01 May 2019

Tentang Sejarah Magelang - MENIKMATI MALAM PASAR MALAM AMAL

Oleh : Bagus Priyana
MAGELANG TEMPO DOELOE:
MENIKMATI MALAM PASAR MALAM AMAL (1)
Aloon-aloon menjadi tempat paling strategis untuk 'adol gegawe' alias mengadakan acara. Letaknya yang strategis membuat masyarakat mudah mengaksesnya dari penjuru manapun. Sejak jaman Belanda hingga kini, lapangan luas di tengah kota simbol tata ruang tradisional Jawa ini menjadi rujukan untuk mencari hiburan. Salah satu acara tersebut adalah Pasar Malam atau populer masyarakat menyebutnya dengan Pasar Malem.
Pasar malam memang paling asyik jika dinikmati di malam hari. Keasyikannya membuat para pengunjung antusias melewati malam demi malam. Bukan sekadar sebagai hiburan semata, tetapi bisa juga diadakan untuk menggalang dana amal.
Sebagaimana yang dilakukan beberapa organisasi yang bekerjasama sama dengan pemerintah daerah. Organisasi tersebut adalah:
- PERSIT (Persaudaraan Istri Tentara)
- OPR (Organisasi Penjagaan Rakyat)
- PMI (Palang Merah Indonesia)
- Perkumpulan RECLASERING Kedu
Tak main-main, susunan panitia Pasar Malem Amal pun cukup bergengsi, yakni:
- Pelindung: Residen Kedu, M. Sukarji Mangunkusumo
- Penasehat: 
1. Bupati Magelang, M. Ng. Arwoko
2. Komandan Militer Kota Magelang, Kapten Wijoyo
3. Walikota Magelang, R. Mukahar Ronohadiwidjojo
4. Kepala Inspeksi Keuangan Magelang, R. Subroto Prawirodirjan
- Ketua: R. Sudirman Danuwilogo, Wakil Walikota Magelang, Ketua Perkumpulan RECLASERING Kedu
- Bendahara: Ny. Sujono, Ketua Persit Magelang
Acara Pasar Malem Amal ini akan dilaksanakan pada 12 Agustus hingga 10 September 1955 sebagai rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 10. Menurut ketua Panitia Sudirman Danuwilogo bahwa pasar malem kali berbeda dari pelaksanaan acara serupa sebelumnya. Bahkan untuk menyiapkan acara ini, panitia harus mencari sponsor ke berbagai kota diantaranya ke Pekalongan, Semarang dan Yogyakarta. Tetapi sayangnya usaha ini tidak berhasil. Namun berkat keuletan panitia, berhasil dikumpulkan bantuan dari berbagai sponsor, baik dari perorangan maupun perusahaan yang justru berasal dari Magelang sendiri.
Residen Kedu, Sukarji Mangunkusumo mengatakan bahwa acara pasar malem 1955 ini bisa terlaksana berkat kerja sama dan gotong royong masyarakat Magelang. Sukarji Mangunkusumo menegaskan bahwa perayaan peringatan "dasa Warsa" kemerdekaan ini berwujud pameran pembangunan negara.
Yang membuat 'trenyuh' adalah pernyataan dari Ny. Sujono (Ketua Persaudaraan Istri Tentara, istri dari almarhum dokter Sujono yang kelak namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit tentara). Beliau mengatakan bahwa sebagai istri tentara yang sering ditinggal oleh suami yang bertugas, seringkali merasa sepi. Maka dari itu, kegiatan Pasar Malem Amal ini dapat digunakan sebagai sarana aktivitas anggotanya dan sebagai sarana penggalangan dana amal.
(Bersambung)
Komentar
  • Panca Laksana Reclasering itu apa om Bagus Priyana ?
    • Bagus Priyana Panca Laksana semacam organisasi kemanusiaan khususnya HAM,
      1
    • Panca Laksana suwun om Bagus Priyana atas pencerahannya...🙏
    • Paulus Santosa Maaf sedikit nambah. Reclasering khususnya untuk rehabilitasi sosial bekas kriminal habis keluar dari penjara atau untuk rehabilitasi sosial anak anak "nakal" atau rehabilitasi pecandu narkoba. Seingat saya di jaman Belanda panti asuhan Papa Van de SteLihat Lainnya
      1
    • Bagus Priyana Paulus Santosa maturnuwun sanget informasi tambahan nya. Utk Persit, OPR, sbg organisasi penyelenggara acara pasar malam tsb. Sedangkan sponsor berasal dari donasi dari perseorangan dan perusahaan-perusahaan.
      2
    Tulis balasan...

  • Amat Sukandar Sampai tahun 60an, pasar malam amal di alun alun Magelang masih ada.
Tulis komentar...

· 

No comments:

Post a Comment