga memiliki fisik yang prima.


Tidak mudah tampil konsisten dan prima dengan bermain rangkap dalam satu turnamen apalagi dengan sistem skor lama di bulutangkis dengan model poin melalui pindah bola yang sangat menguras tenaga dan konsentrasi.





Semoga ini menjadi teladan dan contoh bagi para pebulutangkis Indonesia saat ini di tengah "pudarnya" prestasi Bulutangkis Indonesia.Semoga 2024 nanti menjadi momen "Kebangkitan" Bulutangkis indonesia.

No comments:

Post a Comment