31 May 2024

๐—œ๐——๐—˜๐—”๐—Ÿ๐—œ๐—ฆ๐— ๐—˜ ๐—š๐—œ๐—”๐—ก๐—ง ๐—ฆ๐—ง๐—˜๐—ฃ Giant Step merupakan band kebanggan Kota Bandung selain The Rollies. Setelah Sharkmove bubar, Beny Subardja mendirikan Giant Step pada tahun 1973 dengan personil awal Benny (founder) Deddy Stanzah, Yockie, dan Samy. Nama Giant Step diambil dari judul album Giant Steps garapan John Coltrane, saksofonis dari AS. Sejak pertama mencuat, Giant Step sudah mencuri atensi. Pasalnya, mereka punya pendirian yang keras. Almarhum Denny Sakrie, kritikus musik, dalam “Benny Soebardja, Kukuh nan Teguh" (2013) mengatakan, di saat band-band seangkatannya bangga menjadi impersonator band rock luar negeri, Giant Step justru berani untuk membawakan karya orisinal di atas panggung. Bagi Benny, selaku frontman, menciptakan karya sendiri dan kemudian membawakannya di depan umum adalah harga mati. Ia tak ingin Giant Step mengekor band-band saat itu yang masih menjadikan lagu band lain sebagai fondasi utama dalam bermusik. Ihwal ini bisa dilihat kala pada 1976, di Bandung, Giant Step menolak permintaan panitia pementasan untuk menyanyikan ulang lagu-lagu The Beatles. Alih-alih memainkan lagu The Fab Four, Giant Step justru asyik membawakan lagu mereka sendiri. Dalam satu kesempatan wawancara dengan Psychedelic Baby Mag (2013), Benny mengaku bahwa kunci untuk menghasilkan album-album yang dahsyat terletak pada kepiawaian mengolah harmoni. Elemen itulah yang lantas menjadi pegangan tiap personel untuk menentukan bagaimana nada-nada dibentuk dan ditafsirkan sedemikian rupa. Sepanjang perjalanan karier mereka, yang terbentang dari 1973 sampai 1985, sudah ada delapan album yang dihasilkan. Beberapa di antaranya yakni Kukuh Nan Teguh (1977), Persada Tercinta (1978), Tinombala (1979), Volume I (1980), Volume III (1980), dan Geregetan (1985). Giant Step dikenal tak punya formasi yang awet. Hampir setiap album ditandai dengan keluar-masuknya personel baru. Akan tetapi, publik menganggap formasi bernas Giant Step adalah ketika mereka digawangi oleh Benny, Albert Warnerin (gitar), Adi “Sibolangit" Harjadi (bass), Janto Soedjono (drum), dan Deddy Dorres (kibor). Bagi saya pribadi album dahsyat GS adalah Giant On The Move yang full prog terutama permainan Triawan Munaf (Bapaknya Sherina Munaf yang kelak mengcover lagu Gregetan nya Giant Step). Setelah merilis album Gregetan Giant Step terhenti langkahnya namun di era milineal Giant Step merilis album Life Is Not The Same (2017) dengan menyisakan Benny Subardja sebagai personil asli. Sumber : Wikipedia dan beberapa sumber lain dari internet.

 ๐—œ๐——๐—˜๐—”๐—Ÿ๐—œ๐—ฆ๐— ๐—˜ ๐—š๐—œ๐—”๐—ก๐—ง ๐—ฆ๐—ง๐—˜๐—ฃ 

Giant Step merupakan band kebanggan Kota Bandung selain The Rollies. Setelah Sharkmove bubar, Beny Subardja mendirikan Giant Step pada tahun 1973 dengan personil  awal Benny (founder)  Deddy Stanzah, Yockie, dan Samy. Nama Giant Step diambil dari judul album Giant Steps garapan John Coltrane, saksofonis dari AS.



Sejak pertama mencuat, Giant Step sudah mencuri atensi. Pasalnya, mereka punya pendirian yang keras. Almarhum Denny Sakrie, kritikus musik, dalam “Benny Soebardja, Kukuh nan Teguh" (2013) mengatakan, di saat band-band seangkatannya bangga menjadi impersonator band rock luar negeri, Giant Step justru berani untuk membawakan karya orisinal di atas panggung.


Bagi Benny, selaku frontman, menciptakan karya sendiri dan kemudian membawakannya di depan umum adalah harga mati. Ia tak ingin Giant Step mengekor band-band saat itu yang masih menjadikan lagu band lain sebagai fondasi utama dalam bermusik. Ihwal ini bisa dilihat kala pada 1976, di Bandung, Giant Step menolak permintaan panitia pementasan untuk menyanyikan ulang lagu-lagu The Beatles. Alih-alih memainkan lagu The Fab Four, Giant Step justru asyik membawakan lagu mereka sendiri.


Dalam satu kesempatan wawancara dengan Psychedelic Baby Mag (2013), Benny mengaku bahwa kunci untuk menghasilkan album-album yang dahsyat terletak pada kepiawaian mengolah harmoni. Elemen itulah yang lantas menjadi pegangan tiap personel untuk menentukan bagaimana nada-nada dibentuk dan ditafsirkan sedemikian rupa.


Sepanjang perjalanan karier mereka, yang terbentang dari 1973 sampai 1985, sudah ada delapan album yang dihasilkan. Beberapa di antaranya yakni Kukuh Nan Teguh (1977), Persada Tercinta (1978), Tinombala (1979), Volume I (1980), Volume III (1980), dan Geregetan (1985).


Giant Step dikenal tak punya formasi yang awet. Hampir setiap album ditandai dengan keluar-masuknya personel baru. Akan tetapi, publik menganggap formasi bernas Giant Step adalah ketika mereka digawangi oleh Benny, Albert Warnerin (gitar), Adi “Sibolangit" Harjadi (bass), Janto Soedjono (drum), dan Deddy Dorres (kibor). Bagi saya pribadi album dahsyat GS adalah Giant On The Move yang full prog terutama permainan Triawan Munaf (Bapaknya Sherina Munaf yang kelak mengcover lagu Gregetan nya Giant Step).


Setelah merilis album Gregetan Giant Step terhenti langkahnya namun di era milineal Giant Step merilis album Life Is Not The Same (2017) dengan menyisakan Benny Subardja sebagai personil asli. 

Sumber : Wikipedia dan beberapa sumber lain dari internet.

No comments:

Post a Comment