10 August 2025

SEJARAH LOTRE Lotre atau undian berhadiah sudah ada semenjak jaman Kolonial Belanda. Berasal dari kata bahasa Belanda 'Loterij' yang artinya undian. Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali Lotre ada, namun dilihat dari beberapa iklan di surat kabar jaman Hindia Belanda, Lotre sudah ada semenjak abad ke 20 yang diadakan secara legal oleh bank bank swasta yang pada saat itu juga mulai bermunculan yang bertujuan untuk menarik perhatian calon nasabah. Pada jaman penjajahan Jepang Lotre adalah solusi untuk mendapatkan anggaran tambahan dalam mengelola pemerintahan yang dikeluarkan oleh Djawa Gunseikanbu (Pemerintahan Militer Jepang di Jawa) dalam bentuk kupon yang bernama 'Oendian Oeang'. Setelah Indonesia merdeka, seperti halnya pada saat penjajahan Jepang, pemerintah Indonesia juga melegalkan Lotre untuk membiayai beberapa program pemerintah. Pada tahun 60an dulu terkenal dengan istilah 'Lotre Buntut', Nalo(National Lotre).dll. Pada Jaman Orde Baru Lotre juga sempat dilegalkan untuk menyelenggarakan program olahraga, seperti Porkas, dan SDSB. Bahkan pemerintah daerah juga diberi kewenangan mengadakan Lotre untuk mendapatkan dana diluar pajak daerah. Sejarah perjalanan Lotre dari masa ke masa tersebut walaupun dilegalkan bukan berarti tidak mendapatkan kritikan dari masyarakat. Masyarakat yang menganggap Lotre adalah termasuk judi mengkritik tajam kebijakan pemerintah yang melegalkan Lotre. Akhirnya kebijakan melegalkan Lotre dihapus, kemudian muncul istilah Togel atau Toto Gelap. Aktifitas Lotre walaupun samar sebenarnya sampai saat ini masih dilakukan oleh pihak marketing sebagian dari promosi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan memberikan kupon kupon undian berhadiah dari produk yang ditawarkan.

 SEJARAH LOTRE

Lotre atau undian berhadiah sudah ada semenjak jaman Kolonial Belanda.

Berasal dari kata bahasa Belanda 'Loterij' yang artinya undian.

Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali Lotre ada, namun dilihat dari beberapa iklan di surat kabar jaman Hindia Belanda, Lotre sudah ada semenjak abad ke 20 yang diadakan secara legal oleh bank bank swasta yang pada saat itu juga mulai bermunculan yang bertujuan untuk menarik perhatian calon nasabah.



Pada jaman penjajahan Jepang Lotre adalah solusi untuk mendapatkan anggaran tambahan dalam mengelola pemerintahan yang dikeluarkan oleh Djawa Gunseikanbu (Pemerintahan Militer Jepang di Jawa) dalam bentuk kupon yang bernama 'Oendian Oeang'.


Setelah Indonesia merdeka, seperti halnya pada saat penjajahan Jepang, pemerintah Indonesia juga melegalkan Lotre untuk membiayai beberapa program pemerintah.

Pada tahun 60an dulu terkenal dengan istilah 'Lotre Buntut', Nalo(National Lotre).dll.


Pada Jaman Orde Baru Lotre juga sempat dilegalkan untuk menyelenggarakan program olahraga, seperti Porkas, dan SDSB. Bahkan pemerintah daerah juga diberi kewenangan mengadakan Lotre untuk mendapatkan dana diluar pajak daerah.


Sejarah perjalanan Lotre dari masa ke masa tersebut walaupun dilegalkan bukan berarti tidak mendapatkan kritikan dari masyarakat.

Masyarakat yang menganggap Lotre adalah termasuk judi mengkritik tajam kebijakan pemerintah yang melegalkan Lotre.


Akhirnya kebijakan melegalkan Lotre dihapus, kemudian muncul istilah Togel atau Toto Gelap.


Aktifitas Lotre walaupun samar sebenarnya sampai saat ini masih dilakukan oleh pihak marketing sebagian dari promosi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan memberikan kupon kupon undian berhadiah dari produk yang ditawarkan.

No comments:

Post a Comment