"Ceki" adalah sejenis kartu permainan dari masyarakat Tionghoa dan peranakannya yang dimainkan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ceki merupakan turunan dari kartu permainan Tionghoa bergambar uang dan tokoh-tokoh dari novel Batas Air yang gambar-gambarnya mengalami penyederhanaan dan abstraksi. Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai permainan, dan pada masa Kolonial Belanda, kartu ini banyak dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai sarana rekreasi, pergaulan, dan juga perjudian. Memasuki abad ke-21 M, peminat ceki mengalami penurunan. Meskipun demikian, kartu ini masih dimainkan di sejumlah daerah seperti ranah Minang dan Bali. Artikel terkait: https://id.wikipedia.org/wiki/Ceki Gambar: Sebuah sesi permainan (mungkin Pèi) di Yogyakarta, sekitar tahun 1880. Foto oleh Kassian Céphas. Sumber gambar: Perpustakaan Universitas Leiden. Lisensi: domain publik. Pranala gambar: https://w.wiki/9gZD

 "Ceki" adalah sejenis kartu permainan dari masyarakat Tionghoa dan peranakannya yang dimainkan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ceki merupakan turunan dari kartu permainan Tionghoa bergambar uang dan tokoh-tokoh dari novel Batas Air yang gambar-gambarnya mengalami penyederhanaan dan abstraksi. 

Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai permainan, dan pada masa Kolonial Belanda, kartu ini banyak dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai sarana rekreasi, pergaulan, dan juga perjudian. Memasuki abad ke-21 M, peminat ceki mengalami penurunan. Meskipun demikian, kartu ini masih dimainkan di sejumlah daerah seperti ranah Minang dan Bali.

Artikel terkait: https://id.wikipedia.org/wiki/Ceki

Gambar: Sebuah sesi permainan (mungkin Pèi) di Yogyakarta, sekitar tahun 1880. Foto oleh Kassian Céphas. Sumber gambar: Perpustakaan Universitas Leiden. Lisensi: domain publik.

Pranala gambar: https://w.wiki/9gZD