.... berani menjalani kehidupan, adalah sebuah konsekuensi untuk ikut membangun sebuah peradaban yang lebih bertanggung jawab ...
Showing posts with label idhul fitri. Show all posts
Showing posts with label idhul fitri. Show all posts
03 March 2013
BAKUL KUE DONAT
Dalam situs http://id.wikipedia.or, dijelaskan bahwa Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly,krim, dan custard.
Donat sama sekali berbeda dengan Bagel, mulai dari bahan adonan, teknik pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk yang hampir sama. Donat bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotong otomatis yang sekaligus membuat lubang di tengah adonan donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru.
Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti, dan adonan kental seperti adonan cake. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak-balik di dalam minyak bersuhu antara 190℃ hingga 198℃. Sedangkan donat dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalam minyak bersuhu 182℃ hingga 190℃.
Setelah matang, permukaan donat bisa dihias dengan taburan gula icing atau gula halus bercampur bubuk kayu manis, dicelup glasir berupa campuran madu dan gula, disiram coklat cair dan ditaburicoklat butir beraneka warna di atasnya. Selai, jelly atau custard yang menjadi isi donat disuntikkan dengan alat spuit.
Gerai donat dan toko roti memiliki banyak variasi bentuk donat, mulai dari donat berbentuk kuku beruang, persegi panjang yang disebut long john, gelang yang merupakan untaian beberapa bulatan kecil (Pon de ring, merek dagang Mister Donut), hingga donat berbentuk seperti tali yang berpilin (crullers). Donat berukuran sekali suap dinamakan Munchkin di Dunkin Donuts atau sebagai Timbit di restoran Tim Hortons Kanada.
Donat sangat lekat dengan kebudayaan Amerika seperti halnya hamburger. Di Amerika Utara sampai tercipta stereotip polisi patroli sebagai pemakan donat. Gerai donat sering buka sepanjang malam dan polisi sering mengunjungi gerai donat yang menyediakan donat dan kopi gratis. Homer Simpson dan Kepala Polisi Clancy Wiggum dalam film kartun The Simpsons adalah penggemar berat makan donat.
Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan pai buah (cobbler). Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[ di tahun 1809. Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun. Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.
Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut".
Di tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.
Di tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.
Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang tidak berminat. Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran
Labels:
Bencana,
Gempa,
idhul fitri,
imb,
Indonesia,
kami,
kota jasa,
kota sejuta bunga
BAKUL KUE DONAT
Dalam situs http://id.wikipedia.or, dijelaskan bahwa Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly,krim, dan custard.
Donat sama sekali berbeda dengan Bagel, mulai dari bahan adonan, teknik pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk yang hampir sama. Donat bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotong otomatis yang sekaligus membuat lubang di tengah adonan donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru.
Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti, dan adonan kental seperti adonan cake. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak-balik di dalam minyak bersuhu antara 190℃ hingga 198℃. Sedangkan donat dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalam minyak bersuhu 182℃ hingga 190℃.
Setelah matang, permukaan donat bisa dihias dengan taburan gula icing atau gula halus bercampur bubuk kayu manis, dicelup glasir berupa campuran madu dan gula, disiram coklat cair dan ditaburicoklat butir beraneka warna di atasnya. Selai, jelly atau custard yang menjadi isi donat disuntikkan dengan alat spuit.
Gerai donat dan toko roti memiliki banyak variasi bentuk donat, mulai dari donat berbentuk kuku beruang, persegi panjang yang disebut long john, gelang yang merupakan untaian beberapa bulatan kecil (Pon de ring, merek dagang Mister Donut), hingga donat berbentuk seperti tali yang berpilin (crullers). Donat berukuran sekali suap dinamakan Munchkin di Dunkin Donuts atau sebagai Timbit di restoran Tim Hortons Kanada.
Donat sangat lekat dengan kebudayaan Amerika seperti halnya hamburger. Di Amerika Utara sampai tercipta stereotip polisi patroli sebagai pemakan donat. Gerai donat sering buka sepanjang malam dan polisi sering mengunjungi gerai donat yang menyediakan donat dan kopi gratis. Homer Simpson dan Kepala Polisi Clancy Wiggum dalam film kartun The Simpsons adalah penggemar berat makan donat.
Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan pai buah (cobbler). Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[ di tahun 1809. Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun. Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.
Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut".
Di tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.
Di tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.
Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang tidak berminat. Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran
Labels:
Bencana,
Gempa,
idhul fitri,
imb,
Indonesia,
kami,
kota jasa,
kota sejuta bunga
BAKUL KUE DONAT
Dalam situs http://id.wikipedia.or, dijelaskan bahwa Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly,krim, dan custard.
Donat sama sekali berbeda dengan Bagel, mulai dari bahan adonan, teknik pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk yang hampir sama. Donat bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotong otomatis yang sekaligus membuat lubang di tengah adonan donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru.
Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti, dan adonan kental seperti adonan cake. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak-balik di dalam minyak bersuhu antara 190℃ hingga 198℃. Sedangkan donat dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalam minyak bersuhu 182℃ hingga 190℃.
Setelah matang, permukaan donat bisa dihias dengan taburan gula icing atau gula halus bercampur bubuk kayu manis, dicelup glasir berupa campuran madu dan gula, disiram coklat cair dan ditaburicoklat butir beraneka warna di atasnya. Selai, jelly atau custard yang menjadi isi donat disuntikkan dengan alat spuit.
Gerai donat dan toko roti memiliki banyak variasi bentuk donat, mulai dari donat berbentuk kuku beruang, persegi panjang yang disebut long john, gelang yang merupakan untaian beberapa bulatan kecil (Pon de ring, merek dagang Mister Donut), hingga donat berbentuk seperti tali yang berpilin (crullers). Donat berukuran sekali suap dinamakan Munchkin di Dunkin Donuts atau sebagai Timbit di restoran Tim Hortons Kanada.
Donat sangat lekat dengan kebudayaan Amerika seperti halnya hamburger. Di Amerika Utara sampai tercipta stereotip polisi patroli sebagai pemakan donat. Gerai donat sering buka sepanjang malam dan polisi sering mengunjungi gerai donat yang menyediakan donat dan kopi gratis. Homer Simpson dan Kepala Polisi Clancy Wiggum dalam film kartun The Simpsons adalah penggemar berat makan donat.
Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan pai buah (cobbler). Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[ di tahun 1809. Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun. Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.
Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut".
Di tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.
Di tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.
Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang tidak berminat. Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran
Labels:
Bencana,
Gempa,
idhul fitri,
imb,
Indonesia,
kami,
kota jasa,
kota sejuta bunga
DANU KISWORO, AMd
JABATAN : STAF KECAMATAN MAGELANG UTARA
LAHIR : 25 JANUARI 1978
CPNS : 01 JANUARI 2010
ALAMAT : BADALAN, PONDOKREJO, TEMPEL, SLEMAN
SRI WINARTI
JABATAN : KASUBAG KEUANGAN
LAHIR : 18 AGUSTUS 1957
CPNS : 02 PEBRUARI 1980
ALAMAT : JL. MURIA NO 44, ARGA JAYA, MERTOYUDAN,
KABUPATEN MAGELANG
Labels:
apdn,
apmd,
belajar,
Bencana,
burung,
fashion week,
gangnam,
harlem shake,
hijau,
idhul fitri,
imb,
komputer
SRI WINARTI
JABATAN : KASUBAG KEUANGAN
LAHIR : 18 AGUSTUS 1957
CPNS : 02 PEBRUARI 1980
ALAMAT : JL. MURIA NO 44, ARGA JAYA, MERTOYUDAN,
KABUPATEN MAGELANG
Labels:
apdn,
apmd,
belajar,
Bencana,
burung,
fashion week,
gangnam,
harlem shake,
hijau,
idhul fitri,
imb,
komputer
SRI WINARTI
JABATAN : KASUBAG KEUANGAN
LAHIR : 18 AGUSTUS 1957
CPNS : 02 PEBRUARI 1980
ALAMAT : JL. MURIA NO 44, ARGA JAYA, MERTOYUDAN,
KABUPATEN MAGELANG
Labels:
apdn,
apmd,
belajar,
Bencana,
burung,
fashion week,
gangnam,
harlem shake,
hijau,
idhul fitri,
imb,
komputer
JOGA WAHJUDI, SH
JABATAN : KASI PEMBANGUNAN
KECAMATAN MAGELANG UTARA
LAHIR : 14 DESEMBER 1965
CPNS : 01 MARET 1999
ALAMAT : POTROBANGSAN IV NO 17, RT 06, RW V,
KOTA MAGELANG
Labels:
burung,
cacaban,
gangnam,
harlem shake,
idhul fitri,
kami,
kasih,
kota sejuta bunga,
magelang,
mahmudatun,
malioboro,
manusia
TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT MAGELANG UTARA
Camat mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Camat oleh Walikota di wilayah kecamatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Camat mempunyai fungsi :
a. Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, ketenteraman ketertiban umum dan pembangunan.
b. Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian Kecamatan.
c. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di tingkat kecamatan.
d. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya.
e. Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional di lingkup tugasnya.
Labels:
apdn,
apmd,
borobudur,
fashion week,
Gempa,
harlem shake,
hidup,
hijau,
idhul fitri,
imb,
Indonesia,
jogja,
kota sejuta bunga,
magelang,
mahmudatun,
malioboro,
manusia,
widoyoko
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MAGELANG UTARA
Tugas pokok dan fungsi dari masing-masing jabatan dalam organisasi Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang adalah sebagai berikut :
a. Camat
Camat memiliki tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Camat oleh Walikota di wilayah Kecamatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Camat mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman, ketertiban umum dan pembangunan.
2. Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian kecamatan.
3. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di tingkat kecamatan.
4. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional di lingkup tugasnya.
b. Sekretaris Kecamatan
Sekretaris Kecamatan memiliki tugas pokok membantu Camat dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan Kecamatan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris Kecamatan memiliki fungsi :
1. Pengkoordinasian bidang-bidang dalam rangka penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan serta penyusunan laporan tahunan kecamatan.
2. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat.
3. Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian kecamatan.
4. Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan kecamatan.
5. Pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan sekretariat.
c. Kepala Sub Bagian Program
Kepala Sub Bagian Program memiliki tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan kegiatan penyusunan rencana program, evaluasi program kerja dan pelaksanaannya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program memiliki fungsi :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Program.
2. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan kecamatan.
3. Pengkoordinasian penyusunan laporan kinerja kecamatan.
4. Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Program.
d. Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan urusan keuangan di lingkungan kecamatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
2. Pelaksanaan administrasi keuangan kecamatan.
3. Pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan keuangan kecamatan.
4. Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
e. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian di lingkungan dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian.
3. Pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
f. Kepala Seksi Tata Pemerintahan
Kepala Seksi Tata Pemerintahan memiliki tugas pokok membantu Camat dalam bidang tata pemerintahan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Tata Pemerintahan mempunyai fungsi :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kepada masyarakat di bidang tata pemerintahan.
3. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang tata pemerintahan.
4. Pelaksanaan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan.
g. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat memiliki tugas pokok membantu Camat dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan Masyarakat.
3. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat
4. Pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat.
h. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum memiliki tugas pokok membantu Camat dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum memiliki fungsi :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum di wilayah kecamatan.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
3. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang ketentraman dan ketertiban umum.
4. Pelaksanaan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
i. Kepala Seksi Pembangunan
Kepala Seksi Pembangunan memiliki tugas pokok membantu Camat dalam bidang pembangunan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas :
1. Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Seksi Pembangunan.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pembangunan.
3. Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang pembangunan.
4. Pelaksanaan kegiatan Seksi Pembangunan.
Labels:
akmil,
Allah,
apdn,
artis,
bali,
borobudur,
fashion week,
gadis,
gangnam,
harlem shake,
idhul fitri,
Indonesia,
software
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN MAGELANG UTARA
Penataan struktur organisasi Kecamatan di Kota Magelang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Kecamatan dan Kelurahan. Peraturan Daerah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Magelang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Kecamatan dan Kelurahan.
Struktur organisasi Kecamatan terdiri dari Camat yang dibantu oleh Sekretaris, Kepala Sub Bagian Program, Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, dan Kepala Seksi (Kasi) yaitu Kasi Tata Pemerintahan, Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum, dan Kasi Pembangunan.
Labels:
akmil,
Allah,
apmd,
Bencana,
borobudur,
bugil,
cacaban,
cewek,
cinta,
gangnam,
idhul fitri,
komputer,
kota magelang,
novi amelia
PROFIL KECAMATAN MAGELANG UTARA
Sejak 15 Januari 2007 telah dilakukan pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Magelang. Pemekaran wilayah di Kota Magelang dari 2 Kecamatan menjadi 3 Kecamatan dan dari 14 Kelurahan menjadi 17 Kelurahan. Pemekaran tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kelurahan Kramat Utara, Kramat Selatan, Tidar Utara, Tidar Selatan, Jurangombo Utara, dan Jurangombo Selatan, serta Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magelang Tengah.
Dengan adanya pembentukan Kecamatan Magelang Tengah, maka jumlah Kelurahan masing-masing Kecamatan mengalami perubahan. Jumlah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Magelang Utara setelah pemekaran ada 5 (lima) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kramat Selatan
2. Kelurahan Kramat Utara
3. Kelurahan Potrobangsan
4. Kelurahan Kedungsari
5. Kelurahan Wates
Kecamatan Magelang Utara terbagi dalam 5 Kelurahan, 47 RW dan 294 RT.
Lokasi Kantor Kecamatan Magelang Utara yang tadinya berada di Jl. A. Yani, Kota Magelang, terhitung sejak 16 Maret 2006 pindah dan menempati gedung baru di Jl. Jeruk Raya No. 20 D, Sanden, Kota Magelang, Telp.(0293) 362146.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Secang, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bandongan. Kota Magelang terletak antara 110o 12’ 30’’ - 110o 12’ 52’’ Bujur Timur dan antara 7o 26’ 18’’ – 7o 30’ 9’’ Lintang Selatan. Kota Magelang terletak di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Magelang 18,12 Km2, terdiri dari 3 Kecamatan dan 17 Kelurahan. Tiga Kecamatan tersebut adalah :
1. Kecamatan Magelang Utara
2. Kecamatan Magelang Tengah
3. Kecamatan Magelang Selatan
Secara administrasi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang
3. Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berada pada ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 6,128 Km2. Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdiri dari 5 (Lima) Kelurahan. Kelurahan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kelurahan Kramat Selatan dengan luas wilayah 1,458 Km2 atau 23,86 % luas wilayah keseluruhan, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu Kelurahan Kramat Utara sebesar 0,864 Km2 atau 14,05 % luas wilayah keseluruhan.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), curah hujan rata-rata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang pada Tahun 2009 berkisar 14,49 mm.
2.1.2. Topografi
Topografi wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa dataran tinggi dengan sudut kemiringan berkisar antara 2% - 15%. Kemiringan yang terjal pada bagian barat di sepanjang Sungai Progo dan sebelah timur di sepanjang Sungai Elo. Sedangkan pada daerah tengah merupakan daerah datar.
2.1.3. Klimatologi
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Temperatur maksimum Kecamatan Magelang Utara sebesar 29o dan minimum 20o, sedangkan temperatur rata-rata 25o. Rata-rata kelembaban Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang 88,8 %
2.1.4. Geologi
Dilihat secara geologi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersusun dari Batuan Breksi Vulkanik yang subur.
2.1.5. Hidrologi
Sumber air di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan yaitu air sungai, di wilayah Kecamatan Magelang Utara terdapat 2 (dua) sungai yaitu Sungai Progo (sebelah barat) dan Sungai Elo (sebelah timur). Sedangkan air tanah berupa air sumur dengan kedalaman antara 20–30 meter.
2.1.6. Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berdasarkan Statistik Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Bulan Maret 2011 sebesar 37.362 jiwa terdiri dari laki-laki 18.342 jiwa dan perempuan 19.020 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebesar 11.196 KK.
Penggunaan lahan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yang paling luas digunakan untuk lahan pekarangan/bangunan seluas 481,607 Ha, disusul tanah sawah 77,9218 Ha, tegalan/kebun 5,5247 Ha, dan untuk lainnya 47,7465 Ha.
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersebar di berbagai kelurahan antara lain Rumah Sakit Umum 3 buah, Rumah Sakit Jiwa 1 buah, Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 4 buah.
Dalam bidang keagamaan, kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dapat dikatakan berjalan harmonis dan saling menghormati. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya permasalahan yang timbul berlatar belakang agama.
Fasilitas peribadatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdapat 54 buah masjid, musholla 63 buah, gereja khatolik 1 buah, dan gereja Kristen 9 buah.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 24 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 buah, SMK 9 buah dan Perguruan Tinggi (PT) 5 buah.
Pada tahun 2009 di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang telah berdiri sebanyak 401 industri kecil yang menyerap sebanyak 1.270 tenaga kerja, sedangkan untuk industri sedang tercatat sebanyak 1 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 116 orang
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Fasilitas penunjang pariwisata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa Hotel Bintang dan Hotel Melati, Obyek Wisata, dan Kelompok Kesenian
PROFIL KECAMATAN MAGELANG UTARA
Sejak 15 Januari 2007 telah dilakukan pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Magelang. Pemekaran wilayah di Kota Magelang dari 2 Kecamatan menjadi 3 Kecamatan dan dari 14 Kelurahan menjadi 17 Kelurahan. Pemekaran tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kelurahan Kramat Utara, Kramat Selatan, Tidar Utara, Tidar Selatan, Jurangombo Utara, dan Jurangombo Selatan, serta Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magelang Tengah.
Dengan adanya pembentukan Kecamatan Magelang Tengah, maka jumlah Kelurahan masing-masing Kecamatan mengalami perubahan. Jumlah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Magelang Utara setelah pemekaran ada 5 (lima) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kramat Selatan
2. Kelurahan Kramat Utara
3. Kelurahan Potrobangsan
4. Kelurahan Kedungsari
5. Kelurahan Wates
Kecamatan Magelang Utara terbagi dalam 5 Kelurahan, 47 RW dan 294 RT.
Lokasi Kantor Kecamatan Magelang Utara yang tadinya berada di Jl. A. Yani, Kota Magelang, terhitung sejak 16 Maret 2006 pindah dan menempati gedung baru di Jl. Jeruk Raya No. 20 D, Sanden, Kota Magelang, Telp.(0293) 362146.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Secang, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bandongan. Kota Magelang terletak antara 110o 12’ 30’’ - 110o 12’ 52’’ Bujur Timur dan antara 7o 26’ 18’’ – 7o 30’ 9’’ Lintang Selatan. Kota Magelang terletak di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Magelang 18,12 Km2, terdiri dari 3 Kecamatan dan 17 Kelurahan. Tiga Kecamatan tersebut adalah :
1. Kecamatan Magelang Utara
2. Kecamatan Magelang Tengah
3. Kecamatan Magelang Selatan
Secara administrasi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang
3. Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berada pada ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 6,128 Km2. Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdiri dari 5 (Lima) Kelurahan. Kelurahan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kelurahan Kramat Selatan dengan luas wilayah 1,458 Km2 atau 23,86 % luas wilayah keseluruhan, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu Kelurahan Kramat Utara sebesar 0,864 Km2 atau 14,05 % luas wilayah keseluruhan.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), curah hujan rata-rata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang pada Tahun 2009 berkisar 14,49 mm.
2.1.2. Topografi
Topografi wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa dataran tinggi dengan sudut kemiringan berkisar antara 2% - 15%. Kemiringan yang terjal pada bagian barat di sepanjang Sungai Progo dan sebelah timur di sepanjang Sungai Elo. Sedangkan pada daerah tengah merupakan daerah datar.
2.1.3. Klimatologi
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Temperatur maksimum Kecamatan Magelang Utara sebesar 29o dan minimum 20o, sedangkan temperatur rata-rata 25o. Rata-rata kelembaban Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang 88,8 %
2.1.4. Geologi
Dilihat secara geologi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersusun dari Batuan Breksi Vulkanik yang subur.
2.1.5. Hidrologi
Sumber air di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan yaitu air sungai, di wilayah Kecamatan Magelang Utara terdapat 2 (dua) sungai yaitu Sungai Progo (sebelah barat) dan Sungai Elo (sebelah timur). Sedangkan air tanah berupa air sumur dengan kedalaman antara 20–30 meter.
2.1.6. Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berdasarkan Statistik Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Bulan Maret 2011 sebesar 37.362 jiwa terdiri dari laki-laki 18.342 jiwa dan perempuan 19.020 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebesar 11.196 KK.
Penggunaan lahan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yang paling luas digunakan untuk lahan pekarangan/bangunan seluas 481,607 Ha, disusul tanah sawah 77,9218 Ha, tegalan/kebun 5,5247 Ha, dan untuk lainnya 47,7465 Ha.
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersebar di berbagai kelurahan antara lain Rumah Sakit Umum 3 buah, Rumah Sakit Jiwa 1 buah, Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 4 buah.
Dalam bidang keagamaan, kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dapat dikatakan berjalan harmonis dan saling menghormati. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya permasalahan yang timbul berlatar belakang agama.
Fasilitas peribadatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdapat 54 buah masjid, musholla 63 buah, gereja khatolik 1 buah, dan gereja Kristen 9 buah.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 24 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 buah, SMK 9 buah dan Perguruan Tinggi (PT) 5 buah.
Pada tahun 2009 di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang telah berdiri sebanyak 401 industri kecil yang menyerap sebanyak 1.270 tenaga kerja, sedangkan untuk industri sedang tercatat sebanyak 1 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 116 orang
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Fasilitas penunjang pariwisata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa Hotel Bintang dan Hotel Melati, Obyek Wisata, dan Kelompok Kesenian
PROFIL KECAMATAN MAGELANG UTARA
Sejak 15 Januari 2007 telah dilakukan pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Magelang. Pemekaran wilayah di Kota Magelang dari 2 Kecamatan menjadi 3 Kecamatan dan dari 14 Kelurahan menjadi 17 Kelurahan. Pemekaran tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kelurahan Kramat Utara, Kramat Selatan, Tidar Utara, Tidar Selatan, Jurangombo Utara, dan Jurangombo Selatan, serta Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magelang Tengah.
Dengan adanya pembentukan Kecamatan Magelang Tengah, maka jumlah Kelurahan masing-masing Kecamatan mengalami perubahan. Jumlah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Magelang Utara setelah pemekaran ada 5 (lima) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kramat Selatan
2. Kelurahan Kramat Utara
3. Kelurahan Potrobangsan
4. Kelurahan Kedungsari
5. Kelurahan Wates
Kecamatan Magelang Utara terbagi dalam 5 Kelurahan, 47 RW dan 294 RT.
Lokasi Kantor Kecamatan Magelang Utara yang tadinya berada di Jl. A. Yani, Kota Magelang, terhitung sejak 16 Maret 2006 pindah dan menempati gedung baru di Jl. Jeruk Raya No. 20 D, Sanden, Kota Magelang, Telp.(0293) 362146.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Secang, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bandongan. Kota Magelang terletak antara 110o 12’ 30’’ - 110o 12’ 52’’ Bujur Timur dan antara 7o 26’ 18’’ – 7o 30’ 9’’ Lintang Selatan. Kota Magelang terletak di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Magelang 18,12 Km2, terdiri dari 3 Kecamatan dan 17 Kelurahan. Tiga Kecamatan tersebut adalah :
1. Kecamatan Magelang Utara
2. Kecamatan Magelang Tengah
3. Kecamatan Magelang Selatan
Secara administrasi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang
3. Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berada pada ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 6,128 Km2. Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdiri dari 5 (Lima) Kelurahan. Kelurahan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kelurahan Kramat Selatan dengan luas wilayah 1,458 Km2 atau 23,86 % luas wilayah keseluruhan, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu Kelurahan Kramat Utara sebesar 0,864 Km2 atau 14,05 % luas wilayah keseluruhan.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), curah hujan rata-rata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang pada Tahun 2009 berkisar 14,49 mm.
2.1.2. Topografi
Topografi wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa dataran tinggi dengan sudut kemiringan berkisar antara 2% - 15%. Kemiringan yang terjal pada bagian barat di sepanjang Sungai Progo dan sebelah timur di sepanjang Sungai Elo. Sedangkan pada daerah tengah merupakan daerah datar.
2.1.3. Klimatologi
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Temperatur maksimum Kecamatan Magelang Utara sebesar 29o dan minimum 20o, sedangkan temperatur rata-rata 25o. Rata-rata kelembaban Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang 88,8 %
2.1.4. Geologi
Dilihat secara geologi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersusun dari Batuan Breksi Vulkanik yang subur.
2.1.5. Hidrologi
Sumber air di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan yaitu air sungai, di wilayah Kecamatan Magelang Utara terdapat 2 (dua) sungai yaitu Sungai Progo (sebelah barat) dan Sungai Elo (sebelah timur). Sedangkan air tanah berupa air sumur dengan kedalaman antara 20–30 meter.
2.1.6. Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berdasarkan Statistik Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Bulan Maret 2011 sebesar 37.362 jiwa terdiri dari laki-laki 18.342 jiwa dan perempuan 19.020 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebesar 11.196 KK.
Penggunaan lahan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yang paling luas digunakan untuk lahan pekarangan/bangunan seluas 481,607 Ha, disusul tanah sawah 77,9218 Ha, tegalan/kebun 5,5247 Ha, dan untuk lainnya 47,7465 Ha.
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersebar di berbagai kelurahan antara lain Rumah Sakit Umum 3 buah, Rumah Sakit Jiwa 1 buah, Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 4 buah.
Dalam bidang keagamaan, kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dapat dikatakan berjalan harmonis dan saling menghormati. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya permasalahan yang timbul berlatar belakang agama.
Fasilitas peribadatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdapat 54 buah masjid, musholla 63 buah, gereja khatolik 1 buah, dan gereja Kristen 9 buah.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 24 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 buah, SMK 9 buah dan Perguruan Tinggi (PT) 5 buah.
Pada tahun 2009 di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang telah berdiri sebanyak 401 industri kecil yang menyerap sebanyak 1.270 tenaga kerja, sedangkan untuk industri sedang tercatat sebanyak 1 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 116 orang
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Fasilitas penunjang pariwisata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa Hotel Bintang dan Hotel Melati, Obyek Wisata, dan Kelompok Kesenian
PROFIL KECAMATAN MAGELANG UTARA
Sejak 15 Januari 2007 telah dilakukan pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Kota Magelang. Pemekaran wilayah di Kota Magelang dari 2 Kecamatan menjadi 3 Kecamatan dan dari 14 Kelurahan menjadi 17 Kelurahan. Pemekaran tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kelurahan Kramat Utara, Kramat Selatan, Tidar Utara, Tidar Selatan, Jurangombo Utara, dan Jurangombo Selatan, serta Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magelang Tengah.
Dengan adanya pembentukan Kecamatan Magelang Tengah, maka jumlah Kelurahan masing-masing Kecamatan mengalami perubahan. Jumlah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Magelang Utara setelah pemekaran ada 5 (lima) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kramat Selatan
2. Kelurahan Kramat Utara
3. Kelurahan Potrobangsan
4. Kelurahan Kedungsari
5. Kelurahan Wates
Kecamatan Magelang Utara terbagi dalam 5 Kelurahan, 47 RW dan 294 RT.
Lokasi Kantor Kecamatan Magelang Utara yang tadinya berada di Jl. A. Yani, Kota Magelang, terhitung sejak 16 Maret 2006 pindah dan menempati gedung baru di Jl. Jeruk Raya No. 20 D, Sanden, Kota Magelang, Telp.(0293) 362146.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Secang, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bandongan. Kota Magelang terletak antara 110o 12’ 30’’ - 110o 12’ 52’’ Bujur Timur dan antara 7o 26’ 18’’ – 7o 30’ 9’’ Lintang Selatan. Kota Magelang terletak di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
Luas wilayah Kota Magelang 18,12 Km2, terdiri dari 3 Kecamatan dan 17 Kelurahan. Tiga Kecamatan tersebut adalah :
1. Kecamatan Magelang Utara
2. Kecamatan Magelang Tengah
3. Kecamatan Magelang Selatan
Secara administrasi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang
3. Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berada pada ketinggian 380 meter di atas permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 6,128 Km2. Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdiri dari 5 (Lima) Kelurahan. Kelurahan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kelurahan Kramat Selatan dengan luas wilayah 1,458 Km2 atau 23,86 % luas wilayah keseluruhan, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu Kelurahan Kramat Utara sebesar 0,864 Km2 atau 14,05 % luas wilayah keseluruhan.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), curah hujan rata-rata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang pada Tahun 2009 berkisar 14,49 mm.
2.1.2. Topografi
Topografi wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa dataran tinggi dengan sudut kemiringan berkisar antara 2% - 15%. Kemiringan yang terjal pada bagian barat di sepanjang Sungai Progo dan sebelah timur di sepanjang Sungai Elo. Sedangkan pada daerah tengah merupakan daerah datar.
2.1.3. Klimatologi
Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Temperatur maksimum Kecamatan Magelang Utara sebesar 29o dan minimum 20o, sedangkan temperatur rata-rata 25o. Rata-rata kelembaban Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang 88,8 %
2.1.4. Geologi
Dilihat secara geologi, Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersusun dari Batuan Breksi Vulkanik yang subur.
2.1.5. Hidrologi
Sumber air di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan yaitu air sungai, di wilayah Kecamatan Magelang Utara terdapat 2 (dua) sungai yaitu Sungai Progo (sebelah barat) dan Sungai Elo (sebelah timur). Sedangkan air tanah berupa air sumur dengan kedalaman antara 20–30 meter.
2.1.6. Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berdasarkan Statistik Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Bulan Maret 2011 sebesar 37.362 jiwa terdiri dari laki-laki 18.342 jiwa dan perempuan 19.020 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) sebesar 11.196 KK.
Penggunaan lahan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yang paling luas digunakan untuk lahan pekarangan/bangunan seluas 481,607 Ha, disusul tanah sawah 77,9218 Ha, tegalan/kebun 5,5247 Ha, dan untuk lainnya 47,7465 Ha.
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang tersebar di berbagai kelurahan antara lain Rumah Sakit Umum 3 buah, Rumah Sakit Jiwa 1 buah, Puskesmas 1 buah, dan Puskesmas Pembantu 4 buah.
Dalam bidang keagamaan, kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang dapat dikatakan berjalan harmonis dan saling menghormati. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya permasalahan yang timbul berlatar belakang agama.
Fasilitas peribadatan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang terdapat 54 buah masjid, musholla 63 buah, gereja khatolik 1 buah, dan gereja Kristen 9 buah.
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) 20 buah, Sekolah Dasar (SD) 24 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 buah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 buah, SMK 9 buah dan Perguruan Tinggi (PT) 5 buah.
Pada tahun 2009 di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang telah berdiri sebanyak 401 industri kecil yang menyerap sebanyak 1.270 tenaga kerja, sedangkan untuk industri sedang tercatat sebanyak 1 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 116 orang
Pengembangan kepariwisataan saat ini makin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Fasilitas penunjang pariwisata di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang berupa Hotel Bintang dan Hotel Melati, Obyek Wisata, dan Kelompok Kesenian
22 September 2009
Dituntut Sejarah Untuk Bisa Nulis

Merenung di Bulan Ramadhan 1430 H "Apa yang Bisa Aku Perbuat untuk Agama yang Aku Anut,
Bangsa dimana Aku Menjadi Bagian Didalamnya dan Negara yang Aku Menjadi Warga Negaranya".
Berbagai Pemikiran Muncul Ketika Aku Rebahan Disamping Istriku. Beragam Dialog dengan Istri, Baik Hal yang Remeh Temeh, berlanjut Masalah Keuangan Keluarga, Cerita Tetangga, Obrolan Seputar Ramadhan dan Idul Fitri 1430 H, Halal Bi Halal Kantor, hingga Membahas Masalah Keagamaan.
Dalam Lelap Tidurku, Pikiranku Masih Berputar-Putar mengenai "Apa yang Bisa Aku Lakukan", Hingga Tak Terasa Pagi Menjelang.
Dalam Bening Pagi, Sambil Minum Kopi Hangat yang Disajikan Istriku, Aku Baca Surat Kabar Mingguan "Minggu Pagi", Sebuah Surat Kabar Terbitan Setiap Minggu yang Sudah Menjadi Bagian Bacaan Wajib Dalam Hidupku. Motonya yang "Enteng dan Berisi" Memang Benar-Benar Mudah Dicerna dan Isinya Masalah-Masalah yang Cukup Berat Namun Dikemas dengan Tulisan yang Sederhana.
Siang Mengantar Istriku untuk Beli "Tanda Empati" Buat Keponakan yang Akan Melangsungkan Pernikahan 4 Syawal 1430 H, Berupa Celana dan Baju di Pusat Pertokoan Kota Magelang.
Pulangnya Jalan-Jalan di Pecinan Kota Magelang dan Mampir di Toko Buku. Beli Sebuah Buku, yang Menjadi Inspirasi untuk Segera Mungkin Menulis.
Malamnya Kelabakan karena Harddisk Laptop Udah Penuh, tinggal 155 MB, Sangat Takut Tidak Bisa Mengabadikan Momen Paling Bersejarah Hari Pernikahan Keponakan.
Masih Ditambah SD Card dalam Kamera Digital yang Sudah Penuh, CD Installer Kodak yang Entah Ngumpet Kemana dan Dicari Kemana-Kemana Nggak Ketemu. Timbul Ide Pikiran untuk Transfer File Laptop Dititipkan ke Hardisk Komputer Kantor, Namun Butuh Lama untuk Transfer dan Ekstra Tenaga Pikiran karena Besok pagi Sudah Kemas-Kemas Persiapan ke Bandongan, Magelang dilanjutkan Jam Tujuh Pagi Berangkat Menuju Purworejo, karena Jam Sebelas Dilaksanakan Ijab Kabul.
Ambil Jalan Pintas Harus Beli SD Card Kamera Digital 2 GB. Jam Delapan Malam Ider-Ider Kota Magelang ke Toko-Toko Elektronik. Banyak Toko yang Masih Tutup karena Lebaran. Namun, Alhamdulillah, ada Satu Toko di Jalan Tentara Pelajar, Kota Magelang Masih Buka dan Jual SD Card. Maha Besar Alloh SWT, Satu Masalah Sudah Terpecahkan.
Jam Sembilan Malam Aku Pelototin Layar Laptop dan Aku Kuatkan Semangat Untuk Bisa Menulis.
Ternyata Menulis itu Tidak Mudah, Perlu Kesabaran dan Banyak Tekan "Backspace" untuk Satu Paragraf.
...................... Ach, Ternyata Sudah Jam 00.45 WIB, Tak Terasa Udah Hampir Empat Jam di Depan Layar Laptop. Perlu Energi Ekstra, Untuk Bisa Menulis dan Aku Yakin Inilah Awal dari Sebuah Semangat untuk Memberikan "Sesuatu" untuk Agama dan Bangsaku.
...................... Tak Tik Tak Tik Tak Tik, Nulis Ditemani Winamp.
Subscribe to:
Posts (Atom)