17 August 2025

Moment Sri Sultan Hamangkubwino IX meneriman Soekarno-Hata saat Ibu kota negara pindah ke Jogjakarta pada 4 Januari 1946, hal ini dilakukan karena suasana Jakarta yang tidak kondusif, setelah pendaratan pasukan sekutu pasca proklamasi Kemerdekaan. Selama di Jogjakarta semua biaya oprasional kenegaraan ditanggung Keraton Jogja. Tanggal 19 Desember1948 ibu kota kembali dipindahkan ke Bukittinggi karena adanya agresi militer II Belanda yang berhasil menwan Sukarno-Hata dan anggota kabinetnya. Menteri Syfrudin Prawiranegara diamanahi sebagai penyelenggara pemerintahan darurat Republik Indonesia PDRI di Sumbar. Ibu kota kembali berpindah ke Jogjakarta pada 7 Desember 1949. Baru pada 17 Agustus 1950 ibu kota kembali pindah ke Jakarta. Dan 74 tahun kemudian katanya pindah lagi ke Ibu kota Nusantara IKN Kaltim. Sejarah Indonesia.

 Moment Sri Sultan Hamangkubwino IX meneriman Soekarno-Hata saat Ibu kota negara pindah ke Jogjakarta pada 4 Januari 1946, hal ini dilakukan karena suasana Jakarta yang tidak kondusif, setelah pendaratan pasukan sekutu pasca proklamasi Kemerdekaan. Selama di Jogjakarta semua biaya oprasional kenegaraan ditanggung Keraton Jogja.




Tanggal 19 Desember1948 ibu kota kembali dipindahkan ke Bukittinggi karena adanya agresi militer II Belanda yang berhasil menwan Sukarno-Hata dan anggota kabinetnya. Menteri Syfrudin Prawiranegara diamanahi sebagai penyelenggara pemerintahan darurat Republik Indonesia PDRI di Sumbar. Ibu kota kembali berpindah ke Jogjakarta pada 7 Desember 1949. Baru pada 17 Agustus 1950 ibu kota kembali pindah ke Jakarta.

Dan 74 tahun kemudian katanya pindah lagi ke Ibu kota Nusantara IKN Kaltim.


Sejarah Indonesia.

No comments:

Post a Comment