03 May 2025

PERANG KOTA KRAWANG BERLANGSUNG SENGIT! Tembakan dari pesawat Mustang Belanda masih berdesing! Pesawat musuh itu masih melakukan putaran beberapa kali sembari melepas tembakan ke arah pinggir kota Krawang. Pasukan TNI yang sudah mundur dari batas kota yakni jembatan Kedunggedeh, memusatkan pertahanan Krawang dari dalam kota. Maka terjadilah "perang kota" dalam menghadapi agresi militer pertama Belanda itu. Pasukan laskar mengambil posisi di sekitar perumahan penduduk yang sudah kosong, sedang TNI konsentrasi pasukan di pabrik susu. Bersiap mereka menanti kedatangan pasukan Belanda yang tadi sore berhasil menerobos jembatan Kedunggedeh. Bukan tanpa perlawanan jembatan Kedunggedeh "terlepas" sudah puluhan pejuang yg gugur semenjak pertempuran pertama tanggal 22 Juli 1947, saat pasukan HAMOT memasuki Krawang justru dari arah rel kereta api! Jalur yg tak diduga sama sekali oleh pihak pejuang di Krawang. Walau tergagap, para pejuang kita di Krawang melawan dengan sengit! Walau akhirnya Jembatan Kedunggedeh jatuh karena Belanda memakai bantuan pesawat tempur mereka. Kembali ke posisi dalam kota, anak anak pejuang Indonesia sudah bersiap dengan kekuatan yg ada untuk menahan pasukan Belanda ke dalam kota Krawang. Waktu terus berjalan, degup jantung para pejuang berdebar.....menunggu! Saat suara tembakan terdengar dari jauh bersahutan, itu gaya pasukan HAMOT! Ciri mereka untuk "psy war" menakuti penduduk dan pejuang dengan tembakan ke segala arah! Saat pasukan HAMOT memasuki area kota, tembakan mulai di lancarkan pasukan laskar yang posisi nya dikawasan perumahan. Pertempuran sengit kembali pecah! Suara tembakan disertai dentum mortir terdengar memekakan kuping! Disertai suara teriakan manusia yang tertembak! Entah dari pihak mana. Nyaris satu jam anak anak laskar menahan masuk nya Infantri Belanda yang di dahului laskar pribumi yang membelot menjadi laskar Ratu! Sampai akhirnya anak anak pejuang itu menyingkir ke arah pabrik susu dan menyusun kekuatan kembali dengan TNI yang sudah siap di sana. Setelah melakukan bumi hangus, kembali para pejuang kita bersiap menunggu lawan mereka! Seperti yang sudah diduga! Kembali satuan HAMOT berada di depan saat memasuki kawasan pabrik bekas Belanda dulu. Di dahului lemparan granat! Pertempuran malam hari mempertahankan Krawang pun kembali pecah! Kali ini bule Belanda terlibat dalam perang kota ini, tidak seperti saat jembatan Kedunggedeh sore tadi. Hamot dan Belanda mengepung rapat pertahanan pejuang Krawang di pabrik susu itu. Sengit nya pertempuran kota itu bahkan membuat lelah pasukan Belanda hingga hampir subuh, posisi pasukan Belanda tak bisa menembus pertahanan anak anak pejuang Indonesia di Krawang itu. Saat tembakan mulai mereda, diam diam anak anak TNI dan Laskar meninggalkan posisi pabrik susu itu setelah membakar gudang dan pabrik....bumi hangus! Sedang infantri Belanda saat itu karena sudah lelah tak berfikir bahwa pabrik susu itu telah di tinggalkan oleh lawan mereka, mereka pikir bahwa pagi nanti dengan bantuan tembakan pesawat akan meneruskan merebut pabrik itu. Namun pagi hari saat mereka akan bersiap bergerak untuk merebut pabrik susu itu, pabrik sudah kosong!, tapi dalam kondisi tak bisa dipakai lagi! Sedang anak anak pejuang Indonesia mundur ke arah Tjikampek. Keesokan hari tanggal 23 Juli 1947 Krawang jatuh ke tangan Belanda. Sekelumit sengit nya "perang kota" di Krawang dalam rangka menahan agresi militer pertama Belanda. Beny Rusmawan

 PERANG KOTA KRAWANG BERLANGSUNG SENGIT!


Tembakan dari pesawat Mustang Belanda masih berdesing!  Pesawat musuh itu masih melakukan putaran beberapa kali sembari melepas tembakan ke arah pinggir kota Krawang.



Pasukan TNI yang sudah mundur dari batas kota yakni jembatan Kedunggedeh, memusatkan pertahanan Krawang dari dalam kota.


Maka terjadilah "perang kota" dalam menghadapi agresi militer pertama Belanda itu.


Pasukan laskar mengambil posisi di sekitar perumahan penduduk yang sudah kosong,  sedang TNI konsentrasi pasukan di pabrik susu. Bersiap mereka menanti kedatangan pasukan  Belanda yang tadi sore berhasil menerobos jembatan Kedunggedeh. 


Bukan tanpa perlawanan jembatan Kedunggedeh "terlepas" sudah puluhan pejuang yg gugur semenjak pertempuran pertama tanggal 22 Juli 1947, saat pasukan HAMOT memasuki Krawang justru dari arah rel kereta api! Jalur yg tak diduga sama sekali oleh pihak pejuang di Krawang.  Walau tergagap, para pejuang kita di Krawang melawan dengan sengit! 


Walau akhirnya Jembatan Kedunggedeh jatuh karena Belanda memakai bantuan pesawat tempur mereka.


Kembali ke posisi dalam kota, anak anak pejuang Indonesia sudah bersiap dengan kekuatan yg ada untuk menahan pasukan Belanda ke dalam kota Krawang.


Waktu terus berjalan, degup jantung para pejuang berdebar.....menunggu!


Saat suara tembakan terdengar dari jauh bersahutan, itu gaya pasukan HAMOT!  Ciri mereka untuk "psy war" menakuti penduduk dan pejuang dengan tembakan ke segala arah!


Saat pasukan HAMOT memasuki area kota, tembakan mulai di lancarkan pasukan laskar yang posisi nya dikawasan perumahan.


Pertempuran sengit kembali pecah! 


Suara tembakan disertai dentum mortir terdengar memekakan kuping!  Disertai suara teriakan manusia yang tertembak!  Entah dari pihak mana.


Nyaris satu jam anak anak laskar menahan masuk nya Infantri Belanda yang di dahului laskar pribumi yang membelot menjadi laskar Ratu! Sampai akhirnya anak anak pejuang itu menyingkir ke arah pabrik susu dan menyusun kekuatan kembali dengan TNI yang sudah siap di sana.


Setelah melakukan bumi hangus, kembali para pejuang kita bersiap menunggu lawan mereka!


Seperti yang sudah diduga! Kembali satuan HAMOT berada di depan saat memasuki kawasan pabrik bekas Belanda dulu.


Di dahului lemparan granat!


Pertempuran malam hari mempertahankan Krawang pun kembali pecah!


Kali ini bule Belanda terlibat dalam perang kota ini, tidak seperti saat jembatan Kedunggedeh sore tadi. Hamot dan Belanda mengepung rapat pertahanan pejuang Krawang di pabrik susu itu. 


Sengit nya pertempuran kota itu bahkan membuat lelah pasukan Belanda hingga hampir subuh, posisi pasukan Belanda tak bisa menembus pertahanan anak anak pejuang Indonesia di Krawang itu.


Saat tembakan mulai mereda, diam diam anak anak TNI dan Laskar meninggalkan posisi pabrik susu itu setelah membakar gudang dan pabrik....bumi hangus!


Sedang infantri Belanda saat itu karena sudah lelah tak berfikir bahwa pabrik susu itu telah di tinggalkan oleh lawan mereka, mereka pikir bahwa pagi nanti dengan bantuan tembakan pesawat akan meneruskan merebut pabrik itu.


Namun pagi hari saat mereka akan bersiap bergerak untuk merebut pabrik susu itu, pabrik sudah kosong!, tapi dalam kondisi tak bisa dipakai lagi!


Sedang anak anak pejuang Indonesia mundur ke arah Tjikampek.


Keesokan hari tanggal 23 Juli 1947 Krawang jatuh ke tangan Belanda.


Sekelumit sengit nya "perang kota" di Krawang dalam rangka menahan agresi militer pertama Belanda.


Beny Rusmawan

No comments:

Post a Comment