07 July 2025

πŸ“Έ “Diam dalam Bayang-Bayang Sejarah: Tahanan Perang Indonesia di Surabaya, 1946” Dalam potret hitam-putih yang sarat emosi ini, kita melihat sekelompok pria Indonesia duduk di tanah kering di bawah sinar matahari terik—lelah, diam, dan penuh tanya. Mereka adalah para tahanan perang Indonesia, ditangkap di Surabaya tahun 1946, hanya setahun setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Tatapan kosong dan tubuh letih para pria ini berbicara lebih banyak dari kata-kata. Ada yang bersandar lemas, ada pula yang menatap tajam ke kejauhan, mungkin memikirkan keluarganya… atau tanah air yang sedang merebut haknya kembali. Di belakang mereka, berdiri para tentara Belanda bersenjata lengkap, mengawasi dengan wajah dingin di bawah bayang pepohonan. Inilah salah satu momen kelam dalam periode penuh gejolak: masa Agresi Militer Belanda I, saat para pejuang kemerdekaan diperlakukan bukan sebagai patriot, melainkan sebagai tahanan. Foto ini menjadi saksi bisu betapa mahalnya harga dari sebuah kata: merdeka. πŸ“ Surabaya, 1946 — Di tanah para pahlawan, nyawa dan harapan pernah dipertaruhkan hanya untuk satu cita: kebebasan. πŸ•Š️ "Karena kemerdekaan tak pernah datang cuma-cuma."

 πŸ“Έ “Diam dalam Bayang-Bayang Sejarah: Tahanan Perang Indonesia di Surabaya, 1946”



Dalam potret hitam-putih yang sarat emosi ini, kita melihat sekelompok pria Indonesia duduk di tanah kering di bawah sinar matahari terik—lelah, diam, dan penuh tanya. Mereka adalah para tahanan perang Indonesia, ditangkap di Surabaya tahun 1946, hanya setahun setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.


Tatapan kosong dan tubuh letih para pria ini berbicara lebih banyak dari kata-kata. Ada yang bersandar lemas, ada pula yang menatap tajam ke kejauhan, mungkin memikirkan keluarganya… atau tanah air yang sedang merebut haknya kembali. Di belakang mereka, berdiri para tentara Belanda bersenjata lengkap, mengawasi dengan wajah dingin di bawah bayang pepohonan.


Inilah salah satu momen kelam dalam periode penuh gejolak: masa Agresi Militer Belanda I, saat para pejuang kemerdekaan diperlakukan bukan sebagai patriot, melainkan sebagai tahanan. Foto ini menjadi saksi bisu betapa mahalnya harga dari sebuah kata: merdeka.


πŸ“ Surabaya, 1946 — Di tanah para pahlawan, nyawa dan harapan pernah dipertaruhkan hanya untuk satu cita: kebebasan.

πŸ•Š️ "Karena kemerdekaan tak pernah datang cuma-cuma."

No comments:

Post a Comment