08 May 2025

Rampogan, ketika prajurit Mataram diadu dengan harimau jawa, hadiahnya menggiurkan Dulu di Jawa adalah sebuah tradisi yang dikenal sebagai rampogan macan. Dalam tradisi harimau jawa dilepaskan dari sarangnya ke sebuah lapangan di mana sudah ada prajurit dengan tombak terhunus di sekelilingnya. Tradisi rampogan sendiri sebagai pertanda pemurnian dan penumpasan kejahatan. Dalam prosesinya, ada pertarungan antara harimau dan banteng. Jika banteng, yang dianggap sebagai simbol masyarakat Jawa, yang menang atas macan sebagai simbol orang jahat, para penonton akan bersorak. Tradisi ini kemudian dihapus oleh Belanda pada awal abad ke-20. Sultan Agung sendiri adalah penikmat pertarungan banteng dan macan jawa. Suatu ketika, Sultan Agung pernah mengadakan pertarungan antara harimau jawa dan prajuritnya. Kejadian itu terjadi sekitar 1620-an. Untuk mewujudkan keinginan itu, pertama-tama Sultan Agung memerintahkan prajuritnya memburu sekitar 200an harimau. Diperlukan dua bulan untuk menangkap harimau-harimau tersebut. Ada hadiah yang menggiurkan dalam pertarungan tersebut. Bagi prajurit yang berani akan mendapatkan penghargaan yang tak main-main dari raja. "Ada yang diberi jabatan, yang lain diberi wanita, atau keris, atau pakaian," tulis HJ De Graaf dalam bukunya, Puncak Kekuasaan Mataram. Bagaimana cerita selengkapnya? Baca selengkapnya di sini https://intisari.grid.id/read/034069260/hadiahnya-menggiurkan-dari-keris-hingga-wanita-ini-cerita-sultan-agung-suka-adu-prajuritnya-dengan-harimau-jawa #rampogan #mataram #mataramislam #sultanagung

 Rampogan, ketika prajurit Mataram diadu dengan harimau jawa, hadiahnya menggiurkan



Dulu di Jawa adalah sebuah tradisi yang dikenal sebagai rampogan macan. Dalam tradisi harimau jawa dilepaskan dari sarangnya ke sebuah lapangan di mana sudah ada prajurit dengan tombak terhunus di sekelilingnya.


Tradisi rampogan sendiri sebagai pertanda pemurnian dan penumpasan kejahatan. Dalam prosesinya, ada pertarungan antara harimau dan banteng.


Jika banteng, yang dianggap sebagai simbol masyarakat Jawa, yang menang atas macan sebagai simbol orang jahat, para penonton akan bersorak. Tradisi ini kemudian dihapus oleh Belanda pada awal abad ke-20.


Sultan Agung sendiri adalah penikmat pertarungan banteng dan macan jawa. Suatu ketika, Sultan Agung pernah mengadakan pertarungan antara harimau jawa dan prajuritnya. 


Kejadian itu terjadi sekitar 1620-an.


Untuk mewujudkan keinginan itu, pertama-tama Sultan Agung memerintahkan prajuritnya memburu sekitar 200an harimau. Diperlukan dua bulan untuk menangkap harimau-harimau tersebut.


Ada hadiah yang menggiurkan dalam pertarungan tersebut. Bagi prajurit yang berani akan mendapatkan penghargaan yang tak main-main dari raja.


"Ada yang diberi jabatan, yang lain diberi wanita, atau keris, atau pakaian," tulis HJ De Graaf dalam bukunya, Puncak Kekuasaan Mataram.


Bagaimana cerita selengkapnya? Baca selengkapnya di sini https://intisari.grid.id/read/034069260/hadiahnya-menggiurkan-dari-keris-hingga-wanita-ini-cerita-sultan-agung-suka-adu-prajuritnya-dengan-harimau-jawa


#rampogan #mataram #mataramislam #sultanagung

No comments:

Post a Comment