#Patih_Mandaraka
Mungkin banyak yang tidak mengenal Beliau.
Beliau adalah orang yang paling berjasa bagi perjuangan Mataram era baru, hingga wafatnya 1615M
Dia adalah Ki Juru Martani( Adipati Mandaraka )
Memegang gelar Mahapatih hingga tiga generasi kekuasaan yaitu:
Panembahan Senopati (1584 - 1601)
Susuhunan Hanyakrawati ( 1601 - 1613)
Sultan Agung Hanyakrakusuma ( 1613 - 1645 )
Ada suatu peristiwa menarik yang membuktikan bahwa Beliau adalah pejabat yang bijak, yang pantas menjadi suri tauladan kita.
Sebelum Susuhunan Anyakrawati wafat pada tahun 1613M, Sang Nata sempat berwasiat kepadanya supaya takhta Mataram diserahkan kepada Raden Mas Jatmika putra Ratu Banawati yg lahir 1593M yang merupakan putra tertua.
Tetapi Sang Nata pernah berjanji kepada Ratu Tulungayu sebagai istri tertua saat masih masih menjadi putra mahkota, bahwa putra Ratu Tulungayu yang akan menggantikannya.
Faktanya, RM Wuryah( putra Ratu Tulungayu ) baru terlahir tahun 1605. Artinya saat ayahnya wafat baru berusia 8th serta mengalami tuna grahita.
Tetapi ada falsafah leluhur yang harus dijunjung tinggi. Bahwasannya "Sabda Pandita/Ratu tan kena wola wali"
( Titah/Janji Raja/Brahmana tak boleh khianat)
Maka Beliau berinisiatif tetap menobatkan RM Wuryah sebagai Raja dengan gelar Pangeran Arya Adipati Martapura sebagai pemenuhan Janji Raja (walaupun hanya sehari)
Selanjutnya, digantikan saudara tuanya RM Jatmika yang kemudian kita kenal dengan sebutan Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Demikian, Ki Juru menjaga marwah Sang Raja dengan bijak.
Hingga beliau tutup usia pada tahun 1615M
Note: Sejarah adalah cerita lampu, yang tak akan pernah terulang. Harus diterima apa adanya.
Yang baik dan bijak kita contoh dan yang sebaliknya kita jadikan kaca benggala
Satuhu hayuπ
No comments:
Post a Comment