11 August 2022

Sejarah Magelang - Komandan Laskar Hizbullah 1947


Tulisan tangan Alm. Muh. Sangidi Mahyudin, Komandan Laskar Hizbullah 1947.

Oleh : Sukrisnanto Suryo Putro


Aksi Militer ke II, 19 Desember 48.


Waktu itu, saya bermarkas di Loji Blabak ( Timur stasiun, sebelum masjid Sirojudin ).


Siang, kapal terbang Belanda memberondong tembakan senjata otomatis, menghujani Blabak.


Hari itu, bersamaan Belanda mendarat di Yogyakarta.


Malam hari, Belanda sudah ada di Muntilan, tetapi Blabak masih aman, hanya kita persiapan jangan sampai Blabak dibuat markas oleh Belanda.


Maka Blabak kita buat " bumi hangus " dan semua warga Tionghoa kita kumpulkan dan dibawa ke Sawangan.


( Beberapa jd korban masacre krn kesalahpahaman warga thd warga Tionghoa pd Koloni sebelum kemerdekaan RI ).


Sejumlah 160 warga Tionghoa kami pindahkan ke Sawangan.


Laskar Hizbullah meninggalkan Blabak lalu ke Muntilan Selatan dan sepanjang perjalanan kami bakar rumah rumah besar di tepi jalan untuk mengantisipasi dijadikan markas Belanda.


Diantaranya adalah kediaman pak Lurah Batikan tp sulit dibakar, padahal gedung SR Pabelan ludes.


Siang hari kami kembali ke Ngrajek dan mendengar bhw Belanda bergerak dari Muntilan ke Magelang.


Saya gerilya dg bersepeda dan menemukan Belanda telah sampai di Tangkilan.


23 Desember, malam hari, kami cek buk Blondo yg telah kami robohkan sebelum mereka masuk ke Magelang, ternyata telah diganti jembatan belly.


Hati kami panas lalu kami preteli jembatan tsb, tp sayangnya jam 0.1 malam ada patroli dg kendaraan panser dan memberondong tembakan ke kami.


Tunggang langgang, kami menyelamatkan diri ke Kalangan Dawet lalu kembali ke Ngrajek.


Bulan itu, kami aktif gerilya malam hari di Muntilan dan sekitarnya.


Pasca bumi hangus Blabak, banyak terjadi penjarahan.


2 orang warga Gondang tewas tertembak krn konangan patroli Belanda.




No comments:

Post a Comment