28 October 2019

Tentang Sejarah Magelang - H.V. MARESCH : Percetakan Perekam Keabadian Kota Praja (3)

H.V. MARESCH : Percetakan Perekam Keabadian Kota Praja (3)
Sang pendiri perusahaan, Tuan Maresch, pernah tercatat mengikuti club berburu bernama Magelangsche Jachtclub D.O.G. Pernah pada suatu ketika dihari rabu tanggal 1 Januari 1934, anggota club ini sedang mengadakan perburuan babi hutan (celeng) di Temanggung. Pada hari itu, kebetulan 3 orang anggota klub yang terdiri dari Tuan Maresch, Korinth dan Robijn mendapat laporan dari warga desa bahwa dikampung mereka terjadi serangan kepada hewan - hewan ternak seperti sapi dan anjing oleh seekor macan kumbang.
Tuan Maresch dan rekan - rekannya kemudian mengorganisir perburuan macan kumbang ini bersama sekitar 20 orang warga setempat. Setelah melecak hewan buas ini selama beberapa saat, sang macan kumbang berhasil ditembak mati di kawasan perusahaan Kopi Rowoseneng, kira - kira terletak sekitar 24 km dari Magelang. Keberhasilan Tuan Maresch dan rekan - rekannya ini disambut hangat oleh administratur perusahaan kopi, Tuan Hinsen. Mereka tiba di Magelang sekitar pukul 7 pagi dengan hasil buruan macan kumbang yang sudah mati dengan panjang 2 m. Warga desa pun merasa sangat tertolong dengan terbunuhnya si macan kumbang ini.
H.V. Maresch meninggal secara mendadak pada 22 Mei 1935 dihari selasa dalam usia 81 tahun. Setelah makan siang, Tuan Marsech merasa tidak enak badan dan dibaringkan oleh anaknya sekitar pukul 13.00. Tak lama kemudian, Ia meninggal dunia dipangkuan sang anak. H.V Maresch yang cukup ternama dan dihormati di Magelang ini dimakamkan rabu sore pukul 16.00 keesokan harinya. Tuan Maresch yang sudah tinggal di Hindia - Belanda selama 60 tahun ini setidaknya hanya pernah tiga kali pulang ke Belanda. Pada tahun itu juga kepemimpinan Percetakan N.V. Stoomdrukkerij H.V. Maresch berpindah tangan kepada putranya, K. Maresch.
Selama masa pendudukan Jepang di Magelang antara tahun 1942 -1945 masih belum diketahui apakah percetakan ini masih berfungsi atau tidak. Kemungkinan besar, keluarga Marsech ikut di internir bersama orang - orang Eropa lain di kamp - kamp interniran tersebar di Magelang.
Namun yang jelas, memasuki masa perang kemerdekaan, Gedung Percetakan H.V Maresch pernah dibakar oleh para tentara pelajar Magelang pada bulan Desember tahun 1948. Dokumentasi sisa bangunan percetakan H.V Maresch bisa terlihat dalam foto tentara Belanda yang memasuki Kota Magelang pada parade bulan Januari 1949. Tentara – tentara ini berparade melewati Groote weg Noord Pontjol dan melintasi bangunan – bangunan rusak disepanjang jalan kawasan Poncol.
Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia, bekas gedung percetakan H.V Maresch pernah berubah menjadi gedung surat kabar Kedaulatan Rakyat. Setelah sempat kosong beberapa saat, gedung ini mulai direnovasi dan bersolek lagi. Semoga bangunan bersejarah ini bisa tetap lestari.
Demikianlah rekam jejak perusahaan percetakan yang berjasa dalam pendokumentasian Magelang pada masa lalu. Tanpa H.V. Maresch, Magelang tidak akan banyak memiliki lembaran – lembaran gambar yang menjadi cerita Nostalgia para warganya. Berkat H.V Maresch ini pulalah nama Magelang bisa berdiaspora seantero dunia berkat kartu pos – kartu posnya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam kepenulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat.
- Chandra Gusta W -
Sumber :
- De Indische courant. yang terbit pada 24 Mei 1935
- Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië terbit pada 21 Januari 1919
- De Indische courant terbit pada 28 April 1934
- Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië terbit pada 02 Mei 1934
Komentar
  • Sastro Wardoyo Di depan nya persis SD Kristen 2 ......
    Gedung KR Kita sebut nya .....
    2
  • Laiqa Zulfa Sebelah CPM soalnya kl sekolah angkot turun situ
  • Tulis komentar...




    No comments:

    Post a Comment