03 May 2025

Kisah Cinta Tragis Budak Bali dan putri Tuan Moor, petinggi VOC Masa kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), muncul kisah asmara yang menggegerkan, Untung Surapati, seorang budak belian dari Bali menjalin hubungan cinta dengan Suzanna, putri Tuan Moor, petinggi VOC. Cerita ini tertuang di Babad Surapati. Penulis Hindia Belanda, Melati Van Java (nama samaran dari Nicolina Maria Sloot) juga pernah menulis roman berjudul Van Slaaf Tot Vorst, terbit pada tahun 1887. Karya ini kemudian diterjemahkan oleh FH Wiggers dan diterbitkan tahun 1898 dengan judul ‘Dari Boedak Sampe Djadi Radja’. Penulis pribumi yang juga menulis tentang kisah ini adalah sastrawan Abdul Muis dalam novelnya yang berjudul Surapati. Menurut Babad Tanah Jawi Untung Surapati, Nama aslinya Surawiroaji, lahir 1660. Ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak dari Bali, kekayaan Moor meningkat berlipat-lipat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama "Si Untung". Untung diangkat sebagai anak dengan tugas sehari-hari menemani anak Edeler Moor yang bernama Suzanna. Karena itulah kedudukan Untung di kalangan budak dan keluarga Edeller Moor dipandang cukup tinggi. Sebagai anak emas dari Edeler Moor. Rupanya Suzanna jatuh hati, mereka berdua berpacaran. Kekayaan Edeler Moor mengalir ke tangan Untung melalui Suzanna. Oleh Untung kemudian kekayaan tersebut dibagi-bagi kepada para budak dan orang lain, sehingga nama Untung terkenal. Hubungan mereka terendus oleh tuan Moor. Akibatnya tuan Moor marah besar mengetahui putrinya menjalin hubungan dengan budak piaraannya. Untung dianggap melanggar larangan karena sebagai budak berani bercinta dengan anak majikan. Tanpa ampun Untung disiksa dan dijebkoskan ke penjara bawah tanah gedung Standhuis Batavia. Sementara Suzanna dikirim untuk sementara ke sebuah pulau di Teluk Jakarta. Untung ternyata berhasil kabur dari penjara atas bantuan Suzanna. Dikisahkan Suzanna mati muda. Anaknya dengan Untung, yaitu Robert, dipungut oleh keluarga Jacob van Reijn. Robert diceritakan jatuh cinta pada Digna yang ternyata adalah puteri dari Commissaris Tack yang tewas dibunuh Untung. Nasib asmaranya senada dengan orang tuanya, Untung dengan Suzanna. Robert dan Digna juga sempat terpisah. Robert akhirnya melarikan diri setelah mengetahui bahwa dirinya hanya anak pungut. Ia menjadi serdadu Belanda di tanah Hindia Belanda Alwi Shahab, budayawan Betawi menulis, pada tahun 1683 jumlah orang Bali di Jakarta berjumlah 14.259 orang, hingga merupakan mayoritas. Dari jumlah tersebut hanya 981 orang yang bukan budak belian. Di antara mereka yang mengalami nasib tidak beruntung adalah Untung Surapati, saat masih kecil telah dijual sebagai budak. Saat itu di pulau Dewata Bali banyak kerajaan kecil. Antar kerajaan sering berperang. Mereka yang kalah dijadikan sebagai budak dan dijualbelikan. Banyak di antaranya yang diangkut ke Batavia. • Keterngan Foto Untung Surapati (memegang payung). (Istimewa) Sumber : https://nasional.okezone.com/read/2021/02/21/337/2365617/kisah-cinta-tragis-untung-surapati-dan-suzanna?page=2

 Kisah Cinta Tragis Budak Bali dan putri Tuan Moor, petinggi VOC


Masa kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), muncul kisah asmara yang menggegerkan, Untung Surapati, seorang budak belian dari Bali menjalin hubungan cinta dengan Suzanna, putri Tuan Moor, petinggi VOC. Cerita ini tertuang di Babad Surapati. Penulis Hindia Belanda, Melati Van Java (nama samaran dari Nicolina Maria Sloot) juga pernah menulis roman berjudul Van Slaaf Tot Vorst, terbit pada tahun 1887.



Karya ini kemudian diterjemahkan oleh FH Wiggers dan diterbitkan tahun 1898 dengan judul ‘Dari Boedak Sampe Djadi Radja’. Penulis pribumi yang juga menulis tentang kisah ini adalah sastrawan Abdul Muis dalam novelnya yang berjudul Surapati. Menurut Babad Tanah Jawi Untung Surapati, Nama aslinya Surawiroaji, lahir 1660. Ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak dari Bali, kekayaan Moor meningkat berlipat-lipat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama "Si Untung". Untung diangkat sebagai anak dengan tugas sehari-hari menemani anak Edeler Moor yang bernama Suzanna. Karena itulah kedudukan Untung di kalangan budak dan keluarga Edeller Moor dipandang cukup tinggi. Sebagai anak emas dari Edeler Moor.


Rupanya Suzanna jatuh hati, mereka berdua berpacaran. Kekayaan Edeler Moor mengalir ke tangan Untung melalui Suzanna. Oleh Untung kemudian kekayaan tersebut dibagi-bagi kepada para budak dan orang lain, sehingga nama Untung terkenal. Hubungan mereka terendus oleh tuan Moor. Akibatnya tuan Moor marah besar mengetahui putrinya menjalin hubungan dengan budak piaraannya. Untung dianggap melanggar larangan karena sebagai budak berani bercinta dengan anak majikan.


Tanpa ampun Untung disiksa dan dijebkoskan ke penjara bawah tanah gedung Standhuis Batavia. Sementara Suzanna dikirim untuk sementara ke sebuah pulau di Teluk Jakarta. Untung ternyata berhasil kabur dari penjara atas bantuan Suzanna. Dikisahkan Suzanna mati muda. Anaknya dengan Untung, yaitu Robert, dipungut oleh keluarga Jacob van Reijn. Robert diceritakan jatuh cinta pada Digna yang ternyata adalah puteri dari Commissaris Tack yang tewas dibunuh Untung.


Nasib asmaranya senada dengan orang tuanya, Untung dengan Suzanna. Robert dan Digna juga sempat terpisah. Robert akhirnya melarikan diri setelah mengetahui bahwa dirinya hanya anak pungut. Ia menjadi serdadu Belanda di tanah Hindia Belanda Alwi Shahab, budayawan Betawi menulis, pada tahun 1683 jumlah orang Bali di Jakarta berjumlah 14.259 orang, hingga merupakan mayoritas. Dari jumlah tersebut hanya 981 orang yang bukan budak belian. Di antara mereka yang mengalami nasib tidak beruntung adalah Untung Surapati, saat masih kecil telah dijual sebagai budak. Saat itu di pulau Dewata Bali banyak kerajaan kecil. Antar kerajaan sering berperang. Mereka yang kalah dijadikan sebagai budak dan dijualbelikan. Banyak di antaranya yang diangkut ke Batavia.


• Keterngan Foto Untung Surapati (memegang payung). (Istimewa)


Sumber : https://nasional.okezone.com/read/2021/02/21/337/2365617/kisah-cinta-tragis-untung-surapati-dan-suzanna?page=2

No comments:

Post a Comment