Jika melihat foto pertama dari tropenmuseum berjudul "penari cilik dari Bangkalan, Madura". Ada sesuatu yang khas yaitu lilitan ikat kepalanya "udhêng-gilig" yang jejaknya terlihat pada prajurit Panyutra (Kasunanan) dan Nyutra (Kasultanan).
Sejarah prajurit ini cukup panjang. Konon merupakan prajurit hadiah dari Madura. Pada zaman Sultan Agung nama "Panyutra" telah disebutkan diantara nama abdi dalem di Kraton Kerta pada tahun 1556. Juga terus tercatat pada era Kartasura bahkan dipertahankan hingga perpindahan ke Surakarta.
Gambar 2 Panyutra di Kasunanan, memakai sejenis udheng lilit yg menjadi kekhasan Madura. Di Kraton Surakarta, pasukan keraton sebagai angkatan perang, uniknya masih eksis hingga dekade 1950-an. Keputusan pembubaran pasukan perang diterbitkan dalam Poetoesan Rembag Parepatan Badan Karaton Soerakarta Ingkang Kaping XXIII, Ing Dinten Kemis Kaping 25 November 1954.
Gambar 3 Nyutra di Kasultanan, tetap dengan udheng lilit Bregada Nyutra awalnya terdiri dari Nyutra, Miji Soemapratama (penjaga sultan) dan Miji Soemaatmaja (penjaga putra mahkota). Bersama dengan bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) membentuk Kampung Surakarsan & Kampung Nyutran.
Sumber rujukan
Kraton Surakarta dan Yogyakarta 1769 - 1874/ S. Margana,
No comments:
Post a Comment