29 July 2025

Apakah orang orang jenggala(Kahuripan) dari era raja Airlangga dahulu tidak pernah puas dan memiliki sifat pemberontak hingga masa Majapahit? Akhirnya yang menumpas ya orang panjalu(Daha) jadi redupnya Majapahit peperangan antara bawahan bhre Daha Vs bhre Kahuripan yang sebelumnya bhre Kahuripan memberontak kepada Majapahit. Jadi bukan karna di serang Demak , memang Majapahit sudah redup duluan. Prasasti Petak adalah prasasti dari zaman Kerajaan Majapahit yang dikeluarkan pada tahun 1486 Masehi. Prasasti ini berisi tentang pemberian anugerah sima perdikan (tanah bebas pajak) desa Petak oleh Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara. Anugerah ini diberikan sebagai imbalan atas jasa Sri Brahmaraja Ganggadhara yang telah membantu Majapahit dalam perang melawan pihak yang menentang, yaitu pihak yang dipimpin oleh Sang Munggwing Jinggan (Bhre Kahuripan Wijayaparakrama Dyah Samarawijaya). Jadi setiap kepercayaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, peperangan hanya simbol trik politik kekuasaan semata karena setelah era itu Sultan Agung Mataram menyerang Giri Kedaton. Istilah penguasa Jawa tidak menginginkan matahari kembar #foto #cerita #prasastipetak #fbpro #infomenarik #kontenkreator #fbpro #daha #kahuripan #majapahit #panjalu #jenggala #jawatimur #sejarahjawa #nusantara

 Apakah orang orang jenggala(Kahuripan) dari era raja Airlangga  dahulu tidak pernah puas dan memiliki sifat pemberontak hingga masa Majapahit? Akhirnya yang menumpas ya orang panjalu(Daha) jadi redupnya Majapahit peperangan antara bawahan bhre Daha Vs bhre Kahuripan yang sebelumnya bhre Kahuripan memberontak kepada Majapahit.

Jadi bukan karna di serang Demak , memang Majapahit sudah redup duluan.



Prasasti Petak adalah prasasti dari zaman Kerajaan Majapahit yang dikeluarkan pada tahun 1486 Masehi. Prasasti ini berisi tentang pemberian anugerah sima perdikan (tanah bebas pajak) desa Petak oleh Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara. Anugerah ini diberikan sebagai imbalan atas jasa Sri Brahmaraja Ganggadhara yang telah membantu Majapahit dalam perang melawan pihak yang menentang, yaitu pihak yang dipimpin oleh Sang Munggwing Jinggan (Bhre Kahuripan Wijayaparakrama Dyah Samarawijaya).


Jadi setiap kepercayaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, peperangan hanya simbol trik politik kekuasaan semata karena setelah era itu Sultan Agung Mataram menyerang Giri Kedaton. Istilah penguasa Jawa tidak menginginkan matahari kembar 


#foto #cerita #prasastipetak #fbpro #infomenarik #kontenkreator #fbpro #daha #kahuripan #majapahit #panjalu #jenggala #jawatimur #sejarahjawa #nusantara

No comments:

Post a Comment