05 May 2014

GREBEG GETUK

Ribuan Warga Kota Magelang Menyaksikan Prosesi Grebeg Gethuk Yang Merupakan Puncak Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Magelang ke-1108 Pada Hari Minggu, 20 April 2014. Jam : 08.00 WIB s/d 11.00 WIB. Prosesi Dibuka Dengan Arak-Arakan Rombongan Walikota Magelang Beserta Forum Pimpinan Daerah dari Masjid Agung Kota Magelang Menuju Panggung Kehormatan di Aloon Aloon Kota Magelang. Prosesi Dilanjutkan Dengan Upacara Berbahasa Jawa, Dimana Seluruh Peserta Upacara Mengenakan Pakaian Adat Jawa. Aba Aba Upacara dan Sambutan Inspektur Upacara Juga Menggunakan Bahasa Jawa. Berbagai Suguhan Tarian Tradisional Yang Apik dan Menakjubkan Disajikan Oleh Seniman dan Seniwati Kota Magelang. Usai Sajian Tarian Tradisional, disusul kemudian grebeg gethuk sebagai prosesi puncak. Masyarakat beramai-ramai berebut gunungan gethuk dan gunungan palawija. Dipilih Gethuk Karena Gethuk Merupakan Makanan Khas Kota Magelang Yang Terbuat Dari Bahan Bahan Dasar Ketela Pohon.




PROSESI BUDAYA DAN GREBEG GETHUK
Minggu, 20 April 2014
Aloon Aloon Kota Magelang

07.30 – 08.00
-Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang, Dalang, Waranggana dan Tim Pemusik Rampak Buto “Sirnaning Sukerto” menempatkan diri di Panggung Karawitan, dekat pohon beringin tengah.
-Tim Penari Rampak Buto “Sirnaning Sukerto” menempatkan diri di wilayah timur (dekat Patung Diponegoro).
-Tim Penari Sesaji, Pandhita, Panca patih dan Prajurit “Watang” menempatkan diri di wilayah barat (seberang Masjid Agung).
-Tim Gunungan Palawija 17 Kelurahan menempatkan diri di halaman BPLK.
-Tim Tari “Ngrembakaning Kabudayan” (“Magelang Berkesan”) menempatkan diri di samping kiri dan samping kanan Panggung Karawitan.
-Tim Protokoloer dan Majanejemen Acara menempatkan diri di Tenda Protokoler.
-Tim Gunungan Gethuk menempatkan diri di halaman Masjid Agung.
-Tim Pemandu Palawija 17 Kelurahan menempatkan diri secara tersebar.
-Tim Ketertiban Fotografer-Videografer menempatkan diri dalam arena prosesi.
-Kehadiran deputasi upacara dari unsur DKPT di wilayah timur dan wilayah barat diatur oleh Tim Protokoler Pemkot Magelang.
-Kehadiran para tamu undangan di tenda undangan di wilayah selatan.

08.00 – 08.30
-Sambil menunggu kehadiran Forpimda, hadirin dihibur oleh Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang.

08.30 – 08.40
-Perjalanan Walikota Magelang dan Forpimda ke Tenda Forpimda diiringi gendhing “Ketawang Padhang Mbulan Lrs Slendro Pt 9” (Karawitan Pepadi), sementara itu Tim Tari “Rampak Buto” bersiap-siap tampil.

08.40 – 08.47
-Penampilan Tari “Rampak Buto” berjudul “Sirnaning Sukerto”.

08.47 – 08.54
-Fragmen “penaklukan buto” oleh Pandhita dan Penari Sesaji

08.54 – 09.02
-Tari Prajurit Watang, dilanjutkan penyerahan replika Prasasti Mantyasih oleh Panca Patih kepada Walikota Magelang sebagai simbol bahwa Walikota Magelang pada jaman sekarang adalah generasi penerus Panca Patih yang dulu pada jaman Mataram Kuno menerima kewenangan kepemimpinan daerah otonom (penetapan wilayah yang sekarang disebut sebagai “Kota Magelang” sebagai tanah perdikan dari raja Dyah Balitung.

09.20 – 09.10
-Pembacaan “Ringkesan Carios Ari Madeging Magelang” oleh Ketua Permadani Kota Magelang, diiringi Irama Sirep (Jineman Karawitan).

09.10 – 09.44
-Kirab Gunungan Palawija 17 kelurahan memasuki arena.

09.44 – 09.46e                   
-Komandan Upacara memasuki lapangan upacara mempersiapkan barisan

09.46 – 09.48
-Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara

09.48 – 09.49
-Inspektur Upacara menempatkan diri di mimbar lapangan upacara

09.49 – 09.52
-Penghormatan pasukan dilanjutkan laporan Komandan Upacara

09.52 – 10.00
-Penyerahan penghargaan Seni Budaya Kota Magelang (DKKM “Award” Tahun 2014) kepada Canthing Margono, Gepeng Nugroho dan Budiono

10.00 – 10.10
-Pembacaan “Tanggap Wacana Walikota Magelang ing Upacara Pengetan Ari Madeging Magelang ingkang Kaping Sewu Satus Wolu” oleh Walikota Magelang

10.10 – 10.15
-Pembacaan doa.

10.15 – 10.17
-Pasukan disiapkan, laporan Komandan Upacara bahwa upacara telah selesai.

10.17 – 10.18
-Penghormatan pasukan, dilanjutkan Inspektur Upacara kembali ke Tenda Forpimda.

10.18 – 10.20
-Perwira Upacara melapor kepada Inspektur Upacara bahwa upacara telah selesai dan acara dilanjutkan dengan penampilan Tari “Ngrembakaning Kabudayaan” yang merupakan simbol program “Magelang Berkesan” di Tahun 2014.

10.20 – 10.24
-Komandan Upacara mengistirahatkan pasukan dan meninggalkan lapangan upacara.

10.24 – 10.40
-Penampilan Tari “Ngrembakaning Kabudayaan” yang merupakan simbol program “Magelang Berkesan” di Tahun 2014.

10.40 – 10.45
-Musik pengantar suasana menuju Grebeg Gethuk dimainkan oleh Tim Karawitan Pepadi Kota Magelang.

10.45 – 10.50
-Personil Jin Tidar dan Rampak Buto mulai bergerak dari Masjid Agung menyibakkan penonton, membuka jalan bagi Tim Gunungan Gethuk.

10.50 – 11.00
-Perjalanan teatrikal Tim gabungan Gethuk dari Masjid Agung memasuki Aloon-Aloon.

11.00 – 11.05
-Pasukan Jin Tidar dan Buto Besar melindungi Gunungan Gethuk
-Palawija 17 Kelurahan mendekati ke Gunungan Gethuk.

11.05 – 11.10
-11 Putri Cantik naik ke tangga tenda Forpimda dengan formasi “1-10”.

11.10 – 11.20
-Grebeg (rebutan) Gethuk dan Palawija oleh Masyarakat
-Walikota mempersilahkan masyarakat untuk menggrebeg Gunungan Gethuk “Saking Kersa lan Pangestuning Gusti Ingkang Maha Agung Para Kawula Kutha Magelang, Ayo Gethuk-e Digrebeg”
-Pasukan Jin Tidar, Rampak Buto dan Pengusung Gunungan Berteriak-teriak.

11.20 – 11.22
-Rebutan Gethuk dan Palawija selesai





























No comments:

Post a Comment