Jejak Kraton Kerto,
Istana Sultan Agung yang hilang
Di sebuah hamparan tanah sunyi di Bantul, Yogyakarta, pernah berdiri sebuah istana megah bernama Kraton Kerto. Dialah pusat pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja besar Mataram Islam yang disegani, bukan hanya di Jawa, tapi juga oleh lawan tangguh seperti VOC Belanda.
Dari dinding-dinding Kraton Kerto inilah terlahir strategi besar penyerangan ke Batavia pada tahun 1628–1629M. Di sinilah suara tabuh gamelan istana pernah menggema, diiringi lantunan doa dan rapat agung para bangsawan Mataram.
Namun, megahnya istana itu kini tinggal cerita. Waktu menggerogoti, peperangan meninggalkan luka, dan Kraton Kerto pun hilang ditelan bumi. Hanya puing-puing pondasi bata merah yang masih tersisa, sunyi dan membisu, seakan menyimpan rahasia kebesaran yang tak lagi lengkap.
Hari ini, Situs Kerto hanya menyisakan jejak bisu: batu-batu berserakan, lantai yang lapuk, dan peninggalan yang terabaikan. Meski demikian, setiap jengkal tanahnya masih menyimpan getaran sejarah—sebuah pengingat bahwa di sinilah pusat kekuasaan Mataram pernah berdiri dengan megah.
Situs Kerto mengingatkan kita bahwa sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan cermin bagi generasi masa kini. Kita tak boleh membiarkan warisan leluhur ini hilang begitu saja. Menjaga, merawat, dan mengenang adalah bentuk penghormatan kita kepada mereka yang telah berjuang menegakkan peradaban di tanah Jawa.
Jika ada kekeliruan dalam penulisan nama, waktu, atau tempat, mohon koreksi demi meluruskan sejarah dan memperkaya pengetahuan kita bersama.
#JejakSultanAgung #KratonKerto #MataramIslam #SejarahJawa #WarisanBudaya #BantulHeritage #WisataSejarah #SitusKuno #SejarahMataram
No comments:
Post a Comment