23 March 2010

Tentang Sejarah Magelang - RIWAYAT PENDIRIAN MONUMEN PATUNG JENDERAL SUDIRMAN DI AKADEMI MILITER


Oleh : Bagus Priyana
MAGELANG TEMPO DOELOE:
RIWAYAT PENDIRIAN MONUMEN PATUNG JENDERAL SUDIRMAN DI AKADEMI MILITER (1)
Jika kita melewati atau berkunjung di Akademi Militer Magelang, pastilah akan melihat sebuah monumen berwujud patung Jenderal Sudirman di depan markas komando pencetak taruna tersebut. Monumen dengan pose sang Jenderal Sudirman sedang menunggang kuda ini begitu menarik dengan latar belakang Gunung Tidar.
Tentu sebuah hal yang lumrah mengingat beliau adalah panglima perang republik ini dan bapak TNI. Terlebih beliau menjadi peletak dasar perang gerilya saat melawan Belanda. Walaupun sakit, sang panglima tetap memimpin perang dengan jalan di tandu. Tidak hanya itu, berbagai medan pertempuran di berbagai tempat sudah dilalui, seperti halnya pertempuran di Ambarawa.
Lalu seperti apa riwayat pendirian monumen sang jenderal tersebut?
Keinginan untuk memonumenkan Jenderal Sudirman dalam bentuk yang memadai sudah lama ada. Tetapi sampai sekian lama belum pernah terlaksana. Sudah banyak patung sang jenderal dibangun di lembaga ini, tetapi semuanya belum memuaskan.
Ukurannya kecil dan berbentuk patung dada. Dari banyaknya patung yang sudah dibuat itu, rupanya dapat dimengerti bahwa sebenarnya keinginan untuk mewujudkan Jenderal Sudirman dalam suatu perwujudan yang representatif belum pernah padam.
Oleh karena itu, atas prakarsa KAS TNI AD direncanakan mendirikan monumen patung Panglima Besar Jenderal Sudirman yang representatif di Kesatrian AKABRI Bagian Darat di Magelang (nama dahulu sebelum Akmil).
Prakarsa ini diajukan oleh KAS (Kepala Staf) TNI AD Jenderal Widodo kepada Menhankam/Pangab M. Jusuf pada waktu beliau mengadakan kunjungan ke AKABRI Bagian Darat pada 13 Mei 1978. Menanggapi hal ini, Menhankam merestui prakarsa tersebut karena dengan adanya monumen tersebut akan menjadi visualisasi sarana pewarisan nilai-nilai juang dan semangat kepahlawanan Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Maka dimulailah rencana pembangunan monumen tersebut yang menggambarkan sang jenderal sedang menunggang kuda sewaktu beliau sedang mengadakan inspeksi pasukan di Aloon-aloon Utara Jogjakarta pada tahun 1948.
(Bersambung)
  • Sumber : Bagus Priyana

No comments:

Post a Comment