21 September 2022

Sejarah Magelang - Walraven-2 Burung Besi Pertama Hindia Belanda Hasil Pesanan Peranakan Magelang

 WALRAVEN-2, BURUNG BESI PERTAMA HINDIA BELANDA; HASIL PESANAN PERANAKAN MAGELANG 

Oleh : Chandra Gusta Wisnuwardhana


Walraven-2 adalah nama pesawat buatan Laurents Welraven, seorang tukang desain teknik dari Militaire Luchtvaart-Koninklijke Nederlandsche-Indische Leger (Angkatan Udara Militer Kerajaan - Hindia Belanda) dan Kapten MP Pattist atas pesanan seorang taipan pengusaha penjaggalan hewan terkenal "NV. Merbaboe" bernama Khouw Ke Hien.


Syahdan, pada 1934, Khouw Ke Hien yang memiliki banyak cabang penjagalan di berbagai kota seperti Bandung, Sukabumi, Jogja dan Magelang membutuhkan sebuah moda transportasi yang dapat memenuhi kebutuhannya yang memiliki mobilitas tinggi. Menurutnya, kendaraan darat sudah tidak efisien untuk usahanya yang sedang berkembang dan tersebar di seluruh Jawa. Maka dari itu, ia pun kemudian memesan sebuah pesawat terbang dengan spesifikasi khusus seperti mampu menempuh jarak jauh, bisa membawa kargo barang seberat 130 kg beserta 2 orang penumpang dan memiliki mesin ganda.


Tidak butuh waktu lama, pada akhir 1934 prototipe Walraven-2 sudah rampung dan pada awal Januari 1935 sudah uji terbang perdana oleh pilot udara berkebangsaan Belanda, Kapten Penerbang C. Terluin. Pesawat dengan nomor registrasi penerbangan PK-KKH ini kemudian dinyatakan laik terbang dan Khouw Ke Hien , menjadi Peranakan Hindia Belanda pertama yang mendapatkan lisensi diploma pilot dari Departemen Penerbangan Hindia Belanda.


Khow yang sangat terobsesi dengan dunia penerbangan kemudian mengadakan perjalanan udara selama 20 hari dengan Walraven-2 pada September 1935 dan mendarat dengan selamat di Schipol, Amsterdam. Melihat ketangguhan Welraven-2, Direktur Maskapai Penerbangan Belanda (KLM) pun tertarik untuk menggunakan Walraven sebagai armada taksi udaranya. Namun sayang, hal ini urung terwujud karena Khouw meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pesawat pada 1938.


Khouw Ke Hien, lahir di Muntilan pada 1907. Ia menamatkan sekolah dasarnya di ELS Magelang dan melanjutkan jenjang SMP nya di MULO Djocja. Setelah lulus, ia meneruskan usaha sang ayah, Khouw Kiem Goan, yang sudah merintis usaha bisnis jagal hewan di Muntilan.




No comments:

Post a Comment