11 August 2025

Berita Koran Mataram (koran di Djokjakarta) terbitan 3 September 1883 Pada Agustus 1883 terjadi letusan dahsyat Krakatau yang menimbulkan kehancuran di pesisir Jawa Barat dan Pulau Sumatera. Bagaimanapun di Yogyakarta dengan cepat terbentuk suatu panitya pengumpulan sumbangan yang dipimpin diantaranya oleh kakak tertua Sultan Ngabehi/Sultan Sugih (HB VII) yaitu Gusti Pangeran Harya Mangkubumi bersama Adipati Paku Alam V dan juga asisten residen Belanda di Yogya. Selain itu, Kassian Chepas (fotografer resmi kesultanan) bersama Dr.Wahidin Soedirohoesodo dan Panewu Sastrodipuro menyelenggarakan pertunjukan "teater tarian" (mungkin wayang orang atau ketoprak) dimana penonton diharapkan menyumbang untuk kurban Krakatau. Pertunjukan amal ini diselenggarakan di Ndalem Gondokusumo (sekitar Sagan, Gondokusuman, sekarang sekitar Bethesda) dan juga di Gamping. Hasil di dua tempat terkumpul 150 gulden (Koran Mataram, 13/9/1883) Sultan Hamengkubuwono VII turut menyumbangkan uang sejumlah 5,000 gulden (Koran Mataram, 17/9/1883). Secara keseluruhan dana terkumpul dari Yogyakarta dan diserahkan sebagai sumbangan sosial korban Krakatau mencapai 20,000 gulden. Demikian laporan Koran Mataram, 20 September 1883. Sumber : Cephas, Yogyakarta: Photography in the Service of the Sultan (G. J. Knaap) Foto : fohn net/biggest-tsunami/1883_krakatau

 Berita Koran Mataram (koran di Djokjakarta) terbitan 3 September 1883 


Pada Agustus  1883 terjadi letusan dahsyat Krakatau yang menimbulkan kehancuran di pesisir Jawa Barat dan Pulau Sumatera.



Bagaimanapun di Yogyakarta dengan cepat terbentuk suatu panitya pengumpulan sumbangan yang dipimpin diantaranya oleh kakak tertua Sultan Ngabehi/Sultan Sugih (HB VII) yaitu Gusti Pangeran Harya Mangkubumi bersama Adipati Paku Alam V dan juga asisten residen Belanda di Yogya.


Selain itu, Kassian Chepas (fotografer resmi kesultanan) bersama Dr.Wahidin Soedirohoesodo dan Panewu Sastrodipuro menyelenggarakan pertunjukan "teater tarian" (mungkin wayang orang atau ketoprak) dimana penonton diharapkan menyumbang untuk kurban Krakatau. Pertunjukan amal ini diselenggarakan di Ndalem Gondokusumo (sekitar Sagan, Gondokusuman, sekarang sekitar Bethesda) dan juga di Gamping. 

Hasil di dua tempat terkumpul 150 gulden (Koran Mataram, 13/9/1883)


Sultan Hamengkubuwono VII turut menyumbangkan uang sejumlah 5,000 gulden (Koran Mataram, 17/9/1883).


Secara keseluruhan dana terkumpul dari Yogyakarta dan diserahkan sebagai sumbangan sosial korban Krakatau mencapai 20,000 gulden. 


Demikian laporan Koran Mataram, 20 September 1883.


Sumber : Cephas, Yogyakarta: Photography in the Service of the Sultan (G. J. Knaap)


Foto : fohn net/biggest-tsunami/1883_krakatau

No comments:

Post a Comment