22 September 2022

SAWUNG JABO



SAWUNG JABO


Oleh : Jumaldi Alfi


Sekitar awal 90an, tepatnya semasa tahun pertama aku tiba di Jogja untuk sekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa, aku mendengar dan mengenal nama Sawung Jabo dan Sirkus Barrock. Kawan satu kostku, yang kebanyakan anak-anak SMM (Sekolah Menengah Musik) saat itu sedang berlatih memainkan lagu-lagu Sirkus Barrock untuk sebuah pementasan. Oni Andeng dan Wawan Dimawan Krisnowo Adji, dua kakak beradik, pentolan grup Sa’unine kalau tak salah yang jadi penggiatnya. Aku (mungkin) satu-satunya anak Seni Rupa yang runtang-runtung mengikuti mereka latihan. Aku tak ikut berlatih, aku tak bisa memainkan satupun alat musik, aku bergabung dengan mereka hanya sebagai penggembira dan tukang mengilongi udud serta ransum mereka saat latihan.


Sebenarnya lagu-lagu Barrock tak masuk seleraku, yang saat itu sedang terpukau dengan musik beraliran cepat-Speed Metal, namun ada satu lagu Barrock yang liriknya begitu melekat dan serasa menjadi perwakilan diri. Judul lagunya: Mengejar Bayangan Menangkap Angin . 


Lagu itu, entah mengapa ketika pertama kali kudengar seolah -olah ditujukan untukku, anak rantau yang kesepian. 


Setiap mendengar lagu itu, kenangan pertama kali menginjak kaki di Jogja, kala menjadi remaja bingung yang merasa kesepian ditanah asing menyergapku. Termasuk ketika lagu itu dikumandangkan pada konser Barrock tempo hari. Sambil menatap cak Jabo melantunkan lagu itu dengan penuh penghayatan, aku larut diseret masa silam. 


Mengejar Bayangan Menangkap Angin


Jalan sendiri terasa asing

Malam hari dingin dan sepi

Mengejar Bayangan Menangkap Angin

Hidup goyang diterjang bingung

Banyak sudah yang aku singkirkan

Masih saja belum terbebas

Lari di atas pecahan nasib

Jiwa terluka tertikam bencana

Aku bosan mendengar

Omongan sendiri

Aku muak menipu diriku sendiri

Pura-pura mengerti yang aku tak tahu

Hanya karena takut dianggap bodoh

Bukan mengeluh bukan menyerah

Bukan begini bukan begitu

Bukan juga mencari alasan

Bukan pula menyalahkan hidup

Apalagi aku tak tahu

Aku yakin kau pun tak tahu

Sesuatu terus menghimpit

Menjeratku menghalangi pandanganku.


Cak Jabo, sehat selalu

ACP



No comments:

Post a Comment