21 July 2025

BEDA PERANG ANTARA SULTAN AGUNG HANYOKROKUSUMO DAN PANGERAN DIPONEGORO MELAWAN "BELANDA" Masih ada juga yang tanya kenapa kita sebut Belanda itu Kompeni, itu sebenarnya pengetahuan dasar. Kita tahu Kompeni itu artinya kongsi dagang atau perusahaan. Lalu apa beda perang antara Sultan Agung Hanyokrokusumo dengan perang Diponegoro? Kedua nya sama sama perang dengan Belanda. Bedanya adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo berperang dengan "Satpam" perusahaan karena sang Sultan menyerang Perusahaan Dagang asal Belanda yakni VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie, yang dalam bahasa Indonesia berarti Perusahaan Hindia Timur Belanda. VOC adalah kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau disingkat VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602. Sebuah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. VOC di beri hak istimewa dalam mengambil keputusan yang dianggap perlu tanpa harus melalui persetujuan negara. VOC bisa memutuskan berperang dengan lawan dagang nya atau dengan pimpinan lokal yang di anggap membangkang VOC. VOC bangkrut karena korup dan ditutup pada tahun 1799 nah semenjak itu negara Belanda lah yang mengambil alih tanah jajahan... Itu sebab nya orang inlander biasa memanggil Belanda dengan Kompeni. Sedang pangeran Diponegoro sudah berperang dengan "Negara" Belanda dan saat itu Pangeran Diponegoro berperang sebagai "Pribadi" melawan 3 Negara sekaligus! yakni Negera Belanda, Ngayogyakarto Hadiningrat dan Keraton Mangkunegaran Solo. Saat Perang jawa di mulai, Cucu Sultan Agung ini sudah berperang dengan negara Kerajaan Belanda plus negara Sekutu nya. Itu beda nya. Secara keseluruhan kedua tokoh cucu dan eyang ini adalah inisiator pemberani yang menentang kekuasaan hegemoni Barat dengan cara masing-masing tentu disesuaikan dengan masa saat mereka hidup. Sultan Agung seperti tahu kelak bangsanya akan menghadapi "Belanda" dalam waktu lama dan keberanian dirinya dengan menyerang Belanda di Batavia walau ia tahu tak serangan tersebut tak akan mengusir orang asing itu pergi tapi ia menunjukkan bahwa perlawanan sudah ia mulai dari awal dengan gagah. Sedang Diponegoro melakukan sesuatu yang ia yakini benar sesuai haknya. Ia sendiri tak pernah menyangka parang yang ia sulut akan berlangsung lama namun ia sudah memberi pelajaran pada orang asing bahwa ia dan sang Moyang dan juga banyak orang Jawa lain tak mudah hanya menunduk dan menerima ! Bahwa mereka bisa melawan ! 200 Tahun Perang Jawa Juli 1825 - Juli 2025 Beny Rusmawan

 BEDA PERANG ANTARA SULTAN AGUNG HANYOKROKUSUMO DAN PANGERAN DIPONEGORO MELAWAN "BELANDA"


Masih ada juga yang tanya kenapa kita sebut Belanda itu Kompeni, itu sebenarnya pengetahuan dasar.



Kita tahu Kompeni itu artinya kongsi dagang atau perusahaan.


Lalu apa beda perang antara Sultan Agung Hanyokrokusumo dengan perang Diponegoro? 


Kedua nya sama sama perang dengan  Belanda.


Bedanya adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo berperang dengan "Satpam" perusahaan karena sang Sultan menyerang Perusahaan Dagang asal Belanda yakni VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie, yang dalam bahasa Indonesia berarti Perusahaan Hindia Timur Belanda. 


VOC adalah kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau disingkat VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602.


Sebuah  persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat.


Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia  sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.


VOC di beri hak istimewa dalam mengambil keputusan yang dianggap perlu tanpa harus melalui persetujuan negara.


VOC bisa memutuskan berperang dengan lawan dagang nya atau dengan pimpinan lokal yang di anggap membangkang VOC.


VOC bangkrut karena korup dan ditutup pada tahun 1799 nah semenjak itu negara Belanda lah yang mengambil alih tanah jajahan... Itu sebab nya orang inlander biasa memanggil Belanda dengan Kompeni.


Sedang pangeran Diponegoro sudah berperang dengan "Negara"  Belanda dan saat itu Pangeran Diponegoro berperang sebagai "Pribadi" melawan 3 Negara sekaligus! yakni Negera Belanda, Ngayogyakarto Hadiningrat dan Keraton Mangkunegaran Solo.


Saat Perang jawa di mulai, Cucu Sultan Agung ini sudah berperang dengan negara Kerajaan Belanda plus negara Sekutu nya.


Itu beda nya. 


Secara keseluruhan kedua tokoh cucu dan eyang ini adalah inisiator pemberani yang menentang kekuasaan hegemoni Barat dengan cara masing-masing tentu disesuaikan dengan masa saat mereka hidup.


Sultan Agung seperti tahu kelak bangsanya akan menghadapi "Belanda" dalam waktu lama dan keberanian dirinya dengan menyerang Belanda di Batavia walau ia tahu tak serangan tersebut tak akan mengusir orang asing itu pergi tapi ia menunjukkan bahwa perlawanan sudah ia mulai dari awal dengan gagah.


Sedang Diponegoro melakukan sesuatu yang ia yakini benar sesuai haknya. Ia sendiri tak pernah menyangka parang yang ia sulut akan berlangsung lama namun ia sudah memberi pelajaran pada orang asing bahwa ia dan sang Moyang dan juga banyak orang Jawa lain tak mudah hanya menunduk dan menerima ! Bahwa mereka bisa melawan ! 


200 Tahun Perang Jawa 

Juli 1825 - Juli 2025


Beny Rusmawan

No comments:

Post a Comment