19 February 2020

Tentang Sejarah Magelang - DARI HOTEL KEDU KE HOTEL CENTRUM : Melacak Jejak Bisnis Perhotelan di Bumi Magelang (Bagian II)

DARI HOTEL KEDU KE HOTEL CENTRUM : Melacak Jejak Bisnis Perhotelan di Bumi Magelang (Bagian II)
Nama Hotel Kedu kemudian seperti hilang begitu saja dari iklan surat kabar antara tahun 1896 hingga 1898. Bisa jadi pasca ditinggalkanya Tuan Unglaub kesulitan mulai menerpa manajemen hotel dan jabatan beliau pun diganti oleh Tuan Malga sebagai Direktur hotel. Namun yang pasti berdasarkan surat kabar De Locomotief yang terbit pada 30 Juli 1898, nama sebuah hotel baru muncul : Hotel Centrum.
Hotel Centrum yang baru berdiri tersebut ternyata berada di lokasi dimana Hotel Kedu dulu pernah berada. Entah apa yang terjadi, dengan manajemen hotel yang lama namun yang pasti dalam iklan tersebut dinyatakan bahwa “Hotel Centrum, (voorheen Kedoe), Magelang” yang bisa diartikan Hotel Centrum, (sebelumnya Kedu), Magelang. Dalam potongan iklan tersebut juga dapat diketahui bahwa direktur hotel sudah tidak berada ditanga Tuan Malga lagi, namun ada pada Nyonya Haase.
Dalam kolom iklan tersebut Hotel Centrum menawarkan berbagai fasilitas bagi para tamu diantaranya seperti kamar - kamar yang luas, makanan yang lezat, pelayanan yang cepat dan harga yang wajar. Selain itu, pihak manajemen hotel juga masih menawarkan jasa rental mobil seperti yang dulu ditawarkan Hotel Kedu semasa manajemen Tuan Unglaub.
Memasuki abad ke-20, manajemen Hotel Centrum (eks Hotel Kedu) melakukan perubahan kembali. Hal tersebut bisa dilihat dari potongan iklan dalam surat kabar De Locomotief yang terbit pada 25 Januari 1899. Dalam iklan tersebut dinyatakan bahwa Direktur hotel sudah bukan Nyonya Haase lagi namun diganti dengan Tuan F. van den Ende.
Beberapa perubahan nampaknya dilakukan dibawah manajemen tuan van den Ende. Selain fasilitas standard hotel, beliau juga menambahkan layanan antar jemput dari dan ke Stasiun Magelang Kota. Perlu diketahui bahwa jalur kereta api milik NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) dari Vorstenlanden ke Magelang sudah beroperasi pada 1 Juli 1898.
Tuan van den Ende nampaknya masih menjabat sebagai direktur Hotel Centrum hingga awal abad 20. Iklan yang mencantumkan nama Tuan van den Ende sebagai direktur Hotel Centrum terakhir muncul pada iklan surat kabar de Locomotief terbitan 6 Januari 1900.
Memasuki abad baru Hotel Centrum banyak melakukan inovasi terkait program promosi hotel. Salah satu diantaranya adalah pameran lukisan yang berlangsung pada bulan Februari 1900. Seperti yang dilaporkan surat kabar de Locomotief terbit pada 26 Februari 1900 bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Februari sebuah pameran lukisan karya D. Huppe berlangsung di bagian voorgalerij hotel. Tak kurang dari 50 karya lukisan dari cat minyak dan cat air dipamerkan dalam acara tersebut. Berbagai kalangan datang untuk menikmati karyanya seperti para murid pelukis D. Huppe, mantan siswanya dari Solo, dan kalangan umum di Magelang.
Hal paling menakjubkan bagi sejarah dan kiprah Hotel Centrum, Magelang terjadi pada tahun 1901 ketika Raja Siam (Thailand), Chulalongkorn atau Rama V singgah di Magelang dan menginap disana. Pada tahun tersebut manajer hotel sudah berganti ke tangan Carl Rudolph Friedrich Bechler, pria kelahiran Surabaya pada 1878 yang masih berusia 23 tahun.
Berdasarkan surat kabar De Locomotief terbitan 15 Juli 1901 dikisahkan bahwa Raja Rama V tiba di Magelang pada 7 Juli di hari Minggu. Barang - barang Raja Rama V dan para pelayan sudah tiba terlebih dahulu satu jam sebelum kedatangannya. Sang Raja tiba pukul 4.30 pagi dengan disambut oleh Asisten Residen Kedu, Kapiten Cina dan pejabat - pejabat lainnya.
Atas kunjungan tamu spesial itu Hotel Centrum bersolek dengan begitu meriah. Raja Rama V diperkirakan menginap selama 3 hari 2 malam di Magelang. Berbagai kegiatan dilakukan oleh rombongan Raja Siam tersebut seperti tur ke Militair Hospitaal Magelang, dan berkuda disekitar Magelang oleh Sang Raja dan perkebunan di Boro oleh para pangeran. Rombongan Raja Rama V meninggalkan Magelang pada hari Selasa untuk selanjutnya menuju Bandung.
Atas usaha kerasnya dalam menyambut dan melayani keluarga Kerajaan Siam, Tuan Bechler mendapatkan penghargaan berupa pin kain emas dan juga ucapan terima kasih. Prestasinya yang luar biasa dalam mengelola Hotel Centrum dan menjadikannya sebagai hotel yang layak bagi tempat istirahat setaraf raja membuat namanya melambung. Berdasarkan surat kabar De locomotief terbitan 3 Oktober 1901, Carl Bechler memutuskan untuk pindah dari Hotel Centrum Magelang dan menerima tawaran untuk menjadi manajer Hotel Des Indes Surabaya.
Pasca kepergiannya, nasib Hotel Centrum nampaknya menjadi tidak menentu. Berdasarkan surat kabar Bataviaasch Niewsblad yang terbit pada 15 Juli 1902, Hotel Kedu dan perusahaan rental mobil “Kedoe” dinyatakan pailit. Walaupun demikian, Hotel Centrum masih tetap ada dan beroperasi hingga tahun 1920an berdasarkan berita dari beberapa surat kabar. Data terkait kelangsungan Hotel pada masa Jepang dan kemerdekaan masih belum begitu jelas. Namun yang pasti, sisa - sisa kejayaan Hotel Kedu yang kemudian menjadi Hotel Centrum sudah tidak ada lagi. Lokasi bekas hotel sekarang sudah berubah total dan berganti menjadi toko oleh - oleh Prana dan Gudeg Poncol.
- Chandra Gusta Wisnuwardana -

No comments:

Post a Comment