11 May 2012

Sebentar Saja

Pernahkah ketika sedang sibuk dan sedang asyik mengerjakan suatu pekerjaan, terlintas dalam alam pikiran bahwa anda adalah seorang yang superior, seorang yang hebat, seorang ” superman “, seorang yang paling bisa. Ketika anda memiliki pikiran tersebut, berarti anda manusia yang wajar, manusia yang dihinggapi penyakit individualistik, sama dengan manusia lain di muka bumi ini. Ketika anda bisa dengan mudah mengerjakan suatu pekerjaan, maka anda akan berpikir bahwa andalah seorang pemenang, manusia yang paling bisa dan tidak memerlukan orang lain dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Begitulah manusia, manusia super ego. Sedikit bisa, merasa paling bisa. Sedikit bekerja, merasa yang paling berjasa. Sedikit usaha, merasa paling kerja keras dalam bekerja. Seorang manusia yang dari segi anatomi memiliki keterbatasan, namun merasa paling digdaya. Seorang manusia yang dari segi pemikiran memiliki keterbatasan, namun merasa bahwa dirinya seorang pemikir ulung. Itulah manusia, mbok yao sebentar saja berpikir, manusia itu makluk yang lemah, makluk yang membutuhkan makluk lain untuk bersinergi dalam membangun peradaban. Berpikir sebentar bahwa dalam tubuhnya terdiri dari seonggok daging, yang perlu dirawat dan diopeni agar nantinya bisa menundukkan kehidupan untuk membangun kesejahteraan bersama. Mbok yao, sebentar saja beristirahat untuk berpikir bahwa dunia itu begitu indah apabila dihuni bersama-sama, dirawat bersama-sama, saling tulung tinulung membangun kebudayaan yang adi luhung. Sebentar saja yuk melakukan instropeksi bahwa manusia itu makluk paling lemah sekaligus makluk paling kuat.

No comments:

Post a Comment