Bagikan 
Wali Kota Magelang Sigit Widyionindito menerima penghargaan PPD 2019 yang diserahkan Sekda Jateng Sri Puryono, (SMNet.Com/dok)

MAGELANG- Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito bangga,  kota yang dipimpinnya meraih penghargaan Perencanaan  Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2019 tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan predikat “BB” atau sangat baik.
Penghargaan diserahkan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono kepada Wali Kota Sigit Widyonindito, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Jawa Tengah 2020 di Kantor Gubernur setempat, Selasa (9/4).
Sigit mengemukakan, dirinya bangga karena hampir setiap tahun menerima penghargaan serupa. Dia berkomitmen untuk melakukan perencanaan pembangunan dengan baik, tidak hanya fisik tapi juga non fisik.
‘’Tidak hanya fisik, tapi juga pembangunan nonfisik. Pemberdayaan masyarakat juga kami prioritaskan seperti memberikan pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Ini tidak lain agar kesejahteraan masyarakat meningkat juga menekan angka pengangguran,’’ terangnya.
Dalam perencanaan pembangunan Pemkot Magelang juga selalu meminta masukan dari masyarakat langsung melalui forum Musrenbang dari tingkat kelurahan hingga kota, serta bisa juga disampaikan melalui aplikasi yang disediakan.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Joko Suparno menerangkan, penghargaan yang diinisiasi oleh Bappeda Jawa Tengah ini merupakan ajang pemberian apresiasi kepada daerah yang dianggap sukses dalam perencanaan pembangunan yang pro masyarakat.
‘’Predikat “BB” merupakan capaian membanggakan bagi Kota Magelang karena, telah dinilai bagus dari segi dokumen perencanaan pembangunan di tingkat Jawa Tengah,’’ katanya.
Dia menerangkan, dari segi dokumen perencanaan dan capaian pembangunan, kita dinilai bagus. Dalam artian bagus pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, indeks pembangunan manusia (IPM) dan kemiskinan turun.
Selain itu, lanjut Joko, dari sisi pertumbuhan ekonomi Kota Magelang selalu meningkat. Tahun 2018 tumbuh 6,107 persen, naik dari pertumbuhan tahun 2017 yang hanya 5,804. Seiring dengan itu, kemiskinan turun dari 8,75 di tahun 2017 menjadi 7,87 di tahun 2018.
Joko mengungkapkan, predikat ini tidak lepas dari proses seleksi dan tahapan panjang. Terakhir, Pemkot mengikuti penilaian tahap II berupa presentasi proses perencanaan dihadapan tim penilai independen Provinsi Jawa Tengah, di Kota Salatiga, Februari 2019. ‘’Semoga tahun depan terbaik lagi dan bisa maju ke tingkat nasional,’’ harapnya.
Penyusunan RKPD 2019 merupakan usulan dari bawah (bottom-up) berupa Musrenbang dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Musrenbang. Sedangkan dari atas (top-down) berupa sinkronisasi dan sinergitas, juga terdiri atas aspek teknokratik, politik dan akuntabilitas. (SMNet.Com/dh)

Bagikan