23 March 2010

Tentang Sejarah Magelang - RIWAYAT PENDIRIAN MONUMEN PATUNG JENDERAL SUDIRMAN DI AKADEMI MILITER

Oleh : Bagus Priyana

MAGELANG TEMPO DOELOE:
RIWAYAT PENDIRIAN MONUMEN PATUNG JENDERAL SUDIRMAN DI AKADEMI MILITER (3)
PELAKSANA
Pekerjaan pembuatan monumen ini dipercayakan kepada Biro AIS (Arsitek Insinyur Seniman) yang dipimpin oleh Drs. Saptoto dari Jogjakarta. Saptoto adalah seorang seniman senior yang sudah banyak mengerjakan berbagai monumen di banyak tempat, seperti Monumen Pancasila Sakti, Palagan Ambarawa, dll. Selain itu, Saptoto adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Seni Rupa ASRI Jogjakarta.
Berdasarkan kenyataan ini maka pelaksanaan pembangunan Monumen Patung Pangsar Jenderal Sudirman di AKABRI Bagian Darat dipercayakan kepadanya.
Sesuai dengan perjanjian kerja, proyek ini mulai dikerjakan pada 18 Oktober 1978 sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborongan No. 758/AK-LOG/X/1978 dan No. 759/AK-LOG/X/1978.
TAHAPAN PEMBUATAN PATUNG
Patung ini berukuran 1,5 kali ukuran sebenarnya. Tinggi patung kuda dari kali sampai kepala kuda sekitar 3 meter. Panjang kuda sekitar 2,4 meter.
Tinggi patung keseluruhan dari kepala Jenderal Sudirman sampai ke kaki kuda sekitar 3,6 meter. Bahan patung terbuat dari perunggu dengan ketebalan rata-rata sekitar 1 cm dengan berat keseluruhan sekitar 3,5 ton.
Cara pembuatan patung perunggu melalui 3 tahapan pokok, yakni:
- pembuatan model
- pembuatan cetakan
- pembakaran dan pengecoran
Untuk pembuatan model menggunakan bahan yang lunak untuk memungkinkan memperoleh bentuk yang sama dengan patung perunggu yang dikehendaki. Jadi model ini merupakan cetakan utamanya.
Model patung Jenderal Sudirman ini menggunakan bahan dari gips yang pengerjaannya memakan waktu selama 3 bulan (Oktober-Desember 1978). Karena model sedemikian pentingnya dan menjadi dasar dari pembuatan patung maka dikerjakan dengan penuh kesabaran, kesungguhan, ketelitian dan lainnya.
Model patung ini tidak serta merta jadi, butuh proses panjang sesudah mendapatkan koreksi-koreksi intensif dari KAS TNI AD, Dan Jen AKABRI, Kapusjarah ABRI, Ibu Sudirman, Kadis Semtak dan Drs. Saptoto sendiri. Pengecekan pembentukan patung oleh Lakgiat sebanyak 6 kali.
Untuk proses pencetakan dengan lilin memakan waktu selama 1,5 bulan (Januari-pertengahan Februari 1979) dengan pengecekan oleh Dalgiat dan Lakgiat sebanyak 2 kali dan oleh Gubernur AKABRI Bagian Darat dan Ibu Sudirman sebanyak 1 kali.
Sedangkan untuk pencetakan dengan perunggu memakan waktu selama 2,5 bulan dari pertengahan Februari-akhir April 1979 dengan pengecekan dari Dalgiat dan Lakgiat sebanyak 3 kali dan dari Gubernur AKABRI Bagian Darat dan Ibu Sudirman sebanyak 2 kali.
(Bersambung)


Sumber : Bagus Priyana

No comments:

Post a Comment