09 April 2022

SEJARAH MAGELANG - SEJARAH LAHIRNYA HARI JADI KOTA MAGELANG

 ARSIP BUAT APA

Oleh : Muhamad Nafi

Sesorean ini, berempat kami berkunjung ke Kantor Depo Arsip di pojok Balaikota. Saya, sehabis kerja langsung meluncur ke sana begitu tahu teman-teman yang lain sudah berkumpul. Beberapa hal ingin kami ketahui dengan sungguh-sungguh sehingga hujan lebat pun kami terabas. Layanan dari ASN bidang arsip sungguh sangat kami apresiasi, mereka benar benar melayani masyarakat dan ramah dengan semua tamu yang berkunjung. Sayangnya, dari beberapa data dan arsip yang ingin kami ketahui tentang beberapa hal di Kota Magelang hanya satu yang bisa kami dapatkan. Mungkin karena mepetnya waktu atau mungkin karena katalog arsip yang belum sempat kami tanyakan.


Satu hal tersebut adalah tentang penentuan Hari Jadi Magelang. Semua tahu itu berangkat dari Prasasti Mantyasih I yang bertarikh 11 April 907 Masehi. Mantyasih sima/perdikan/wilayah yang yang dipercaya sekarang jadi Kampung Meteseh, kampung di ujung barat Kota Magelang. Di awal tahun 1989 di masa kepemimpinan Walikota Magelang Bapak Bagus Panuntun, salah satu walikota legendaris bagi Magelang, diinisiasi penentuan hari jadi melalui serangkaian kajian dan seminar oleh para pakar, akademisi, tokoh masyarakat dan ASN terkait waktu itu, beberapa saya kenal baik sampai sekarang. Ujungnya ditetapkanlah oleh DPRD Kota Magelang dalam sebuah Peraturan Daerah yang bertanggal 6 April 1989 tentang penentuan hari jadi. Yang didahului sebulan sebelumnya, tertanggal 6 Maret 1989, Pemerintah Kota Magelang melalui Surat Keputusan Walikota membentuk Panitia Peringatan Hari Jadi Magelang ke 1082 di Tahun 1989 dengan dasar yang sama yaitu Prasasti Mantyasih I hasil diskusi tim yang sama pula.


Anehnya, surat undangan dan mungkin juga publikasi tentang Peringatan Hari Jadi Magelang tersebut adalah sebagai peringatan yang ke 1083. Melihat keanehan ini menimbulkan banyak pertanyaan, antara lain; apakah itu merupakan ketidaksengajaan atau kelalaian dari panitia tersebut? atau apakah panitia mempunyai perhitungan lain yang bertentangan dengan keputusan  Walikota waktu itu?


Sebagaimana kita tahu, bisa dimengerti bahwa gesehnya penghitungan angka tahun hari jadi Magelang yang sekarang dikatakan peringatan ke 1113 bukannya 1112 secara ilmu hitung dari tahun 907, adalah dimulai karena peristiwa kegesehan ini.


Dalam arsip yang kami baca, setahu kami masih ada panitia yang masih hidup sampai sekarang, yaitu Bapak Alit Maryono yang bertempat tinggal di Kampung Ringinanom. Semoga kami bisa bertemu beliau untuk menanyakan tentang kesaksian beliau saat jadi panitia waktu itu. Beliau adalah salah satu guru kami dalam berkesenian dan berkebudayaan di Magelang ini. Salam takdzim dan doa sehat selalu untuk beliau.


Sebetulnya masih ada yang ingin saya tuliskan tetapi jari saya sudah pegel pegel, maklum saya termasuk anggota Komunitas Nunal Nunul Dalam Memakai HandPhone, disingkat KONNDAMAI HAP.


Selamat merayakan hari jadi Magelang dan salam hangat dari pinggir kali nggih...


MN

11/04/2019



















No comments:

Post a Comment