28 July 2022

Sejarah Magelang - Harga Bahan Pangan di Magelang pada Januari 1936

 MELIHAT KEMBALI HARGA BAHAN PANGAN DI KOTA MAGELANG PADA JANUARI 1936


Oleh : Chandra Gusta Wisnuwardhana


Masa - masa depresi ekonomi malaise yang melanda dunia pasca runtuhnya harga saham Wall Street pada penghujung 1929 sedikit banyak masih bisa dirasakan dampaknya pada medio tahun 1930an di Hindia, tak terkecuali Stadsgemeente Magelang. Pun demikian, krisis ekonomi tidak lantas membuat pemerintah kota dan jajarannya dibawah kepemimpinan walikota Ir.R.C.A.F.J. Nessel van Lissa untuk diam dan berpangku tangan. Berbagai upaya gencar dilakukan untuk mengatasi dampak lesunya kegiatan perekonomian di lingkungan Kota Magelang. Salah satu diantaranya adalah promosi besar-besaran melalui media cetak mengenai potensi kota Magelang bagi para calon penduduk dan investor untuk menanamkan modalnya di kota yang berjuluk "Tuin van Java" ini. Berikut ini adalah potongan artikel dalam majalah "de Bergstad Magelang Middelpunt van der Tuin van Java" kaluaran asosiasi Magelang Vooruit. 


Melalui suguhan tabel harga - harga bahan makanan yang dijual di Pasar Redjowinangoen pada awal tahun 1936 ini, pemkot Stadsgemeente mencoba menarik calon penghuni kota dengan paparan betapa terjangkaunya harga bahan pokok di Magelang. Daftar nama - nama item yang dipajang dalam tabel ini kemungkinan besar adalah bahan makanan yang biasanya disantap oleh keluarga - keluarga Eropa dan Indo-Eropa, kalangan masyarakat Tionghoa  dan bumiputra, lengkap dengan harga dan satuan berat dan jumlahnya. 


Bebeapa item bahan makanan yang tertera dalam tabel harga ini diantaranya seperti beras kualitas nomor 1 hingga 3, beras merah, kentang ukuran besar hingga kecil, ayam berbagai ukuran, daging sapi, macam - macam jenis ikan mulai dari ikan sepat, pedo (peda?), gabus, manjoeng (manyung / jambal roti sejenis lele ?), dan bandeng, udang basah, telur ayam dan bebek, sayuran seperti jagung kupas dan jagung utuh, kelapa, minyak kelapa, macam - macam pisang dari jenis susu dan ambon, gula kelapa dan aren, kubis (kol) merah dan putih, bawang merah dan putih serta yang tidak kalah menarik adalah menu olahan Dendeng Celeng (babi hutan). Untuk harga susu sapi segar sendiri berada pada kisaran harga 15 sen/liter.


Dengan melihat daftar harga dan daftar bahan makanan yang ada dalam tabel ini kita bisa mengetahui kekuatan daya beli masyarakat di kota Magelang pada awal tahun 1936 serta berbagai macam bahan makanan yang lazimnya dikonsumsi oleh masyarakat Eropa dan Indo-Eropa, Tionghoa dan Bumiputra di Magelang. Berdasarkan tabel ini dapat diketahui bahwa semua bahan makanan yang ada memiliki harga kurang dari f 1 untuk tiap satuan ukuran. Cukup murah dan terjangkau bagi mereka yang berminat tinggal di Magelang.


Visi untuk menjadikan Magelang sebagai pusat kota pegunungan baru di Jawa bagian tengah dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur kenyamanan standard masyarakat Eropa dan Indo-Eropa yang sudah dicanangkan sejak awal pemberian status Gemeente ternyata harus pupus ketika Jepang menduduki Magelang pada Maret 1942. 


- Chandra Gusta Wisnuwardana -




No comments:

Post a Comment