09 July 2025

π—›π—”π—Ÿπ—§π—˜ π—šπ—₯π—”π—•π—”π—š π— π—˜π—₯𝗕𝗔𝗕𝗨, 𝟭𝟡𝟯𝟱 Foto yang diambil di sisi utara bangunan halte atau stasiun Grabag Merbabu sedang memperlihatkan penurunan muatan 3 ton pupuk. Wilayah subur di Grabag yang terletak di kaki gunung Telomoyo memang banyak terhampar persawahan bahkan hingga daerah Ngablak, dimana sawah masih bisa ditemukan di ketinggian ± 1200 meter. Panorama indah dan kesejukan udara khas pegunungan menjadikan wilayah Grabag salah satu jujukan destinasi wisata alam favorit di Magelang era itu. Inilah alasan mengapa perusahaan NIS mendirikan sebuah pemberhentian KA bernama "Grabag Merbabu". Di tahun 1935 tersedia 8 jadwal kereta yang singgah dari arah Magelang dan Ambarawa. Ada 2 penginapan yang seringkali dituju oleh para wisatawan yaitu "Hotel Merbaboe" dan "Pesanggrahan Pagergoenoeng" di Ngablak, Magelang setelah turun di stasiun Grabag Merbabu. Mereka menggunakan jasa "ojek tandu" melewati jalan setapak tuk menuju kesana. Dari penginapan biasanya wisatawan akan ditawarkan untuk mengunjungi air terjun sekarlangit, ke puncak Gunung Telomoyo atau mendaki Gunung Andong, dll-nya. Di foto ini juga menunjukkan bangunan stasiun Grabag Merbabu dari samping memiliki kemiripan dengan stasiun Bedono yang sama-sama dibuka 1 februari 1905. Walau bangunan stasiun telah mengalami perombakan pasca kemerdekaan dengan pengaruh arsitektur "jengki", namun di lantai peronnya hingga kini masih tertinggal bekas-bekas pijakan tiang / kolom overkapping. Stasiun ini telah ditutup bersamaan dengan keseluruhan operasional jalur kereta di Magelang sepanjang dekade 1970.

 π—›π—”π—Ÿπ—§π—˜ π—šπ—₯π—”π—•π—”π—š π— π—˜π—₯𝗕𝗔𝗕𝗨, 𝟭𝟡𝟯𝟱


Foto yang diambil di sisi utara bangunan halte atau stasiun Grabag Merbabu sedang memperlihatkan penurunan muatan 3 ton pupuk. 



Wilayah subur di Grabag

yang terletak di kaki gunung Telomoyo memang banyak terhampar persawahan bahkan hingga daerah Ngablak, dimana sawah masih bisa ditemukan di ketinggian ± 1200 meter.


Panorama indah dan kesejukan udara khas pegunungan menjadikan wilayah Grabag salah satu jujukan destinasi wisata alam favorit di Magelang era itu. 


Inilah alasan mengapa perusahaan NIS mendirikan sebuah pemberhentian KA bernama "Grabag Merbabu". Di tahun 1935 tersedia 8 jadwal kereta yang singgah dari arah Magelang dan Ambarawa.


Ada 2 penginapan yang seringkali dituju oleh para wisatawan yaitu "Hotel Merbaboe" dan "Pesanggrahan Pagergoenoeng" di Ngablak, Magelang setelah turun di stasiun Grabag Merbabu. Mereka menggunakan jasa "ojek tandu" melewati jalan setapak tuk menuju kesana. Dari penginapan biasanya wisatawan akan ditawarkan untuk mengunjungi air terjun sekarlangit, ke puncak Gunung Telomoyo atau mendaki Gunung Andong, dll-nya. 


Di foto ini juga menunjukkan bangunan stasiun Grabag Merbabu dari samping memiliki kemiripan dengan stasiun Bedono yang sama-sama dibuka 1 februari 1905. 


Walau bangunan stasiun telah mengalami perombakan pasca kemerdekaan dengan pengaruh arsitektur "jengki", namun di lantai peronnya hingga kini masih tertinggal bekas-bekas pijakan tiang / kolom overkapping.


Stasiun ini telah ditutup bersamaan dengan keseluruhan operasional jalur kereta di Magelang sepanjang dekade 1970.


Sumber : Nevy Eka Pattiruhu

No comments:

Post a Comment