Nama Dr Moewardi abadi sebagai rumah sakit terbesar di Solo, dibalik ini, perjuangannya gak main-main.
menempuh masa studi di Stovia (sekarang UI)selama 12 tahun baru bisa dapat ijazah. walau menyandang status ningrat, ia dikenal dermawan dan sederhana.
setahun setelah lulus Dr Moewardi ngadain tasyakuran "kenduri modern" gak cuma bagi-bagi makanan, tapi juga buka praktek pengobatan gratis dari jam 6 pagi sampai 12 malam.
karena kedekatan dengan masyarakat, ia dijuluki "dokter gembel". setelah dibacakan proklamasi dan ibukota pindah ke jakarata, moewardi memilih untuk tinggal di Solo.
namun tahun 1948, terjadi aksi yang melibatkan PKI. saat itu, Mayor Hendropijoko udah bilang, jangan praktek dulu karena kondisi negara lagi kurang baik.
tapi Moewardi tetap kekeuh buka praktek dan jalani operasi sesuai jadwal.
"saya pemimpin dan saya juga dokter yang terikat sumpah dokter. percayalah saya tidak akan dibunuh oleh bangsa sendiri, yang mau membunuh saya hanyalah belanda. pasien saya harus segera di operasi" ujarnya.
gak lama, terdengar letusan senjata api. Moewardi diculik dan kantor polisi di dekat RS pun habis diserbu.
sampai sekarang, gak ada yang tau kabar dan keberadaan jasad Moewardi pasca penculikan terjadi.
#fyp #viral
No comments:
Post a Comment