24 October 2019

Tentang Sejarah Magelang - H.V. MARESCH : Percetakan Perekam Keabadian Kota Praja (1)

H.V. MARESCH : Percetakan Perekam Keabadian Kota Praja (1)
Tanah Hindia Timur yang terberkahi dengan kemolekan alam dan lokasi – lokasi yang memikat adalah tempat favorit bagi mereka pecinta fotografi dan eksotisme timur jauh. Masa – masa setelah dicabutnya cultuurstelsel adalah masa penuh investasi bagi pengusaha- pengusaha swasta dimana pembangunan sedang pesat - pesatnya berkembang di Hindia Belanda.
Tidak banyak dokumentasi perkembangan kota yang terekam secara detail dan tersebar luas di Indonesia. Hanya kota – kota besar yang sudah berkembang layaknya Batavia, Semarang, Bandung dan Surabaya yang mempunyai perusahaan – perusahaan percetakan yang bisa merekam gerak laju perkembangan kota – kota tersebut.
Beruntunglah Magelang mempunyai sebuah perusahaan percetakan yang banyak mendokumentasikan perkembangan kota pada masa silam. Puluhan foto dokumentasi nostalgia kota praja Magelang pada masa kolonial terabadikan dalam lembaran – lembaran kenangan berkat sebuah perusahaan percetakan asing. Perusahaan itu bernama H.V. Maresch & Co.
Bernama resmi N.V. Stoomdrukkerij H.V. Maresch, percetakan ini didirikan Heinrich Vinzens Maresch yang lahir pada tanggal 21 April 1854 di Austria. Kiprahnya di Hindia -Belanda dimulai ketika usianya 23 tahun. Maresch muda pergi ke kota Venlo pada 12 Maret 1877 untuk mendaftar sebagai tentara di Hindia - Belanda. Selanjutnya, Ia tiba di Batavia pada 19 Mei pada tahun yang sama.
Tuan Maresch kemudian mengabdi di dinas ketentaraan Hindia - Belanda selama enam belas tahun dan pensiun dengan pangkat terakhir sersan di Semarang pada 2 April 1893. Pada tahun pensiunnya itulah, ia juga mendirikan N.V. Stoomdrukkerij H.V Maresch, yang dipimpinnya hingga 1918. Pada Juli 1911 Tuan J. M. Grenzenberg diangkat sebagai wakil direktur.
Percetakan N.V Maresch sendiri tereletak dikawsan bisnis warga Eropa di Groote weg Noord Poncol, bersebelahan dengan Hotel Montagne. Sebagai mana yang kita tahu, kawasan Poncol sendiri pada jaman kolonial dulu sudah terkenal sebagai kawasan elite para pebisnis. Kawasan ini dipenuhi dengan hotel - hotel, toko, rumah – rumah elite dan tangsi militer.
Magelang yang notabene adalah ibu kota Karesidenan Kedu sangat diuntungkan karena dibukanya perusahaan percetakan H.V. Maresch ini. Bagaimankah kiprah percetakan milik Maresch ini?
tunggu kelanjutanya.
Bersambung..
- Chandra Gusta W -
Sumber :
- De Indische courant. yang terbit pada 24 Mei 1935
- De Indische mercuur; orgaan gewijd aan den uitvoerhandel, jrg 34, 1911, no 38. Terbit pada 19 September 1911
Muhammad Nafi d

No comments:

Post a Comment