25 May 2024

Pada tahun 1938, Hindia Belanda, cikal bakal Timnas Indonesia, menorehkan sejarah emas dengan menjadi tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia. Perjalanan mereka ke Piala Dunia 1938 terbilang mulus. Lolos tanpa kualifikasi karena lawan mereka, Jepang, mengundurkan diri akibat perang dengan China. Meski bukan bernama Indonesia, tim ini diisi oleh para pemain keturunan Maluku, Tionghoa, Jawa, dan Indo-Belanda. Dipimpin oleh pelatih asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek, mereka berlayar selama berbulan-bulan untuk mencapai Prancis. Di Piala Dunia 1938, Hindia Belanda langsung bertemu tim kuat Hungaria di babak pertama. Pertandingan sengit pun tersaji. Meski sempat mencetak gol lewat Isaac Pattiwael, sayangnya gol tersebut dianulir. Hindia Belanda akhirnya takluk dengan skor 0-6 dari Hungaria. Meskipun kalah, Hindia Belanda mendapatkan pujian dari media-media Eropa. L'Equipe (Prancis) menyebut gaya permainan mereka atraktif, sedangkan The Times (Inggris) memuji serangan mereka yang menarik. Sayangnya, kekurangan dalam pertahanan menjadi batu sandungan bagi Hindia Belanda. Kegagalan mereka dalam menjaga ketat pemain Hungaria membuat mereka harus tersingkir dari turnamen. Kisah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di dunia sepak bola. Kini, di bawah asuhan Shin Tae-yong, harapan untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 kembali terbuka lebar. Dengan bergabungnya pemain-pemain keturunan berkualitas seperti Jairo Riedewald, Ole Romeny, Mees Hilgers, Kevin Diks, dan Emil Audero, peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia semakin besar. Mampukah Shin Tae-yong mengantarkan Timnas Indonesia ke panggung sepak bola paling akbar di dunia? Mari kita doakan bersama!

 Pada tahun 1938, Hindia Belanda, cikal bakal Timnas Indonesia, menorehkan sejarah emas dengan menjadi tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.


Perjalanan mereka ke Piala Dunia 1938 terbilang mulus. Lolos tanpa kualifikasi karena lawan mereka, Jepang, mengundurkan diri akibat perang dengan China.


Meski bukan bernama Indonesia, tim ini diisi oleh para pemain keturunan Maluku, Tionghoa, Jawa, dan Indo-Belanda. Dipimpin oleh pelatih asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek, mereka berlayar selama berbulan-bulan untuk mencapai Prancis.


Di Piala Dunia 1938, Hindia Belanda langsung bertemu tim kuat Hungaria di babak pertama. Pertandingan sengit pun tersaji.



Meski sempat mencetak gol lewat Isaac Pattiwael, sayangnya gol tersebut dianulir. Hindia Belanda akhirnya takluk dengan skor 0-6 dari Hungaria.


Meskipun kalah, Hindia Belanda mendapatkan pujian dari media-media Eropa. L'Equipe (Prancis) menyebut gaya permainan mereka atraktif, sedangkan The Times (Inggris) memuji serangan mereka yang menarik.


Sayangnya, kekurangan dalam pertahanan menjadi batu sandungan bagi Hindia Belanda. Kegagalan mereka dalam menjaga ketat pemain Hungaria membuat mereka harus tersingkir dari turnamen.


Kisah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di dunia sepak bola. Kini, di bawah asuhan Shin Tae-yong, harapan untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 kembali terbuka lebar.


Dengan bergabungnya pemain-pemain keturunan berkualitas seperti Jairo Riedewald, Ole Romeny, Mees Hilgers, Kevin Diks, dan Emil Audero, peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia semakin besar.


Mampukah Shin Tae-yong mengantarkan Timnas Indonesia ke panggung sepak bola paling akbar di dunia? Mari kita doakan bersama!

No comments:

Post a Comment